7 Rekomendasi Trilogi Film Coming of Age berdasar Trope

Terjebak dalam kebiasaan doomscroll sebelum tidur? Nonton trilogi saja, deh. Gak perlu yang resmi, mari buat sendiri dari trope cerita favorit. Mulai dengan tema perjalanan beranjak dewasa alias coming of age, yuk! Ini salah satu genre yang cukup kaya koleksinya. Mau klasik sampai kontemporer ada semua.
Kamu bisa sekalian nostalgia sambil kenalan dengan zaman muda aktor dan aktris kawakan. Penasaran? Siapkan catatan dan gulir ke bawah buat melihat tujuh rekomendasi trilogi film coming of age berikut yang bakal membuang rasa bosanmu.
1. Trilogi Pertemanan Lelaki: Stand by Me, Close, The Friends

Pertemanan lelaki alias male friendship adalah salah satu trope yang cukup populer di genre coming of age. Namun, kalau harus memilih tiga film saja yang cocok ditonton bak trilogi, Stand By Me (1986), Close (2022), dan The Friends (1994) sepertinya ideal.
Seperti pertemanan antar sesama perempuan, pertemanan antarlelaki punya intrikasi tersendiri, seperti tekanan untuk jadi maskulin hingga relasi mereka dengan anggota keluarga pria lainnya. Close lebih melakonlis dan mengharu biru, The Friends jauh lebih menyejukkan hati, dan Stand by Me adalah kombinasi keduanya.
2. Trilogi Father Figure: Dead Poets Society, The Holdovers, The Good Will Hunting

Selain pertemanan antarlelaki sebaya, persahabatan antargenerasi juga sering jadi trope dalam film coming of age. Tonton saja Dead Poets Society (1989) dan The Holdovers (2023) yang sama-sama berlatar sekolah asrama dan memotret relasi hangat murid dengan guru alias mentor kehidupan mereka. Tutup dengan The Good Will Hunting (1997) yang kurang lebih sama, tetapi berlatarkan perguruan tinggi.
3. Trilogi Masa Remaja Terkelam: Lilya 4-ever, Elephant, The Tribe

Masa remaja memang gak selamanya menyenangkan. Banyak pedih dan pahitnya, tetapi kalau kamu ingin menantang diri dengan nonton film coming of age bernuansa kelam, coba bikin sesi trilogi dari 3 film berjudul Lilya 4-ever (2002), The Tribe (2014), dan Elephant (2003).
Dua film pertama berlatarkan eks negara Soviet dengan segala masalah korupsi dan isu penelantaran anak. Bila masih punya nyali, coba tonton juga Elephant, yakni dramatisasi dari berbagai kasus penembakan di sekolah yang sampai sekarang masih jadi isu genting di Amerika Serikat.
4. Trilogi Pahitnya Masa SMP: Welcome to the Dollhouse, Eighth Grade, The Way Way Back

SMP menjadi usia peralihan dari usia anak-anak menuju remaja yang bisa dibilang masa tersulit bagi mayoritas orang. Tubuhmu bertransformasi dan kamu haus penerimaan eksternal.
Hal tersebut dipotret secara akurat dalam film Welcome to the Dollhouse (1995), Eighth Grade (2018), dan The Way Way Back (2013). Beda cerita, beda pula akhirnya, tetapi ketiganya sama-sama memotret proses anak SMP menemukan dirinya secara perlahan. Penuh luka dan kesalahan, tetapi tidak mustahil dilalui.
5. Trilogi Cukup Jadi Diri Sendiri: Dogfight, Singles, Dinner in America,

Pada masa lalu, banyak film yang mempromosikan pentingnya transformasi fisik guna dapat validasi eksternal. Perubahan dari sosok cupu jadi keren adalah trope yang amat normal ditemukan pada era itu. Dalam level tertentu, transformasi itu sah-sah saja.
Namun, dalam faktanya gak semua dari dirimu harus berubah. Coba tonton Dogfight (1991), Singles (1992), dan Dinner in America (2020). Tiga film ini bakal bikin kamu percaya kalau kamu gak perlu jadi orang lain untuk menemukan sosok-sosok yang tulus dan peduli padamu.
6. Trilogi Unhinged Woman: Heathers, Mermaids, Girl, Interrupted

Trope unhinged woman alias perempuan-perempuan yang enggan berkompromi meramaikan filmografi lawas Winona Ryder. Tonton perannya di film Heathers (1988), Mermaids (1990), dan Girl, Interrupted (1991), deh.
Dalam film pertama, Ryder kedapatan peran remaja perempuan yang sadar kalau popularitas tidak membuatnya bahagia. Di film kedua, ia jadi bagian dari keluarga nyentrik yang semuanya perempuan. Terakhir, Ryder beradu akting dengan Angelina Jolie sebagai dua perempuan muda yang mengidap masalah mental dan harus menghabiskan beberapa bulan di panti rehabilitasi khusus.
7. Trilogi Duka Cita: The Mighty, The Cure, My Girl

Butuh film yang bikin kamu mewek sampai lega? Susun trilogi film coming of age dengan urutan berikut: The Mighty (1998), The Cure (1995), dan My Girl (1991). Mengusung tema duka cita, kamu harus bersiap menghadapi akhir yang menyesakkan. Apalagi kalau kamu sendiri punya pengalaman personal tentang isu itu. Selain duka cita, koneksi antarteman juga jadi elemen utama dalam ketiga film itu, gak heran kalau kamu dibikin menangis bombay bersama.
Mulai hari ini, bolehlah ganti kebiasaanmu nonton video random di media sosial dengan nonton film. Sudah ada 21 film coming of age dengan ulasan positif yang bisa ditonton, lho. Tunggu apa lagi?