Review Boo, Bitch: Series Komedi Netflix Berbalut Supranatural

Series terbatas "Boo, Bitch" garapan Netflix ini menceritakan tentang dua sahabat yakni Erika dan Gia yang selama kehidupan sekolahnya tidak pernah macam-macam bahkan hampir "invisible" sampai-sampai mereka berdua tidak diundang ke dalam group chat angkatan.

Kedua sahabat ini pun bertekad untuk membuat masa-masa akhir SMA menjadi lebih berkesan. Setelah memberanikan diri untuk datang ke pesta, Erika dan Gia akhirnya berhasil bersenang-senang dan mulai populer di antara teman-teman sekolahnya.

Semua berjalan lancar sampai terjadi kecelakaan yang tidak terduga yang mengakibatkan Erika mati dan berubah menjadi hantu. Meskipun begitu, sosok hantu Erika masih dapat berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dikarenakan masih adanya urusan yang belum diselesaikan di dunia.

Kedua sahabat ini pun mulai bekerja sama untuk membereskan berbagai urusan yang belum diselesaikan agar Erika dapat pergi dengan tenang.

Dalam sebuah seni peran tentunya akting dari para pemeran menjadi hal yang sangat penting demi kesuksesan sebuah tayangan. Tak terkecuali series Boo, Bitch yang menyuguhkan banyak aktor muda dengan talenta akting yang mumpuni.

Lana Condor sebagai pemeran utama tentunya sudah tidak asing lagi di telinga para penikmat film. Perannya sebagai Lara Jean di film To All The Boys I've Loved Before telah berjasa melejitkan namanya. Dalam series ini, Lana kembali membuktikkan kemampuan aktingnya terutama dalam genre komedi.

Zoe Colletti juga patut diacungi jempol dalam kemampuannya membawakan karakter Gia sebagai sahabat sejati Erika. Akting dari aktris muda ini juga sempat mencuri perhatian penonton karena perannya sebagai Lucy yang merepresentasikan Gen Z muncul di series Only Murders In The Building Season 2 bersama Selena Gomez.

Tak ketinggalan, aktris asal Indonesia juga turut berperan, lho, di series komedi ini! Memerankan karakter bernama Sail, Savira Windyani berperan menjadi salah satu anggota dari kelompok The Afterlifers. Sebelum ini, Savira juga pernah muncul dalam film horor berjudul Unfriended: Dark Web. Wah keren banget, ya!

Unsur kostum dan pakaian tentunya juga tidak bisa dilepaskan dari sebuah film ataupun series. Pakaian yang dipakai oleh para pemain dapat mewujudkan karakter dalam series ini seakan benar-benar nyata. Selain itu, pakaian yang dipakai juga dapat menunjukkan latar waktu di series ini.

Tim kostum dan wardrobe series Boo, Bitch perlu diapresiasi sebab sukses membuat para pemain memakai kostum yang memiliki ciri khas karakternya masing-masing namun tetap fashionable. Outfit yang dipakai Gia juga banyak merepresentasikan sebutan 'cewek kue' yaitu mix and match pakaian warna-warni tapi gak kelihatan norak.

Tidak dapat dimungkiri pada masa kini banyak anak muda yang menggunakan bahasa gaul atau berbagai singkatan saat berinteraksi dengan teman sebaya maupun di media sosial. Seperti BRB untuk singkatan Be Right Back, IRL yang berarti In Real Life, sampai akronim yang benar-benar baru diciptakan lewat influencer di media sosial seperti TBL yang artinya Takut Banget Loch.

Dalam series Boo, Bitch penulis juga memasukkan kebiasaan anak muda ini ke dalam jalan cerita. Bagaimana karakter dua sahabat Erika dan Gia berkomunikasi juga identik dengan menggunakan akronim zaman sekarang.

Beberapa istilah yang mereka gunakan merupakan serapan dari akronim populer menjadi akronim khusus untuk series ini diantaranya TBH (To Be Honest) diganti menjadi TBBH (To Be Brutally Honest), BRB (Be Right Back) menjadi BRB, DM (Be Right Back, Don't Move), hingga akronim panjang lainnya salah satunya LCTMSEM (Last Chance To Make Some Epic Memories). Memang terdengar aneh tetapi justru menjadi sisi komedi dalam series ini.

Series yang dikemas dalam 8 episode ini pada akhirnya mampu membuat penonton terhibur dengan tingkah kocak akting para pemeran. Meskipun beberapa adegan dapat dibilang cringe tetapi twist yang disuguhkan menjelang akhir cerita secara tak terduga justru membuat penonton emosional.

Hubungan persahabatan antara Erika dan Gia menjadi bagian terbaik dari cerita ini sebab Lana Condor dan Zoe Colletti berhasil menampilkan hubungan sahabat yang benar-benar nyata. Membuat penonton tertarik dan terikat secara emosional.

Meskipun tak mendapatkan rating spesial dari kritikus, namun Boo, Bitch tetap layak ditonton dan menghibur. Review Boo, Bitch Netflix di atas setidaknya dapat menjadi bukti bahwa series ini patut untuk kamu antisipasi. Selamat menonton!