film Boy From Heaven (dok. Festival de Cannes/Boy From Heaven)
Pola cerita ini sebenarnya memiliki kemiripan dengan A Prophet (2009). Saat itu, Tahar Rahim yang masih berstatus pendatang baru didapuk memerankan seorang pemuda Arab, Malik, yang terdampar di sebuah penjara sebagai hukuman atas tindak kriminalnya.
Malik, sama seperti Adam, diceritakan sebagai sosok yang naif dan tak memiliki karisma yang mencolok. Profil ini ternyata menarik tahanan politik pemberontak Corsica di penjara tersebut untuk merekrutnya sebagai utusan mereka.
Awalnya terpaksa dan dilakukan untuk bertahan hidup, ternyata Malik menemukan kepercayaan diri dan tak kalah pandainya melakukan manipulasi untuk keuntungannya sendiri. Ini sama persis dengan character development Adam dalam Boy From Heaven.
Bedanya, Adam tidak seperti Malik dalam A Prophet yang mengalami kenaikan status sosial. Sesuai dengan kutipan monolog salah satu karakter dalam filmnya, "manusia tidak bisa menentukan takdirnya sendiri", Adam harus merelakan hal-hal di luar kontrolnya untuk melanjutkan hidup.
Penasaran dengan kisah Adam yang terjebak konspirasi intelijen saat kuliah di Al Azhar? Jangan puas dengan membaca ulasan dan sinopsisnya, tonton langsung juga karya terbaru sutradara Tarik Saleh ini.