Review Film Bila Esok Ibu Tiada, Kelebihan dan Kekurangannya

Film terbaru Leo Pictures, Bila Esok Ibu Tiada (2024) mengajak penonton merenungi kehadiran sosok ibu yang tak tergantikan dalam keluarga. Dengan barisan aktor kenamaan seperti Christine Hakim, Adinia Wirasti, Fedi Nuril, Amanda Manopo, dan Yasmin Napper, film ini menyajikan drama keluarga yang menguras air mata.
Penasaran seperti apa filmnya? Berikut review film Bila Esok Ibu Tiada beserta kelebihan dan kekurangan.
1. Tampilkan akting yang solid dari kelima tokoh utamanya

Salah satu keunggulan Bila Esok Ibu Tiada adalah akting kuat dari kelima tokoh utamanya. Christine Hakim tampil memukau sebagai Rahmi, ibu yang berjuang menyatukan keluarganya meski sering kali diabaikan oleh anak-anaknya. Setiap anaknya pun menunjukkan karakteristik yang mungkin relatable bagi banyak orang.
Adinia Wirasti sebagai Ranika, sang anak sulung, sukses menggambarkan beban yang ia pikul hingga rela menunda pernikahannya. Karakter lainnya seperti Rangga, Rania, dan Hening juga menonjol, terutama saat konflik dengan sang kakak. Berkat akting yang solid, kita dapat melihat rumitnya hubungan keluarga yang seolah nyata dan dekat.
2. Sajikan perenungan setelah sosok ibu tiada

Tema sentral film ini adalah kehilangan ibu, yang berhasil ditampilkan dengan penuh emosi. Sebagai penonton, kita ikut merenungi arti kehadiran seorang ibu. Ketika sang ibu akhirnya pergi, setiap anak dipaksa untuk menghadapi realita bahwa mereka sering kali terlalu sibuk untuk menghargai sosok yang paling mencintai mereka.
Sutradara Rudi Soedjarwo pun dapat membawa adegan emosional itu dengan cermat. Berkat tangan dingin sutradara yang mengarahkan Ada Apa dengan Cinta? (2002) dan Sayap Sayap Patah (2022) ini, kita dapat merasakan momen mengharukan tanpa terasa berlebihan.
3. Mengadopsi filosofi kintsugi di dalamnya

Film ini juga memperkenalkan kintsugi—seni memperbaiki keramik retak dengan emas—sebagai simbol bahwa meski keluarga mengalami "keretakan," masih ada harapan untuk memperbaikinya. Kita dapat melihatnya ketika keempat bersaudara ini mulai menyadari arti saling menyayangi dan mendukung satu sama lain setelah kehilangan ibu mereka.
Meski banyak kelebihannya, Bila Esok Ibu Tiada tetap memiliki beberapa kekurangan. Beberapa adegan menurut penulis, terasa terlalu cepat dan dipotong-potong. Pengambilan gambar close-up yang terlalu sering juga bisa membuat risih sebagian orang. Namun, secara keseluruhan, film ini sukses memberikan gambaran tentang dinamika dalam keluarga.
Bila Esok Ibu Tiada tayang di bioskop mulai 14 November 2024. Jangan sampai ketinggalan, ya!