Review Film Kadet 1947, Dari Awal Sampe Akhir Bikin Merinding Bangga

Film Kadet 1947 mengadaptasi kisah sejarah Kemerdekaan Indonesia saat berhadapan dengan Agresi Militer Belanda I pada Juli 1947. Pada saat itu, Belanda melanggar perjanjian Linggarjati.

Sekelompok Kadet atau pelajar dari sekolah penerbang Angkatan Udara di Maguwo ingin turut mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi apa daya, ambisi mereka terhalang karena masih berstatus pelajar sehingga belum dapat izin untuk membawa pesawat dan senjata.

Kadet 1947 dibintangi aktor-aktor besar yang namanya sudah melambung tinggi di perfilman Indonesia. Yups, pertama ada Bisma Karisma pemeran Sigit yang akhirnya comeback main film setelah terakhir bintangi Koboy Kampus (2019).

Selanjutnya ada Chicco Kurniawan sebagai Dul yang baru saja mendapatkan Piala Citra sebagai Aktor Terbaik 2021. Ada pula aktor senior yang sebelumnya sudah pernah berperan sebagai tokoh nasional, mereka adalah Ario Bayu dan Ibnu Jamil.

Pemain lainnya yang juga sama keren ada Kevin Julio sebagai Mul, Omara Esteghlal sebagai Har, Marthino Lio sebagai Adji, Fajar Nugra sebagai Kapoet, Wafda Saifan sebagai Tardjo, Andri Mashadi sebagai Tjip, Hardi Fadhillah sebagai Kardi hingga aktris pendatang baru Givina Lukita sebagai Asih.

Dilihat dari jajaran pemainnya sudah pasti kamu sudah kebayang seberapa keren akting mereka. Gak ada alasan untuk kamu gak menonton film Kadet 1947 di bioskop.

Film Kadet 1947 mengisahkan sejarah Indonesia saat mempertahankan Kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada Agresi Militer Belanda I 1947 silam. Menariknya film ini memberikan sudut pandang cerita dari Tentara Angkatan Udara saat itu.

Kalau berdasarkan sejarah, saat itu Indonesia mendapat serangan udara dari Belanda. Padahal pejuang Indonesia belum mahir dalam menguasai serangan dari pesawat. Maka dari itu, dengan mengangkat kisat kadet pada saat itu menjadi hal menarik dari film ini.

Kamu bisa semakin membayangkan situasi Indonesia, para kaum muda hingga kaum tua, yang berusaha mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. 

Melihat perjuangan para kadet-kadet dalam film ini yang divisualkan oleh para aktor bisa membuat penonton semakin cinta Tanah Air. Penulis pun merasakan merinding bangga saat menonton film Kadet 1947.

Saking bagusnya, untuk menjelaskan Kadet 1947 gak membutuhkan kata-kata. Pastinya, dari awal hingga akhir, film yang disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Aldo Swastia suksek bikin penonton bikin semakin cinta Tanah Air hingga menghargai sejarah. 

Kalau pesan yang penulis dapat adalah memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan, para pejuang dalam segala bidang saat itu memberikan usaha dan perjuangan semaksimal mungkin. Kini saatnya kita generasi penerus bangsa yang menghargai dan mencintai sejarah.

Hal yang perlu dibahas di film Kadet 1947 lainnya adalah sinematografinya yang totalitas. Penonton seakan dibawa masuk ke dalam Indonesia 1947. Bukan hanya itu, tim produksi tampak gak main-main dalam membangun set film.

Berkat totalitas sinematografi, set film, sehingga detail-detail lainnya, seperti senjata yang memang dipakai saat itu memberikan suasana yang cukup real dan tepat di mata penonton. Kerja keras kru film dan pemain melahirkan karya yang lahir dari hati dan sampai ke hati.

Film Kadet 1947 memberikan banyak rasa dalam kisah sejarah mempertahankan Kemerdekaan Indonesia saat Agresi Militer Belanda I. Penonton gak berhenti disuguhkan rasa yang nikmat, dari hangatnya sebuah persahabatan, momen menegangkan dalam berjuang, haru dan lucu bersatu menjadi konsep pelengkap film ini.

Tak perlu banyak kata yang perlu penulis ungkapkan di sini. Sisanya selamat menikmati film yang perlu kamu tonton minimal sekali dalam hidup. Yuk nonton film Kadet 1947 di bioskop mulai tayang 25 November 2021.