Review Film Korea Bring Me Home: Tragedi di Tengah Perjuangan Sang Ibu

Kisah pencarian anak oleh orang tuanya ini merupakan genre thriller. Alur cerita yang dibawakan memang cukup tragis dan mengerikan. Tidak sedikit kekerasan muncul di dalam film ini. Sangat tidak disarankan untuk menonton ini bersama anak-anak karena kekerasan yang muncul juga berhubungan dengan anak-anak.

Awal mula film ini saja kita sudah dihadapkan dengan betapa depresinya kedua orang tua ini hingga membuat film semakin gelap. Ada pula orang yang memanfaatkan keadaan dengan menipu Jung Yeon supaya mendapatkan uang. Kita bisa melihat banyak sisi manusia dari film ini yang sangat mungkin ada di sekitar kita sekarang.

Meskipun bukan menjadi topik utama tapi kisah perbudakan anak ini juga cukup kontras bisa kita saksikan. Anak-anak kecil yang terlantar ini dengan sengaja mereka urus supaya bisa dimanfaatkan untuk ke depannya. Bahkan tidak ada keterangan yang jelas apakah anak-anak ini benar-benar terlantar atau diculik.

Anak-anak ini mereka perbudak untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang cukup berat untuk dilakukan oleh anak berumur 12 tahun. Selain itu, mereka juga kerap menjadi korban kekerasan dan yang melakukan ini bukan hanya satu atau dua orang saja tapi beberapa orang yang ada di sekitarnya. Bisa karena kerja mereka yang tidak benar atau hanya menjadi kesenangan para orang dewasa ini saja yang melakukan kekerasan kepada anak kecil ini.

Kehidupan mereka pun tidak bisa dibilang layak. Meskipun diberi makan tapi mereka tidak diurus dengan benar. Diberikan tempat tinggal yang bahkan tidak layak untuk manusia. Bagi orang dewasa ini, anak-anak ini hanyalah pekerja yang tidak ada harganya.

Kehilangan anak satu-satunya, apalagi anak tersebut memiliki keterbelakangan membuat orang tua mana pun akan menjadi depresi. Tidak ingin terpuruk dalam kesedihan yang terlalu lama, Jung Yeon dan suaminya ini mencari tanpa henti ke seluruh wilayah Korea. Berbagai poster, kunjungan ke panti, berkeliling ke mana pun mereka lakukan tanpa menyerah meskipun sudah 6 tahun lamanya.

Jung Yeon bahkan rela mengeluarkan sejumlah uang demi mendapatkan informasi apa pun tentang anaknya. Ia berani mendatangi tempat yang berbahaya demi bertemu putranya. Bahkan sang suami pun sempat tertipu hingga kehilangan nyawanya karena ia ingin sekali mendapatkan informasi tentang anaknya.

Lee Young Ae tentu bukan nama yang asing baik bagi penggemar drama Korea yang baru ataupun yang lama. Ia sudah berada di dunia hiburan Korea sejak tahun 1993 dan terus meningkatkan kepopulerannya. Hingga puncaknya di tahun 2003 ketika ia bermain Seo Jang Geum di drama A Jewel in the Palace. Namanya semakin terkenal di seluruh Asia. Setelah itu, ia vakum cukup lama dari dunia drama dan kembali ke dunia drama ketika bermain di drama Saimdang, Light’s Diary sebagai Shin Saimdang.

Terakhir ia berada di dunia film pun pada tahun 2005 ketika ia bermain sebagai pemeran utama wanita di film Sympathy for Lady Vengeance yang juga mengguncang dunia perfilman Korea. Setelah 14 tahun lamanya ia tidak bermain film, kini ia kembali menjadi seorang ibu yang kehilangan anaknya di film Bring Me Home.

Akting Lee Young Ae tentu sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Dirinya yang kini sudah menjadi ibu dari anak kembarnya, semakin dewasa dalam membawakan peran terbarunya ini yang juga seorang ibu.

Bagaimana cara Lee Young Ae menampilkan keinginan kuatnya demi bertemu anaknya, menampilkan kesedihan dan stresnya sebagai ibu yang kehilangan anak bisa ia gambarkan dengan sempurna. Kita bisa melihat apa yang dirasakan dari ibu itu berkat akting apik dari Lee Young Ae.

Kehilangan anak bukanlah perihal yang mudah. Dari film ini saja kita bisa melihat bagaimana putus asanya orang tua ini ingin bertemu kembali dengan anaknya. Tapi, masih saja ada yang ingin menipu mereka, mempermainkan mereka dengan prank call atau chat menjadi tamparan sendiri bagi penonton apa yang harus kita lakukan jika bertemu orang di dunia nyata dengan keadaan seperti ini.

Menyebarkan flyer tapi berujung dibuang begitu saja di depan mata menunjukkan betapa banyaknya manusia yang masih kurang peduli. Jika kita tidak pernah melihat orang yang dicari sebaiknya kita cukup menghargai saja perjuangan mereka.

Kasus kekerasan anak juga bukan hal yang luar biasa. Sudah banyak anak-anak yang menjadi korbannya. Di film ini kita bisa melihat bahwa orang-orang lain yang menyaksikan hanya memilih diam dan masa bodoh. Padahal kita bisa membantu dengan melaporkan ke pihak berwajib yang terpercaya agar tidak terulang kembali.

Film ini bukanlah film yang ringan dan penuh dengan kekerasan yang bisa disaksikan dengan gamblang. Tapi, film ini juga memberikan beberapa pesan terkhususnya bagi kita yang sudah dewasa. Bagi penggemarnya Lee Young Ae pun akhirnya bisa menyaksikan artis kesayangannya di layar kaca.