Review Film Mangkujiwo 2, Horor Indonesia dengan Visualisasi Berkelas

Film horor Indonesia, yakni Mangkujiwo akan merilis sekuel filmnya pada 26 Januari 2023 mendatang. Film garapan Azhar Kunio Lubis ini akan tayang untuk melanjutkan cerita Mangkujiwo bagian satu. Film dengan nama resmi Mangkujiwo 2 nantinya masih diperankan oleh beberapa aktor yang sama, seperti Djenar Maesa Ayu, Sudjiwo Tejo, Yasamin Jasem, Marthino Lio, dan Karina Suwandi.
Secara garis besar, Mangkujiwo menceritakan tentang sebuah sekte pesugihan besar yang memakan banyak korban jiwa. Berikut review dari IDN Times untuk film Mangkujiwo 2.
1. Sinopsis film Mangkujiwo 2

Mangkujiwo 2 melanjutkan kisah dari Mangkujiwo 1. Dalam sekuelnya, Azhar Kunio selaku sutradara akan memfokuskan cerita pada proses terbentuknya sekte Mangkujiwo dan bagaimana sekte tersebut bisa menyebar ke berbagai daerah. Sebagai informasi, nama Mangkujiwo sendiri diambil dari sebuah sekte yang memelihara Kuntilanak sebagai jembatan untuk melakukan pesugihan. Di dalam film ini, nantinya Uma akan berusaha mencari tahu Kuntilanak yang selama ini selalu terlibat dalam hidupnya. Selain itu, Karmila dan Nyi Kenanga membantu Romo Brotoseno dengan cara licik untuk mencapai kejayaan.
Secara garis besar, film horor ini kental akan sifat keserakahan manusia, sejarah, dan budaya masyarakat kuno yang masih percaya akan hal-hal ghaib. Salah satu bentuknya adalah dengan pesugihan. Disarankan agar kamu menonton Mangkujiwo 1 terlebih dahulu apabila ingin lebih mengerti alur cerita dari Mangkujiwo 2.
2. Pondasi cerita yang terbangun dengan baik

Mangkujiwo menampilkan pondasi cerita yang sangat baik. Sejak awal hingga akhir cerita, setiap adegan menampilkan dengan baik tiap karakter yang terlibat dalam film sehingga penonton mudah memahami isi ceritanya. Meskipun begitu, buat kamu yang ingin menonton Mangkujiwo 2, kamu harus menonton terlebih dahulu film pertamanya agar lebih mengerti. Setidaknya, kamu bisa membaca dan menyimak sinopsisnya terlebih dahulu.
Seperti yang dijelaskan pada sinopsis, Mangkujiwo 2 terfokus pada balas dendam Romo Brotoseno, sosok yang merupakan ketua sekte pesugihan besar. Dirinya berhasil mengalahkan beberapa musuhnya dengan kekuatan ghaib sekaligus akal licik yang dimilikinya untuk memperoleh kekuasaan. Romo Brotoseno yang diperankan oleh Sudjiwo Tejo ini juga merupakan pelopor dari lahirnya Kanti, Kuntilanak atau hantu utama dalam film Mangkujiwo.
Romo Brotoseno dalam Mangkujiwo 2 berhasil menunjukkan bahwa sebuah karakter utama yang bertahan dalam penceritaan film bisa saja sosok yang antagonis. Hal ini terbukti dengan rencananya yang selalu mulus tanpa celah. Bahkan sesuai maknanya 'Mangkujiwo', film ini sebagian besar juga menjelaskan bagaimana kejahatan terbesar yang melebihi setan itu adalah manusianya sendiri.
Tidak heran apabila cerita berhasil digarap dengan baik dan diwujudkan dalam bentuk sinema. Tim produksi, khususnya sang penulis, Darmiwan Hatta beserta tim menggarap skrip film ini selama 2 tahun.
3. Ensemble cast yang apik

Mangkujiwo 2 dengan sangat baik merepresentasikan latar antara tahun 70 hingga 90-an di Indonesia. Beberapa adegan bahkan diangkat dari sejarah Indonesia. Hal tersebut menjadi keistimewaan dari film horor Mangkujiwo yang punya banyak estetika di dalamnya untuk dinikmati oleh penonton. Tentunya hal ini tidak akan bisa didapat tanpa adanya peran setiap cast yang bermain di dalamnya.
Perpaduan cast yang pas dan akting aktor-aktris dalam film membuat Mangkujiwo 2 patut mendapatkan acungan kedua jempol kita. Tidak heran, Azhar dan Amrit selaku tim produksi membuat deretan artis senior Indonesia bergabung di dalamnya. Sebut saja seperti Sudjiwo Tejo yang memerankan Brotoseno, Karina Suwandi yang memerankan Karmila, dan Djenar Maesa Ayu yang memainkan peran Nyi Kenanga.
4. Mangkujiwo 2 punya visualisasi yang berkelas

Salah satu hal yang patut paling dibanggakan dari Mangkujiwo 2 adalah visualisasinya yang detail dan nyaris sempurna. CGI yang diadopsi di dalam film juga begitu detail dan tergarap dengan baik. Apabila kita sering menemukan film horror yang mempunyai tone visualisasi yang cenderung gelap di sebagian besar adegan film, berbeda dengan Mangkujiwo 2 garapan Azhar ini.
Kesan mencekam dan menakutkan masih bisa terlihat dengan jelas dan jauh lebih detail dengan exposure tone visualisasi yang lebih tinggi, sama dengan film horor dengan tone cerah seperti Midsommar. Namun, latar cerita sejarah sekaligus budaya kemungkinan besar memengaruhi pemilihan tone. Lagipula, Mangkujiwo 2 sangat minim mengambil latar waktu malam hari.
Visualisasi dalam film Mangkujiwo 2 totalitas dalam menampilkan setiap adegan berupa waktu dan tempat. Mengangkat latar tahun 70-an di Indonesia, film ini memperlihatkan dengan jelas visualisasi yang sangat realistis mengenai bagaimana kehidupan masyarakat di tahun tersebut. Ditambah lagi, film ini mengadopsi sebagian kecil sejarah Indonesia sebagai bumbu cerita.
Dalam film ini, sosok hantu yang muncul memiliki alur dan tujuan yang jelas untuk tampil di layar kaca sehingga unsur jumpscare tidak semata-mata sering ditampilkan hanya sebagai pemanis layar untuk menciptakan ketegangan.
5. Beberapa adegan hanya dijelaskan lewat dialog

Kekurangan dalam film ini adalah adegan yang tidak begitu rinci. Jadi, penonton harus memusatkan perhatiannya ke pada dialog. Untungnya, dialog yang disajikan dalam film ini begitu jelas dan terstruktur sehingga penonton mudah untuk memahaminya. Meskipun begitu, sangat amat disayangkan apabila beberapa adegan kecil tidak ditampilkan dan hanya dijelaskan dalam dialog.
6. Ending yang sukses mengoyak jantung penonton

Ibarat PDKT berujung gagal, itulah yang kemungkinan besar dirasakan penonton ketika menyaksikan akhir dari film Mangkujiwo 2. Pasalnya, di akhir cerita lagi-lagi landasan cerita film ini menunjukkan bahwa karakter utama didominasi oleh sosok antagonis sehingga pada akhir cerita, Azhar Kunio Lubis mengajak penonton untuk lebih fokus dalam menikmati euphoria ketegangan dalam menonton horor berkelas tanpa harus mengkhawatirkan atau menebak siapa yang nantinya akan bertahan.
Bagi penonton yang sudah menonton Mangkujiwo pertama, mungkin kamu sempat dibuat penasaran dengan kelanjutannya, hal yang sama terjadi di ending Mangkujiwo 2 ini. Ending-nya membawa kita pada cerita-cerita selanjutnya.
Mangkujiwo 2 bisa jadi salah satu film yang menjadi bukti majunya perfilman horor Indonesia. Segala kelebihan mulai dari visualisasi hingga cerita yang ada di dalam film ini sangat pas untuk jadi tontonan kamu di akhir bulan Januari. Level jumpscare dalam film ini juga tidak terlalu parah karena Mangkujiwo 2 punya cara tersendiri untuk menciptakan ketegangan yang mencekam untuk menonton.
Tunggu apalagi? Catat tanggalnya, ya! 26 Januari mendatang di seluruh bioskop Indonesia.