Salah satu film komedi yang dinanti, Mendadak Dangdut (2025), akhirnya tayang di bioskop Indonesia. Disutradarai Monty Tiwa serta dibintangi oleh Anya Geraldine, film ini menawarkan cerita baru yang lebih dekat dengan generasi muda saat ini.
Buat kamu yang penasaran dengan perpaduan drama dan dangdut versi Gen Z, berikut kelebihan dan kekurangan film Mendadak Dangdut. Mari simak!
Jika Petris (Titi Kamal) yang menjadi protagonis di versi 2006 adalah seorang penyanyi rock alternatif, maka Naya (Anya Geraldine) yang membintangi film ini adalah penyanyi pop. Konflik utamanya berputar antara dirinya dengan sang ayah serta manajernya, Thomas.
Transformasinya menjadi Yaya Aduduh bukan hanya soal ganti genre, melainkan juga perjalanan emosional untuk menerima identitas baru. Alur ini dibungkus dengan konflik khas Gen-Z tentang pencarian jati diri. Kuncinya ada di adegan "Lepasin aja Mpok, jangan ditahan!"
Keanu Angelo dan Opie Kumis jadi duo komedian andalan dalam film ini. Humor mereka terasa segar dan spontan dengan banyak celetukan tak terduga. Improvisasi Keanu, hingga reaksi absurd Opie Kumis dalam berbagai situasi sukses mengocok perut.
Ditambah beberapa humor kekinian, mulai dari sindiran medsos, tren viral, hingga drama selebgram, unsur komedi di dalamnya terasa relatable untuk penonton muda masa kini.
Sayangnya, satu hal yang cukup mengganggu adalah pemilihan palet warna dalam film ini. Penggunaan warna-warna CMYK yang mencolok terlihat dominan. Bukannya memberi kesan modern atau glamor, justru terasa seperti nostalgia disko era 80-an.
Padahal, genre dangdut modern kini justru mengarah pada tampilan visual yang lebih elegan dan catchy. Pemilihan warna yang lebih halus atau artistik mungkin akan membuat film ini terlihat lebih estetik dan tidak terlalu "menyala."
Secara keseluruhan, Mendadak Dangdut adalah film yang menghibur dan penuh warna. Film ini dirilis di bioskop pada Rabu, 30 April 2025. Jangan sampai kelewatan, ya!