Review Kelebihan dan Kekurangan Film Panggonan Wingit 2 "Miss K"
Film Panggonan Wingit 2 "Miss K" resmi tayang di bioskop mulai Rabu (25/12/2024). Kali ini, penonton dibawa untuk mengikuti kisah mengerikan Alma (Cinta Laura) dan kekasih polisinya, Rayyan (Arifin Putra), dalam menguak misteri di balik unit keramat 610 di apartemen Sasmaya, Surabaya.
Kembali duduk di kursi sutradara, Guntur Soeharjanto sukses meneror ketakutan penonton lewat berbagai elemen seram. Selain itu, Panggonan Wingit 2 "Miss K" yang tercatat sebagai film horor juga menghadirkan visual grande yang membuat pengalaman menonton jadi terasa berkesan. Lebih lengkap, yuk, simak review-nya di bawah ini!
Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!
1. Gak melulu mengandalkan jumpscare, tapi sukses bikin penonton teriak-teriak
Pada awal kisahnya, film Panggonan Wingit 2 "Miss K" menggoda rasa penasaran penonton dengan menabur cukup banyak kode-kode misteri. Namun, karena alurnya dijahit dengan rapi, penonton pun bisa mencerna kisahnya dengan cukup mudah tanpa harus berpikir panjang.
Film ini hanya mengandalkan jumpscare secukupnya. Namun, ketika tiba saatnya, jumpscare tersebut akan menenggelamkan penonton dalam ketakutan hingga refleks berteriak kencang, lantaran sepaket dengan gore yang brutal dan penuh darah, lho!
2. Dibungkus apik dengan nuansa action dan budaya tradisional
Menariknya lagi, film ini juga mengedepankan nuansa action yang kuat. Berbagai adegan laga yang intens serta ikonik mampu menjadi daya tarik tersendiri yang membuat penonton semakin terpukau dengan film dari rumah produksi Hitmaker Studios ini.
Bahkan nuansa tradisional, yang menyoroti tari topeng malangan, juga ditampilkan dengan porsi yang pas sehingga film Panggonan Wingit 2 "Miss K" secara tidak langsung turut memperkenalkan warisan budaya tradisional tanpa terkesan dipaksakan.
3. Sajikan visual grande yang memanjakan mata
Film Panggonan Wingit 2 "Miss K" juga memberikan pengalaman menonton film horor yang berbeda dengan menawarkan visual grande yang memanjakan mata. Dengan bidikan sinematografi yang apik, film ini mampu menampilkan sisi mistis di tengah hiruk-pikuk Surabaya.
Yang gak kalah membekas, film ini juga menjadikan lanskap keindahan Bromo sebagai latar di tengah adegan mendebarkan. Tentu saja hal tersebut menjadi pembuktian bahwa film horor gak melulu harus gelap-gelapan.
Film ini juga menambahkan music scoring dan desain suara yang sangat detail. Tidak berlebihan, tetapi tetap sukses bikin penonton jadi terbawa suasana.
4. Akting para pemainnya juara!
Totalitas dari para aktor yang bekerja keras untuk film ini juga patut diapresiasi. Tidak hanya Cinta Laura dan Arifin Putra, seluruh pemeran pendukung, mulai dari Callista Arum, Indra Brasco, Intan RJ, hingga Yeyen Lidya sukses menghidupkan karakter masing-masing sehingga meninggalkan impresi yang baik.
5. Banyak adegan gore yang bikin mual
Seperti yang sudah dijelaskan, film ini penuh dengan adegan-adegan gore yang brutal dan berdarah sehingga kemungkinan bisa menyebabkan mual bagi penonton yang tidak kuat.
Film ini juga menyajikan adegan jumpscare sekaligus fighting di dalam air sehingga disarankan untuk pengidap aquaphobia alias fobia air agar waspada.
