Review Film Rangga & Cinta, Chemistry El-Leya Tembus Layar

Jakarta, IDN Times - Miles Films resmi merilis film rebirth dari Ada Apa Dengan Cinta? yang kini bertajuk Rangga & Cinta. Ceritanya masih setia mengikuti jalinan kasih dua remaja ikonik, Rangga dan Cinta, di masa SMA. Namun, ada satu perubahan besar yang langsung terasa, yaitu unsur musikal sangat ditonjolkan dalam versi 2025 ini.
Dengan wajah-wajah segar, seperti El Putra Sarira, Leya Princy, Jasmine Nadya, Katyana Mawira, hingga Rafi Sudirman, film ini mencoba menghidupkan kembali chemistry legendaris dengan pendekatan baru. Apakah usaha Riri Riza dan tim Miles ini berhasil? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
1. Unsur musikal yang menarik, tapi beberapa terasa kikuk

Film dibuka dengan nyanyian dan tarian yang meriah dari para pemeran extras di SMA. Opening-nya sudah menggambarkan keceriaan yang ada di SMA tempat Cinta bersekolah.
Menonton musikal remaja seperti ini sedikit mengingatkan saya pada Camp Rock atau High School Musical. Genre musikal remaja yang jarang disentuh membuat film ini terasa cukup berani dan berbeda. Namun, ada adegan-adegan menyanyi yang terasa canggung, karena timing dan ekspresinya kurang pas.
Salah satu adegan memperdengarkan musik yang terlalu keras dan tidak sinkron dengan tensi adegannya. Selain itu, boyband dadakan dari Borne dan kawan-kawannya di adegan pukul-pukulan juga sedikit mengganggu buat saya pribadi. Adegan ini muncul dalam trailer, kok, jadi jangan takut kena spoiler, ya.
2. Wajah baru yang segar di layar lebar

Leya berhasil membawakan sisi manis dan malu-malu khas remaja dari tokoh Cinta. Namun, di beberapa adegan close-up, ekspresi matanya masih terasa berlebihan. Gerakan pupil yang cukup aktif, kadang bergerak naik turun tanpa alasan yang jelas, membuat fokus saya teralihkan dari emosi adegan itu sendiri.
Di sisi lain, El Putra cukup meyakinkan sebagai Rangga versi remaja yang pendiam, kaku, dan menyimpan aura misterius, citra yang memang melekat pada karakter ini. Namun, dari sisi pelafalan, El masih terlihat belum lepas sepenuhnya. Beberapa dialog terdengar kurang jelas seolah diucapkan tanpa artikulasi yang kuat. Rasanya akan lebih nyaman menonton dengan subtitle.
Walau begitu, kehadiran wajah-wajah baru yang segar di layar lebar berhasil memberi nuansa berbeda dalam membawakan ulang kisah Rangga & Cinta yang sejatinya masih mengusung formula yang sama dengan Ada Apa Dengan Cinta?. Energi muda para pemain membawa semacam semangat baru yang membuat cerita lama ini terasa lebih segar. Sepanjang film pun saya sampai lupa dengan Rangga dan Cinta versi Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo.
3. Chemistry Rangga dan Cinta yang menembus layar

Saya dan awak media yang ikut menonton terlebih dahulu di bioskop, merasakan chemistry antara Rangga dan Cinta versi baru yang lebih manis. Interaksi kikuk dan malu-malu mereka cukup berhasil membangun suasana remaja yang autentik. Saya pun kembali teringat masa-masa cinta pertama di sekolah yang bikin deg-degan.
Celetukan dari pemeran-pemeran pendukung pun ikut menimbulkan tawa. Jadi, film Rangga & Cinta bisa jadi salah satu film yang bisa kamu tonton di kala butuh hiburan dan pastinya nostalgia untuk generasi milenial ke atas. Perlu dicatat sekali lagi, unsur musikal dalam film ini sangat kental, lebih dari Petualangan Sherina 2 yang sebelumnya juga digarap oleh Riri Riza.
Film Rangga & Cinta tayang di bioskop mulai 2 Oktober 2025.