Review Film Srimulat: Hil yang Mustahal, Jokes Ikoniknya Bikin Ngakak

Film Srimulat akan mengangkat kisah grup pelawak yang terkenal dari Jawa Tengah ini mendapat kesempatan untuk tampil perdana di stasiun TV di Jakarta. Mengadu nasib di Jakarta, semua anggota mengalami tantangan masing-masing. Mulai dari mencari karakter hingga bahasa Indonesia yang masih kurang mahir. 

Film ini juga dibumbui oleh kisah salah satu anggota Srimulat bernama Gepeng (Bio One) yang jatuh cinta dengan Royani (Indah Permatasari), gadis asli Jakarta. Lalu, apakah Srimulat berhasil tampil di TV dengan menggunakan bahasa Indonesia? Dan bagaimana kisah cinta Gepeng dan Royani, ya?

Film Srimulat: Hil yang Mustahal menunjukkan pemandangan Surakarta dan Jakarta pada tahun 1980-an. Mulai dari transportasi yang digunakan, pakaian, hingga bentuk bangunannya, setting 80-an yang diangkat sangat mendukung jalan cerita dan menjadi pesonanya tersendiri.

Morgan Oey, salah satu pemain, menuturkan bahwa setting 80-an dalam film ini gak main-main sehingga membuat semua pemainnya turut larut dalam suasana. 

Ada pula beberapa scene yang diambil dari dokumentasi kota Jakarta. Penonton jadi berasa ikut lintas waktu. Vintage-nya, semakin terasa!

Srimulat: Hil yang Mustahal mengajak masyarakat Indonesia tertawa setelah 2 tahun pandemik. Candaan khas Srimulat yang ikonik banyak dimunculkan dari awal hingga akhir. Misalnya, kaki yang tiba-tiba keinjek atau mencari tangan yang bersembunyi.

Buat yang tahu Srimulat sejak dulu, gaya-gaya lawak ini tentu jadi momen nostalgia. Humornya sederhana, tapi bikin ngakak.

Akting para pemain Srimulat: Hil yang Mustahal patut diacungi jempol. Yups, meski banyak dari mereka yang bukan orang Jawa atau tidak menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari, tapi penampilan mereka sepanjang film cukup baik. Bahasa Jawa yang dipakai para pemain gak kaku alias luwes.

Morgan Oey, Bio One, dan Dimas Anggara saat mengunjungi IDN Times mengakui bahwa bahasa jadi salah satu tantangan yang sulit banget buat mereka. Bahkan bagi pemain yang memang kerap menggunakan bahasa Jawa pun, mereka sangat hati-hati dalam berimprovisasi.  

Namun tampaknya semua tim mampu mengatasi tantangan ini dengan cukup baik. Logat  yang dihasilkan gak terasa kaku di telinga penonton. Medoknya dapat dan gak berlebihan. 

Selain perihal bahasa Jawa, tingkah dan raut wajah para pemain juga ikut menjadi perhatian penonton. Banyak karakter yang dimunculkan, namun setiap orang mendapat porsi yang cukup seimbang. Semua pemain juga tampil totalitas, bahkan ada yang sampai mengubah penampilan mereka agar terlihat mirip sama tokoh aslinya.

Beberapa berhasil mencuri perhatian, seperti Bio One yang memerankan Gepeng dan Elang El Gibran Rosadi sebagai Basuki. Melihat akting mereka jadi berasa melihat anggota Srimulat muda, nih. Bukan cuma soal kemiripan karakter, chemistry semua pemainnya juga apik banget.

Wah, kebayang, deh, setelah nonton film Srimulat: Hil yang Mustahal babak pertama, jadi gak sabar nonton yang kedua, nih. IDN Times memberikan skor 4.5/5 dan merekomendasikan kamu buat nonton film Srimulat: Hil yang Mustahal babak pertama.

Makanya, jangan lupa nonton film Srimulat: Hil yang Mustahal di bioskop. Catat tanggalnya, ya, karena ini saatnya Indonesia tertawa!