Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kelebihan dan Kekurangan Film We Live in Time, Romansa Menyentuh Hati

poster film We Live in Time (dok. A24)
poster film We Live in Time (dok. A24)

We Live in Time tayang perdana di bioskop Indonesia, Jumat (22/11/2024). Film ini mengikuti perjalanan cinta dari dua karakter utamanya, Tobias dan Almut, yang masing-masing diperankan oleh Andrew Garfield dan Florence Pugh.

Meski merupakan film romansa, We Live in Time juga membawa penonton hanyut lebih jauh untuk memaknai berbagai hal dalam kehidupan, terutama soal perjuangan dan kehilangan. Berikut review film We Live in Time.

Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!

1. Kisah romansa yang menyentuh hati

cuplikan film We Live in Time (dok. A24)
cuplikan film We Live in Time (dok. A24)

We Live in Time merupakan sebuah film romansa yang mengeksplorasi suka dan duka dari perjalanan cinta Tobias dan Almut. Dipertemukan lewat tragedi kecelakaan membuat hubungan mereka menjadi dekat hingga tumbuh benih-benih cinta.

Meski digambarkan sederhana, kisah cinta Tobias dan Almut mampu menyentuh hati, terutama di saat Almut menghadapi titik terendah dalam hidupnya setelah didiagnosis kanker ovarium parah. Di titik ini, Tobias hadir sebagai pasangan yang senantiasa mendampingi dan tak ragu untuk berjuang bersama.

Kendati harus berjuang melawan penyakitnya, Almut bukan karakter yang lemah. Sebaliknya, ia justru digambarkan sebagai perempuan yang kuat dan tidak mudah menyerah.

Pada akhirnya, film ini tidak hanya menampilkan kisah perjalanan cinta Tobias dan Almut yang menyentuh hati saja, tetapi juga membawa penonton terhanyut lebih jauh untuk memaknai berbagai hal dalam kehidupan, terutama soal perjuangan dan kehilangan.

2. Akting Andrew Garfield bikin terkesima

cuplikan film We Live in Time (dok. A24)
cuplikan film We Live in Time (dok. A24)

Kesuksesan sebuah film tentu tidak terlepas dari kerja keras para aktornya. Lagi-lagi, Andrew Garfield tampil dengan akting yang bersinar. Ia mampu mentransfer berbagai emosi, seperti kekhawatiran, kemarahan, dan kesedihan hanya lewat mata dan wajah yang ekspresif.

Tidak hanya Andrew Garfield, namun Florence Pugh juga berhasil menghidupkan karakternya sebagai Almut. Ia pun juga sukses membangun chemistry yang solid dengan lawan mainnya.

3. Lompatan time-line mengaburkan fokus

cuplikan film We Live in Time (dok. A24)
cuplikan film We Live in Time (dok. A24)

Sebagai informasi, film We Live in Time menggunakan struktur naratif non-linear. Oleh karena itu, gak heran kalau ada lompatan dalam periode waktu yang berbeda. Hanya saja, lompatan time-line dalam film ini digambarkan secara acak sehingga berpotensi menimbulkan kebingungan kronologis cerita yang mengaburkan fokus.

Tapi jangan khawatir! Hal tersebut tidak akan menjadi penghalang yang serius, karena memang film ini memiliki alur yang menarik. Selain akting para aktornya yang bikin terkesima, film We Live in Time juga didukung dengan visual yang indah, serta music scoring yang menyatu dalam setiap situasi adegan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zahrotustianah
Rani Asnurida
Zahrotustianah
EditorZahrotustianah
Follow Us