Good One (dok. Toronto International Film Festival/Good One)
Pada hari kedua pendakian, Donaldson menyempilkan satu twist yang bikin penonton ikut merasakan ketidaknyamanan layaknya Sam. Mungkin dipengaruhi faktor perceraian orangtuanya, Sam punya kedewasaan berpikir di atas rata-rata remaja pada umumnya. Ini membuatnya jadi karakter yang menarik. Di satu sisi, ia menampakkan kerentanan, tetapi di sisi lain punya kemampuan survival dan keberanian yang tak bisa diremehkan.
Bila menyangka Good One adalah film liburan berujung petaka, kamu salah besar. Sejak awal, Donaldson tidak pernah menunjukkan perubahan suasana secara drastis. Sampai akhir film, penonton disuguhi ketenangan yang konsisten. Tensi dan provokasinya dikemas sehalus mungkin, tetapi cukup nampol. Terutama untuk penonton perempuan yang lebih familier dengan mikroagresi yang diterima Sam.
Ini mungkin salah satu yang bikin film debut India Donaldson mencuri perhatian. Ia tak perlu melakukan dramatisasi untuk mengonfirmasi bahwa ancaman terhadap perempuan bisa datang dalam berbagai bentuk, tetapi sayangnya tak sedikit yang menganggapnya sebagai reaksi berlebihan.