Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Film Feminis di Jakarta Film Week 2024, Woman Empowerment!

Toxic (dok. Jakarta Film Week/Toxic)

Jakarta Film Week 2024 bakal memutar 140 film menarik dari 50 negara. Festival film tahunan ini digelar pada 23—27 Oktober 2024. Beragam program pemutaran film hidden gem juga akan ditawarkan dalam Jakarta Film Week 2024.

Salah satunya adalah program HerStory yang merayakan perempuan. Melalui program ini, penonton dapat menonton kisah-kisah inspiratif perempuan dari berbagai negara. Beberapa rekomendasi film feminis di Jakarta Film Week 2024 ini bisa kamu tilik.

1. Sultana's Dream (2023)

Sultana's Dream (dok. Jakarta Film Week/Sultana's Dream)

Sultana's Dream adalah film animasi buatan Spanyol, Jerman, dan India. Film berdurasi 87 menit ini karya sutradara Spanyol, Isabel Herguera. Ia mengangkat tema tentang perempuan, kesetaraan gender, dan budaya dalam Sultana's Dream.

Sultana's Dream mengikuti kisah Ines yang berpetualang menjelajahi India. Ia berniat menemukan tanah Utopia bagi kaum perempuan yang bernama Ladyland. Sultana's Dream diangkat dari cerita pendek science fiction feminis yang ditulis pada 1905 di Bengal.

2. A Song Sung Blue (2023)

A Song Sung Blue (dok. Jakarta Film Week/A Song Sung Blue)

A Song Sung Blue adalah film romantis asal China. Film berdurasi 92 menit ini disutradari oleh filmmaker Beijing, Geng Zihan. Plot film ini mengikuti kisah romantis coming of age antara dua gadis, Xian dan Mingmei di musim panas yang sepi.

Xian adalah gadis berusia 15 tahun pemalu. Sedangkan Mingmei adalah gadis keturunan China dan Korea berusia 19 tahun yang ekstrovert. A Song Sung Blue mengeksplorasi persahabatan dan seksualitas keduanya. Sampai akhirnya, terjadi sebuah keajaiban.

3. Toxic (2024)

Toxic (dok. Jakarta Film Week/Toxic)

Toxic adalah film drama tentang ikatan persaudaraan antara dua remaja perempuan. Film berdurasi 99 menit ini merupakan karya sutradara Lithuania, Saule Bliuvaite. Ia mengeksplorasi persoalan gender dan sosial secara kritis melalui Toxic.

Toxic mengikuti hubungan unik antara dua remaja di sebuah sekolah modeling. Keduanya memiliki satu mimpi yang sama, yaitu kabur dari kesuraman di kampung halaman mereka. Mimpi itu membuat mereka masuk ke dunia model. Namun, keduanya malah terjerumus dalam kebiasaan ekstrem yang mulai menghancurkan tubuh mereka.

4. Ultraviolet (2024)

Ultraviolet (dok. Jakarta Film Week/Ultraviolet)

Ultraviolet adalah film drama coming of age asal Belgia dan Belanda. Film berdurasi 24 menit ini disutradarai oleh Veerle De Wilde. Ultraviolet mengeksplorasi tentang pencarian jati diri seorang gadis muda.

Plot film ini mengikuti perjuangan gadis muda dalam menghadapi gangguan kesehatan mental yang dialami ibunya. Ia kesulitan berdamai dengan masalah ini. Situasi diperparah saat ia harus mencari identitas kewanitaannya seorang diri.

5. Chloe (2023)

Chloe (dok. Jakarta Film Week/Chloe)

Chloe adalah film thriller dan action asal Taiwan. Film berdurasi 10 menit ini adalah karya sutradara muda Taiwan, Yu Chuan Shih. Ia mengeksplorasi sisi psikologis perempuan saat patah hati dan mengubahnya menjadi aksi balas dendam mencekam.

Film ini mengikuti gadis bernama Chloe yang sedang patah hati. Dengan perasaan penuh kemarahan, ia bersumpah ingin menghabisi semua pria munafik di dunia. Aksi berdarah Chloe dimulai saat ia bertemu teman onlinenya, Wei, di tempat laundry.

6. Grandmamauntsistercat (2024)

Grandmamauntsistercat (dok. Jakarta Film Week/Grandmamauntsistercat)

Grandmamauntsistercat adalah film eksperimental karya sutradara Belanda—Polandia, Zuza Banasinska. Film berdurasi 23 menit ini mengekplorasi isu perempuan dan sosial. Grandmamauntsistercat dibuat dengan mengandalkan materi Arsip Pendidikan Polandia.

Grandmamauntsistercat mengikuti permasalahan keluarga matriarkal. Menariknya, film ini mengandalkan sudut pandang seorang anak. Bocah ini harus bergulat dengan masalah reproduksi sistem ideologi dan representasi.

7. Sour Candy (2024)

Sour Candy (dok. Jakarta Film Week/Sour Candy)

Sour Candy merupakan film drama India karya sutradara Nishi Dugar. Sutradara kelahiran Jaipur ini mengeksplorasi masalah duka dari sudut pandang anak kecil. Film berdurasi 20 menit ini mengikuti kisah Guddal, anak perempuan berusia 5 tahun yang super aktif dan berjiwa bebas.

Guddal tinggal di rumah bersama kakak perempuannya, Chinu dan adik laki-lakinya, Laddoo. Ia sering bersikap nakal terhadap Laddo. Hal ini membuatnya kerap dihukum. Namun, situasi berubah saat ada kejadian tak terduga di keluarga Guddal.

8. Towards The Night (2023)

Towards The Night (dok. Jakarta Film Week/Towards The Night)

Towards The Night adalah film drama kriminal investigasi karya sutradara Iran, Saeed Keshavarz. Film berdurasi 23 tahun ini menyoroti masalah hak asasi manusia seputar pembunuhan perempuan di Iran. Towards The Night mengikuti perjuangan Leia menuntut keadilan atas kematian sepupunya, Maryam.

Leila bekerja di rumah sakit. Suatu hari, ia menemukan jasad Maryam dalam kondisi hamil. Penampakan itu membuat Leila langsung pulang ke desa ayahnya setelah bertahun-tahun tidak pulang. Ia berniat mencari tahu penyebab kematian saudaranya.

9. Sopa Fria (2023)

Sopa Fria (dok. Jakarta Film Week/Sopa Fria)

Sopa Fria adalah film animasi buatan Portugal dan Prancis. Film berdurasi 10 menit ini mengangkat tema tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami perempuan. Sopa Fria merupakan karya cerdas sutradara asal Portugal, Marta Monteiro.

Plot film ini mengikuti seorang perempuan korban KDRT yang sudah terbebas dari situasi kelam. Ia kemudian mengenang masa-masa mengerikan ketika masih menikah. Tak terkecuali perjuangannya untuk bertahan. Melalui Sopa Fria, penonton diajak mengeksplorasi dampak KDRT terhadap kesehatan mental.

Apakah kamu tertarik menonton film feminis di Jakarta Film Week 2024? Buruan beli tiketnya dan cek jadwal penanyangan di laman resmi JFW. Yuk, ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan perempuan dengan menikmati program HerStory.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryna Meliana
EditorAryna Meliana
Follow Us