Meski populer, tak banyak film romantis yang bisa meraih skor tinggi dari audiens. Ada beberapa faktor penyebab, salah satunya kejenuhan pasar terhadap plot-plot yang terlalu indah untuk jadi kenyataan. Beberapa tahun ke belakang, pasar film romantis memang naik. Cara ini memang dipakai sejumlah perusahaan streaming platform untuk menarik pengguna baru. Namun, tetap saja rasanya masih kurang gereget dibanding film romantis lawas yang dapat gelar ikonik.
Sebagai alternatif, film romantis dari sineas independen justru menemukan target pasarnya. Ini ditandai dengan kesuksesan Lost in Translation (2004), Her (2013), dan Past Lives (2023) yang punya komunitas pemujanya sendiri. Menariknya, ketiga film itu juga membuka kotak pandora dalam selera audiens, yakni film-film lambat yang jauh dari elemen ambisi dan ego ala film Hollywood. Paterson (2015) dan Perfect Days (2023) beberapa contohnya.
Lantas, bagaimana kalau format film lempeng seperti itu dipadu dengan romansa? Hasilnya mungkin seperti Here (2023), sebuah film berlatar Brussels yang patut masuk daftar tontonmu. Sebagus apa, sih? Apa fakta menarik di baliknya? Mari, simak ulasannya berikut.