Gak semua film bisa bikin penontonnya kepikiran berhari-hari. No Other Land (2024) adalah salah satu film yang dimaksud, ia membuka mata, menggugah, menampar, dan memikat dalam satu waktu.
Namun, tak banyak yang membicarakan In the Land of Brothers (2024). Tayang perdana pada periode yang sama, yakni awal 2024, dua film ini rasanya bisa kamu tonton sebagai double feature.
Kalau No Other Land mengikuti kehidupan sulit penduduk Palestina di Tepi Barat di bawah okupasi Israel, In the Land of Brothers merujuk pada dilema yang dihadapi pengungsi Afghanistan di Iran. Dikemas dengan format triptych (tiga panel cerita terpisah), hatimu bakal diremuk sejadi-jadinya.
Penasaran? Mari ulas lebih dalam tanpa membocorkan terlalu banyak detail berharga untuk yang belum nonton. Berikut review film In the Land of Brothers.