Review Serial The Dark Dice, Permainan Kecerdasan yang Mengancam Jiwa

Cerita The Dark Dice diawali dengan jatuhnya sebuah dadu misterius ke tanah tanpa sengaja. Dadu berbentuk berlian berwarna emas ini menyeret kedelapan siswa ke dalam dimensi yang berbeda. Mereka terjebak dalam sebuah ruangan dengan banyak pintu yang tidak berujung dan harus memainkan sebuah permainan agar bisa keluar dari tempat tersebut dengan selamat. Permainan pertama adalah menemukan mayat tersembunyi di salah satu ruang kelas pada tahun 1995.

Serial bertema survival game memang bukan hal baru, bahkan beberapa tahun terakhir menjadi fenomena yang sering diangkat oleh rumah produksi hiburan. Serial Thailand dengan tema serupa biasanya kebanyakan memakai tugas fisik atau tempat berhantu dan condong ke arah supranatural saat melakukan permainan. Sedangkan, The Dark Dice menghadirkan premis cerita yang fresh karena menjadikan sebuah dadu sebagai alat utama yang mengantarkan seluruh karakter pada permainan misterius. Ketegangan dalam cerita The Dark Dice tidak selalu berkaitan dengan fisik melainkan juga dengan psikologis dan tekanan mental para pemain. Selain itu, permainan yang disajikan oleh The Dark Dice juga mengandalkan kecerdasan dengan beberapa cabang ilmu.

Kedelapan karakter utama di serial The Dark Dice adalah Samut (Gemini Norawit), Aom (Prim Chanikarn), Kaen (Aungpao Ochiris), Mamay (Mewnich Nannaphas), Don (Prom Teepakorn), Benz (Poon Mitpakdee), Mark (Teshow Promsakha), dan Pie (Myme Nichapa). Mereka menjadi tokoh utama yang terjebak dalam sebuah permainan misterius dan harus memenangkannya agar tidak mendapat hukuman. Sejak episode pertama, fondasi setiap karakter di The Dark Dice disampaikan dengan sangat jelas. Hal ini terlihat dari latar belakang tokoh utama dan respons para karakter saat awal terjebak dalam permainan misterius.

Respons seperti skeptis, takut, panik, hingga berusaha mengendalikan situasi dari para karakter membuat penonton mempunyai gambaran bagaimana kepribadian mereka saat menghadapi konflik. Hal ini membuat proses pengenalan karakter dan cerita dibangun dengan cepat. Di awal cerita, beberapa karakter juga bersikap seakan menyimpan rahasia yang membuat karakter lainnya dan penonton penasaran. Namun, perkembangan karakter di awal cerita ini juga bisa dianggap sebagai kelemahan. Sebab beberapa tokoh digambarkan dengan pola stereotip seperti si pemberani, si penakut, si pintar atau si pemimpin yang terkesan klise dalam serial tema survival.

Sejalan dengan perkembangan karakternya, The Dark Dice juga mempunyai ritme alur yang konsisten dan tidak bertel-tele. Sejak awal penonton disajikan dengan adegan atau interaksi setiap karakter yang tujuannya terlihat jelas. Setiap plot di dalamnya berhasil mengarahkan ke inti cerita, sehingga atmosfer misteri langsung dapat dirasakan oleh para penonton. Gaya cerita yang langsung ke intinya pun berhasil menjaga atensi penonton karena larut dalam permainan di dalamnya.

Namun, ritme alur di The Dark Dice ini juga mempunyai kekurangan. Sebab, dalam beberapa momen sisi emosional terasa mengambang karena tidak mempunyai ruang yang cukup untuk berkembang. Sehingga, membuat perasaan setiap karakter belum dieksplorasi secara jelas kepada penonton dan terlalu fokus terhadap kelanjutan permainan. Akan tetapi, ritme cepat ini berhasil memperkuat rasa tegang dan tidak mengizinkan penonton untuk bersantai dan berkedip.

Salah satu yang menonjol dalam The Dark Dice adalah sinematografi dan efek visualnya. Permainan cahaya, framing kamera serta teknik close-up pada wajah karakter menyajikan ketegangan yang terasa intim dan lebih personal. Efek visual yang disajikan dengan detail dan dramatis memperkuat atmosfer misteri dan kedalaman cerita.

Secara keseluruhan, sinematografi dan efek visual efektif dalam memperdalam suasana. Penonton tidak hanya menikmati ceritanya, namun juga merasakan intensitas di dalamnya. Bahkan saat menontonnya kita juga akan merasakan gelisah karena ilusi visualnya.

Brain teaser di The Dark Dice bukan hanya sekadar permainan yang menyajikan ketegangan dan mengolah otak. Tetapi juga menghadirkan teka-teki moral yang mengajak penonton berpikir. Di episode awal kita langsung diajak untuk menguji keberuntungan dan juga menggali sisi gelap dari sebuah pilihan. Seperti mengorbankan orang lain hanya demi menyelamatkan diri atau mendahulukan moral walau tahu risikonya besar.

Penonton tidak hanya menikmati permainan misteri, namun juga diajak menafsirkan tanggung jawab moral yang selalu menyertainya. Tetapi, berdasarkan episode perdananya pesan moral di The Dark Dice tidak ditampilkan secara eksplisit. Sehingga terkadang membuat penonton kebingungan dan penasaran pesan apa yang sebenarnya ingin disampaikan.

The Dark Dice bukan hanya serial survival game yang menyajikan ketegangan dan kekuatan fisik. Kecerdasan dan sisi emosional setiap karakter juga ditampilkan dalam serial ini. Kedalaman cerita juga berhasil ditonjolkan dengan sinematografi dan efek visual yang digunakan. Nah, berdasarkan episode pertamanya The Dark Dice sangat layak ditonton apalagi bagi penggemar survival game dan genre thriller misteri.