Review Serial The Residence, Kasus Rumit sebagai Hiburan yang Komplit

Jakarta, IDN Times - Film atau serial tentang misteri pembunuhan selalu punya tempat khusus di hati penonton. Apalagi, keseruan untuk menebak-nebak siapa pembunuh dan bagaimana bisa korban dieksekusi.
Kalau kamu merupakan penggemar genre tersebut, bagaimana kamu akan menghadapi kasus pembunuhan satu orang di 132 ruangan terkunci dengan 157 tersangka?
Terdengar rumit, tapi The Residence akan menampilkan kisah tersebut lewat perjalanan Detektif Cordelia Cupp dalam memecahkan kasus pembunuhan Kepala Operasional Gedung A.B. Wynter. Merupakan serial misteri dengan format 8 episode, apakah The Residence dapat menjadi pilihan tontonan di masa liburan?
Berikut ulasan singkat dari IDN Times yang bisa menjadi bahan pertimbanganmu.
1. Karakter kompleks diperkenalkan dalam plot yang tertata rapi

Salah satu keunggulan terbesarnya ada pada plot di setiap episodenya. Plotnya dibentuk secara tersusun untuk memberikan kejutan yang gak tertebak di akhir serial. Kedelapan bagian The Residence ini dapat dijadikan ruang bagi penonton untuk memahami lebih dalam tentang para karakter.
Meski memiliki banyak tersangka, ceritanya masih terasa segar dan menarik, karena masing-masing karakter ternyata memiliki sisi-sisi kompleks di balik aksi mereka pada episode pertama. The Residence memang menggunakan treatment setiap episodenya memiliki tersangka yang berbeda, sehingga membuat penonton terus penasaran siapa sebenarnya pelaku pembunuhan Wynter.
Biasanya cuma membahas para tersangka, penonton juga diajak memahami cara berpikir Detektif Cordelia Cupp yang ternyata sangat teliti. Mulanya tampak meragukan, tetapi ia menutup kasus dengan deduksi jeniusnya yang bikin geleng-geleng kepala.
2. Sinematografi gedung putih dan perpindahan adegan yang apik

Tidak hanya plot yang dibangun dengan rapi, transisi antara adegan di Gedung Putih sebagai TKP dan persidangan terasa sangat mulus. Penulis merasa terhubung antara kejadian yang satu dengan yang lainnya tanpa kehilangan alur cerita.
Gak ketinggalan, perpindahan kameranya saat menelusuri Gedung Putih juga memukau. Mulai dari pergerakan kamera yang bikin mikir hingga tata ruangnya yang memanjakan mata. Lama kelamaan, penulis pun mulai paham bagaimana denah dari rumah Presiden AS ini.
3. Bukan serial yang bisa ditonton sambil multitasking

Dengan total episode yang cukup banyak, serial ini tak membosankan dengan dialog ringan. Bahkan, menyenangkan untuk melihat perseteruan para karakternya yang komikal dan memberi sedikit keseimbangan terhadap ketegangan yang ada.
Walau dialognya tak seberat Sherlock Holmes, tapi The Residence bukan tontonan yang bisa kamu saksikan sambil mengerjakan hal lain. Serial ini membutuhkan perhatian penuh dari penontonnya. Setiap detail dalam cerita sangat penting dan harus diperhatikan agar tidak melewatkan petunjuk-petunjuk penting yang tersebar di sepanjang episode.
Kamu bisa temukan pembunuh A.B. Wynter di The Residence yang tayang di Netflix sejak 20 Maret 2025 ini.