Wall Street Menerapkan Peraturan"Syar'i" Pasca Era #MeToo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di tahun 2017, jagat hiburan Hollywood dihebohkan oleh beberapa tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang produser kenamaan, Harvey Weinstein. Kasus Harvey itu menggugah kesadaran beberapa kalangan untuk menyebarkan pesan bahwa maraknya kasus pelecehan seksual, terutama di tempat kerja.
1. #MeToo sebagai gerakan perlawanan terhadap pelecehan seksual
Dari kasus Harvey tersebut muncullah gerakan #MeToo sebagai sebagai gerakan yang melawan pelecehan seksual. Tarana Burke (seorang aktivis sosial Amerika) mulai menggunakan Istilah "Mee Too" sebagai perlawanan terhadap pelecehan seksual pada tahun 2006.
2. Gerakan ini diawali oleh Alyssa Milano melalui sosial media
Namun, istilah tersebut dipopulerkan oleh seorang aktris bernama Alyssa Milano melalui akun Twitter-nya. Pada bulan Oktober 2017, Alyssa menulis sebuah tweet yang mengajak para korban pelecehan seksual untuk menulis "Me Too" di status agar memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa pelecehan seksual adalah sebuah masalah besar.
Langkah Alyssa teesebut diikuti banyak orang, bahkan dari kalangan selebritis ternama, seperti Gwyneth Paltrow, Ashley Judd, Jennifer Lawrence, dan yang lainnya. "Me Too" pun akhirnya menjadi menjadi viral di Twitter pada tahun 2017.
Baca Juga: Para Aktris Ini Jadi Korban Pelecehan Seksual Produser Harvey Weinstein
3. Peraturan "Syar'i" di Wall Street
Editor’s picks
Dilansir dari Bloomberg, viralnya tagar #MeToo memberikan dampak yang besar di berbagai tempat, tak terkecuali di Wall Street, New York. Di daerah yang menjadi simbol finansial Amerika Serikat tersebut, banyak lembaga finansial menerapkan 4 peraturan bagi para pria untuk mencegah terjadinya kasus pelecehan seksual, yaitu:
1. Tidak boleh makan malam dengan kolega perempuan.
2. Jangan duduk bersebelahan saat satu pesawat dengan kolega perempuan.
3. Menyewa kamar hotel di lantai yang berbeda saat tugas dengan kolega perempuan.
4. Menghindari pertemuan empat mata dengan kolega perempuan.
4. Hal ini disebut sebagai Pence Effect
Di Wall Street, para pria menjalankan 4 peraturan tersebut sebagai strategi untuk menghadapi era pasca #MeToo. Mereka melakukannya agar terhindar dari kasus pelecehan seksual yang menjadi perhatian besar setelah viralnya tagar #MeToo, peraturan tersebut dikenal dengan Pence Effect.
Disebut demikian, karena merujuk kepada Mike Pence (Wakil Presiden Amerika Serikat) yang menyatakan bahwa dia selalu menghindari makan malam berdua dengan perempuan selain istrinya. Pernyataan Pence tersebut dijadikan strategi para pria yang bekerja di Wall Street agar terhindar dari tuduhan pelecehan seksual. Yang para pria takuti adalah dampak #MeToo tersebut dimanfaatkan untuk tuduhan pelecehan seksual palsu terhadap mereka.
Baca Juga: Harvey Weinstein Ditampar Orang Ketika Makan Malam di Arizona
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.