5 Alasan The Legend of Vox Machina Layak Kamu Tonton, Seru Abis!

Cocok buat kamu yang suka series animasi

Dewasa ini, menonton series adalah salah satu hiburan yang mudah diakses. Selain tersedia di berbagai layanan streaming, genrenya pun juga beragam. Salah satu yang diminati sekarang ini adalah series bergenre animasi.

Walaupun animasi, tapi penonton dewasa bisa menikmatinya berkat alur cerita yang disajikan. Amazon Prime Video pun tak mau ketinggalan dalam meramaikan jagat series animasi. Tahun ini, platform streaming tersebut merilis series animasi terbaru mereka yang berjudul The Legend of Vox Machina.

Sejak merampungkan musim pertamanya pada Februari lalu, series ini sukses mencuri perhatian berkat penokohan karakternya yang unik. Kira-kira, seunik apa sih The Legend of Vox Machina? Biar gak penasaran, kamu bisa langsung cek dalam ulasannya di bawah ini.

1. Dibuat berdasarkan Critical Role, web series yang ditonton jutaan kali di YouTube

https://youtube.com/embed/i-p9lWIhcLQ

Penggemar game, khususnya role-playing game (RPG), pasti tahu Dungeons & Dragons, dong? Yap, pelopor permainan RPG modern tersebut dikampanyekan oleh Critical Role Productions melalui web series berjudul Critical Role sejak 2015 lalu. Di YouTube sendiri, channel mereka telah memiliki 1,64 juta subscriber dengan 624 video yang telah diunggah.

Salah satu konten mereka yang menarik adalah campaign. Masing-masing campaign mengikuti kelompok petualang yang berbeda di benua yang berbeda pula. Nah, The Legend of Vox Machina sendiri dibuat berdasarkan campaign mereka yang pertama ketika masih di bawah bendera Geek & Sundry. Gimana, tertarik menonton Critical Role, gak nih?

2. Karakternya disuarakan oleh bintang web series-nya sendiri

5 Alasan The Legend of Vox Machina Layak Kamu Tonton, Seru Abis!Adegan dalam serial The Legend of Vox Machina (dok. Amazon Studios/The Legend of Vox Machina)

Demi membawa semangat Critical Role ke dalam The Legend of Vox Machina, Amazon Studios memasang para bintang web series-nya untuk menjadi voice cast. Keputusan mereka tersebut disambut hangat oleh penggemar, mengingat kebanyakan series animasi lain memilih menggandeng aktor papan atas untuk menjadi pengisi suara.

Mereka adalah Laura Bailey, Taliesin Jaffe, Ashley Johnson, Matthew Mercer, Liam O'Brien, Marisha Ray, Sam Riegel, dan Travis Willingham. Sebelum tampil dalam Critical Role, mereka lebih dulu menjadi pengisi suara dalam sejumlah series animasi populer. Bahkan, Ashley Johnson pernah beradu akting dengan Leonardo Dicaprio dalam Growing Pains (1990-1992).

Selain mereka, The Legend of Vox Machina juga diramaikan oleh sejumlah bintang Hollywood kenamaan. Stephanie Beatriz (Brooklyn Nine-Nine, Encanto) mengisi suara Lady Kima. Sedangkan bintang 9-1-1: Lone Star, Gina Torres, menyumbangkan suaranya untuk karakter Yennen.

3. Penokohan tiap karakter yang unik

5 Alasan The Legend of Vox Machina Layak Kamu Tonton, Seru Abis!Adegan dalam serial The Legend of Vox Machina (dok. Amazon Studios/The Legend of Vox Machina)

Karena diadaptasi menjadi series, Amazon Studios melakukan sejumlah perubahan agar The Legend of Vox Machina dapat diterima oleh penonton awam. Salah satunya dengan menggandeng Titmouse, Inc., studio animasi yang pernah menggarap animasi dari WandaVision dan Loki.

Selain desain yang menarik, penokohan tiap anggota Vox Machina pun tak kalah unik. Vex (Laura Bailey) adalah half-elf ranger yang badass, ia mempunyai saudara kembar bernama Vax (Liam O'Brien) yang cenderung kalem. Pike (Ashley Johnson), gnome sekaligus cleric, merupakan anggota yang paling bijaksana.

Anggota yang paling dekat dengannya adalah Grog (Travis Willingham), goliath barbarian yang berhati lembut. Kemudan, ada Keyleth (Marisha Ray), half-elf druid yang polos dan ceroboh. Tak ketinggalan, Scanlan (Sam Riegel), gnome yang berprofesi sebagai penyair, menjadi comic relief karena sifatnya yang playboy.

Terakhir, ada Percy (Taliesin Jaffe), satu-satunya manusia dalam Vox Machina. Di balik sosoknya yang cool, ia menyimpan dendam pada Lord Sylas Briarwood (Matthew Mercer) yang membunuh seluruh keluarganya. Karakterisasi yang unik mampu memberi warna tersendiri pada series ini.

Baca Juga: 5 Sisi Unik Turning Red, Film Animasi Terbaru Pixar

4. Petualangan seru berbumbu konspirasi, komedi, hingga romansa

https://youtube.com/embed/btf_uj2FPrE

The Legend of Vox Machina berfokus pada tujuh petualang yang tergabung dalam geng bernama Vox Machina. Meskipun memiliki sifat yang berbeda, tapi mereka mempunyai satu kesamaan, yakni doyan mabuk-mabukan. Suatu hari, karena membutuhkan uang, mereka nekat mengikuti sayembara yang diadakan oleh penguasa Tal'Dorei.

Sayembara tersebut membuat mereka harus menghadapi naga biru jahat bernama Brimscythe. Tak hanya berhadapan dengan naga jahat, mereka juga harus menguak konspirasi yang terjadi di kerajaan Tal'Dorei. Cerita pun semakin seru ketika musuh Percy (Taliesin Jaffe) dari masa lalu, Lord Sylas Briarwood (Matthew Mercer), datang kembali.

Selain petualangan yang seru, komedi segar yang dihadirkan juga menjadi hiburan tersendiri. Jokes yang dilontarkan Scanlan (Sam Riegel) menjadi amunisi yang ampuh untuk mengocok perut penonton. Tak hanya komedi saja, elemen romansa juga menjadikan series ini menjadi semakin berwarna.

Dalam The Legend of Vox Machina, diceritakan karakter Keyleth (Marisha Ray) diam-diam menaruh hati pada Vax (Liam O'Brien). Meskipun pada musim pertama ini romansa mereka masih malu-malu kucing, namun penonton tetap menantikan kelanjutan hubungan mereka di musim kedua.

5. Durasi per episode yang singkat

5 Alasan The Legend of Vox Machina Layak Kamu Tonton, Seru Abis!Adegan dalam serial The Legend of Vox Machina (dok. Amazon Studios/The Legend of Vox Machina)

Walau berjumlah dua belas episode, The Legend of Vox Machina dijamin tak akan menyita waktumu karena durasi per episodenya yang minim. Masing-masing episodenya hanya berdurasi sekitar  24-28 menit, lho. Justru, durasi yang singkat tersebut bertujuan untuk membuat ceritanya tak melebar kemana-mana.

Semua adegan mampu dieksekusi dengan baik tanpa terkesan terburu-buru. Mulai dari konspirasi di kerajaan Tal'Dorei hingga pertarungan epik Vox Machina melawan Lord Sylas Briarwood (Matthew Mercer) dalam memperebutkan Whitestone sukses tersaji secara rapi.

Bahkan, The Legend of Vox Machina masih sempat menyelipkan cliffhanger ending yang membuat musim keduanya semakin dinantikan. Duh, jadi gak sabar!

Saking bagusnya, The Legend of Vox Machina masih memegang skor sempurna di Rotten Tomatoes sampai hari ini. Kamu sendiri tertarik buat binge-watching semua episodenya setelah membaca ulasan di atas, gak nih? Kalau iya, langsung tancap gas ke Amazon Prime Video, yuk. 

Baca Juga: 5 Series Animasi Bertema Profesi, Edukatif untuk Anak-anak

Satria Wibawa Photo Verified Writer Satria Wibawa

Movies and series enthusiast. Feel free to read my reviews on Insta @satriaphile90 or Letterboxd @satriaphile. Have a wonderful day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya