Lirik Lagu Gugur Bunga Ciptaan Ismail Marzuki

Gugur Bunga sebuah penghormatan bagi para pejuang yang gugur

Ismail Marzuki merupakan salah satu komponis besar Tanah Air. Dirinya telah banyak melahirkan lagu-lagu wajib nasional, salah satunya adalah "Gugur Bunga."

Sering diperdengarkan terutama setiap Hari Pahlawan pada 10 November, tembang tersebut ia gubah sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang gugur di medan perang. Selengkapnya, berikut adalah lirik lagu "Gugur Bunga."

Lirik Lagu "Gugur Bunga"

https://www.youtube.com/embed/ChGkMJlKAhQ

Betapa hatiku takkan pilu
Telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku takkan sedih
Hamba ditinggal sendiri

Siapakah kini plipur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati

Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti

Gugur bungaku di taman bakti
Di haribaan pertiwi
Harum semerbak menambahkan sari
Tanah air jaya sakti

Baca Juga: Lirik Lagu Maju Tak Gentar, Lagu Perjuangan Ikonik Karya C. Simanjutak

2. Untuk menghormati para pahlawan yang gugur di medan perang

Lirik Lagu Gugur Bunga Ciptaan Ismail MarzukiSuasana Taman Makam Pahlawan Nasional Utama di Kalibata, Jakarta (IDN Times/Sunariyah)

Nuansa pilu benar-benar dapat dirasakan pada lagu "Gugur Bunga," baik dari lirik maupun instrumen pengiringnya. Hal ini karena tembang tersebut ditulis berdasarkan sudut pandang seseorang yang kehilangan sosok pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

"Gugur Bunga" sendiri diciptakan oleh Ismail Marzuki pada tahun 1945, tak lama setelah Indonesia merdeka. Meskipun terdengar seperti ratapan, lagu ini bukan sekadar ungkapan perasaan sedih semata, tetapi juga sebagai penghormatan kepada para bunga bangsa.

3. Profil singkat Ismail Marzuki

Lirik Lagu Gugur Bunga Ciptaan Ismail Marzukipotret Ismail Marzuki (commons.m.wikimedia.org)

Kampung Senen, Kwitang. Itulah tanah kelahiran Ismail Marzuki. Lahir pada 11 Mei 1914, laki-laki yang kerap disapa sebagai Bang Ma'ing di kampung halamannya ini memang merupakan komponis Indonesia asli Betawi.

Sejak kecil, Ismail Marzuki memang sudah tertarik dengan dunia seni. Lingkungan sekitarnya pun juga mendukung minatnya itu. Sang ayah, Marzuki, sering memainkan sejumlah alat musik seperti gambus, rebana, dan keroncong.

Untuk mengasah bakat musiknya, Ismail pernah bergabung dengan sebuah organisasi seni Betawi bernama "Perkumpulan Kaum Betawi." Kemudian, saat menginjak usia 17 tahun, dirinya menjadi salah satu grup musik ternama, Lief Java. Dari keanggotaannya itulah nama seorang Ismail Marzuki mulai dikenal.

Bersama Lief Java, dulu dikenal sebagai Rukun Agawe Santoso, Ismail banyak mengisi segmen musik di radio dan tampil di acara-acara yang diadakan orang Belanda. Bukan hanya bermusik, bakat menggubah lagunya juga ia mulai di sini: dirinya menulis sebuah tembang berjudul "O Sarinah."

Bang Ma'ing semakin getol dalam mendalami dunia composing lagu. Hal ini bisa dilihat dari lagu-lagu bertema perjuangan yang ia sumbangkan di masa pascakemerdekaan Republik Indonesia. Selain "Gugur Bunga," lagu-lagu yang ditulis oleh Ismail Marzuki antara lain:

  • "Halo, Halo Bandung",
  • "Rayuan Pulau Kelapa",
  • "Indonesia Pusaka",
  • "Sepasang Mata Bola",
  • "Ibu Pertiwi"*,
  • "Bandung Selatan di Waktu Malam",
  • "Melati di Tapal Batas", dan lainnya.

Kehidupan dari komponis Indonesia ini berakhir pada 25 Mei 1958. Di usianya yang ke-44 tahun, Ismail Marzuki meninggal karena penyakit paru-paru yang ia derita. Untuk mengenang jasa seniman besar kebanggaan Indonesia ini, Taman Ismail Marzuki pun dibangun dan dibuka secara resmi pada 10 November 1968 oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Ali Sadikin.

*) Lagu "Ibu Pertiwi" disebut sebagai ciptaan Ismail Marzuki. Namun, pendapat lain mengatakan bahwa lagu ini ditulis oleh Kamsidi Samsuddin.

Itulah lirik lagu "Gugur Bunga" beserta profil singkat Ismail Marzuki. Semoga informasi tadi menambah wawasanmu, ya!

Baca Juga: Lirik Lagu Mengheningkan Cipta, Makna, dan Asal-usulnya

Topik:

  • Bella Manoban
  • Zahrotustianah
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya