Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Serial Barat Berlatar Kampus selain Overcompensating

adegan dalam serial Overcompensating. (dok. Amazon Prime Video/Overcompensating)
adegan dalam serial Overcompensating. (dok. Amazon Prime Video/Overcompensating)
Intinya sih...
  • Gen V (2023–sekarang) - Spin-off The Boys di Prime Video, mengikuti Marie Moreau dan mahasiswa supe lainnya di Godolkin University
  • Cruel Intentions (2024) - Serial gelap berlatar di Manchester College, Washington D.C., tentang intrik elite kampus yang penuh skandal
  • Dear White People (2017–2021) - Fokus pada Sam White, penyiar acara radio kuliah yang kritis terhadap isu rasial dan ketidakadilan di Winchester University

Kehidupan kampus selalu menjadi latar menarik untuk diangkat ke layar kaca. Dinamika pertemanan, pencarian jati diri, hingga tekanan akademik kerap menjadi bahan bakar cerita yang relevan dan penuh drama. Tak heran, banyak serial Barat menjadikan dunia kampus sebagai panggung utama untuk kisah-kisah coming of age yang menggugah dan menghibur.

Salah satu serial Barat yang baru-baru ini mencuri perhatian adalah Overcompensating (2025), yang tayang di Prime Video. Serial ini mengikuti Benny (Benito Skinner), mahasiswa baru yang mencoba menjalani kehidupan kampus sambil menyembunyikan orientasi seksualnya. Overcompensating mendapatkan respons yang sangat positif, terutama karena chemistry antara para pemainnya dan eksplorasi yang relevan tentang identitas diri, terbukti dari skor 95 persen yang diraihnya di Rotten Tomatoes.

Kalau kamu suka serial berlatar kampus, tapi ingin menjelajahi opsi selain Overcompensating, masih ada banyak pilihan seru yang patut kamu tonton. Mulai dari yang kocak sampai menyeramkan, berikut enam rekomendasi serial Barat berlatar kampus yang bisa kamu saksikan di berbagai platform streaming!

1. Gen V (2023–sekarang)

poster serial Gen V. (dok. Amazon Prime Video/Gen V)
poster serial Gen V. (dok. Amazon Prime Video/Gen V)

Bukan kampus yang biasa kamu bayangkan, Godolkin University dalam serial spin-off dari The Boys di Prime Video ini merupakan tempat para calon superhero alias supe diuji secara brutal. Gen V mengikuti Marie Moreau (Jaz Sinclair), remaja yatim piatu yang memiliki kekuatan unik, yaitu mengendalikan darah sebagai senjata. Tak hanya kekuatan, ia juga mempunyai tujuan besar untuk menjadi anggota perempuan kulit hitam pertama di The Seven, kelompok superhero elite ciptaan Vought International.

Tak sendirian, di kampus tersebut, Marie bertemu dengan para mahasiswa lain yang kekuatannya tak kalah aneh dan berbahaya. Ada Emma alias “Cricket” (Lizze Broadway), influencer yang bisa menyusut seukuran jari, dan Jordan Liu (London Thor dan Derek Luh), supe yang bisa berganti gender. Mereka semua bersaing untuk menjadi nomor satu, karena di Godolkin, peringkat bukan cuma soal gengsi, tapi juga hidup dan mati.

2. Cruel Intentions (2024)

adegan dalam serial Cruel Intentions. (dok. Amazon Prime Video/Cruel Intentions)
adegan dalam serial Cruel Intentions. (dok. Amazon Prime Video/Cruel Intentions)

Kontras dengan Overcompensating, dalam serial yang diangkat dari film klasik, Cruel Intentions (1999), ini, kamu akan dibawa ke dunia kampus yang jauh lebih gelap. Berlatar di Manchester College, Washington D.C., Cruel Intentions menyuguhkan intrik ala elite kampus yang sarat skandal dan manipulasi. Bisa dibilang, serial Prime Video ini bagaikan Game of Thrones versi mahasiswa.

Cruel Intentions mengikuti Caroline Merteuil (Sarah Catherine Hook) dan saudara tirinya, Lucien Belmont (Zac Burgess), dua mahasiswa ambisius yang tak segan menggunakan pesona dan tipu daya demi mempertahankan kekuasaan mereka di kampus. Salah satu caranya adalah dengan memikat Annie Grover (Savannah Lee Smith), putri Wakil Presiden AS, agar bergabung dengan kelompok mereka. Namun, situasi jadi semakin sulit dikendalikan ketika luka lama, konflik antarsaudara, dan dendam pribadi mulai mengaburkan tujuan awal mereka.

3. Dear White People (2017–2021)

adegan dalam serial Dear White People. (dok. Netflix/Dear White People)
adegan dalam serial Dear White People. (dok. Netflix/Dear White People)

Netflix juga mempunyai satu serial berlatar kampus yang wajib masuk daftar tontonmu, yaitu Dear White People. Diadaptasi dari film berjudul sama karya Justin Simien, serial Netflix ini berfokus pada Sam White (Logan Browning), mahasiswi kulit hitam yang menjadi penyiar acara radio bertajuk “Dear White People” di kampusnya, Winchester University. Lewat acara radionya, Sam mengkritik isu-isu rasial dan ketidakadilan yang masih terjadi di kampus elite tersebut.

Menariknya, Dear White People tak hanya bicara soal aktivisme, tapi juga menyuguhkan sisi personal yang kompleks dari para karakternya. Sam sendiri, misalnya. Meski vokal dalam menyuarakan hak-hak minoritas, ia merahasiakan hubungan asmaranya dengan Gabe (John Patrick Amedori), seorang asisten dosen kulit putih. Karakter yang tak hitam-putih secara moral inilah yang menjadi salah satu keistimewaan Dear White People.

4. Scream Queens (2015–2016)

adegan dalam serial Scream Queens. (dok. Disney+/Scream Queens)
adegan dalam serial Scream Queens. (dok. Disney+/Scream Queens)

Meski telah hampir satu dekade berlalu sejak episode terakhirnya tayang, Scream Queens tetap layak dikenang sebagai salah satu serial berlatar kampus paling menghibur. Dibuat oleh Ryan Murphy, otak genius di balik American Horror Story, serial ini memadukan horor, komedi, dan drama ala Mean Girls (2004) dalam satu paket. Kalau kamu suka kisah misteri, tapi bosan dengan atmosfer kelam yang terlalu serius, maka Scream Queens adalah alternatif segar yang wajib kamu lirik di Disney+ Hotstar.

Berlatar di universitas fiktif Wallace University, Scream Queens mengikuti kisah sekelompok mahasiswi anggota komunitas cewek yang dihantui oleh serangkaian pembunuhan brutal. Di balik gaun glamor dan heels tinggi, para Chanel—dipimpin oleh Chanel #1 (Emma Roberts)—harus menghadapi Red Devil, sosok misterius bertopeng yang membawa dendam masa lalu. Siapa pelakunya? Percayalah, jawabannya tak akan seklise tebakanmu!

5. How to Get Away with Murder (2014–2020)

adegan dalam serial How to Get Away with Murder. (dok. Disney+/How to Get Away with Murder)
adegan dalam serial How to Get Away with Murder. (dok. Disney+/How to Get Away with Murder)

Masih dari Disney+ Hotstar dan tak kalah menegangkan dari Scream Queens, ada How to Get Away with Murder yang diproduseri oleh Shonda Rhimes (Bridgerton). Serial ini berkisah tentang Annalise Keating (Viola Davis), profesor hukum sekaligus pengacara kawakan, yang memilih lima mahasiswa untuk magang di firma hukumnya. Dari sinilah, mereka terseret ke dalam pusaran kasus pembunuhan yang rumit, gelap, dan penuh kejutan.

Meski mengusung tema hukum, serial ini jauh dari kesan kaku atau terlalu serius ala drama ruang sidang. How to Get Away with Murder lebih fokus pada intrik dan tekanan psikologis yang dialami para karakternya, serta bagaimana mereka mencoba bertahan di tengah tekanan akademik dan moral. Dengan pacing cepat, soundtrack intens, dan twist yang terus bermunculan, serial ini bisa jadi challenge setelah kamu menyelami dunia kampus penuh humor dan pencarian jati diri di Overcompensating.

6. The Sex Lives of College Girls (2021–2025)

adegan dalam serial The Sex Lives of College Girls. (dok. Max/The Sex Lives of College Girls)
adegan dalam serial The Sex Lives of College Girls. (dok. Max/The Sex Lives of College Girls)

Selanjutnya, ada The Sex Lives of College Girls yang tayang selama 3 musim di Max. Ceritanya berpusat pada Kimberly (Pauline Chalamet), Whitney (Alyah Chanelle Scott), Bela (Amrit Kaur), dan Leighton (Reneé Rapp), empat gadis dengan latar belakang berbeda, yang dipersatukan sebagai teman sekamar. Kimberly berjuang menyesuaikan diri, Bela ingin menembus dunia komedi lewat majalah kampus, Whitney diam-diam pacaran dengan pelatih tim sepak bolanya, sementara Leighton menyimpan rahasia besar soal orientasi seksualnya.

Meski judulnya terdengar sensasional, The Sex Lives of College Girls punya kedalaman cerita yang tak bisa dianggap remeh. Alih-alih hanya berisi soal seks dan pesta pora, serial ini membongkar dinamika sosial anak kuliahan dengan cara yang lucu, tapi tetap terasa relevan dan jujur. Chemistry keempat pemeran utamanya pun kuat banget, dijamin bikin kamu terus klik episode berikutnya!

Enam serial Barat ini hadir dengan warna dan konflik yang berbeda, tapi tetap menggambarkan liku-liku kehidupan mahasiswa yang relevan dan seru untuk diikuti. Jadi, kalau kamu sudah tamat nonton Overcompensating, kini saatnya menjelajahi kampus-kampus fiktif lain yang tak kalah dramatis, lucu, sekaligus menegangkan dalam deretan judul di atas!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us