7 Series Distopia Terbaik Menurut IMDb, Ada Attack on Titan!

Anime satu ini berpusat di sekitar dunia pasca-apokaliptik, di mana orang-orang dipaksa tinggal di dalam kota yang dikelilingi oleh tembok besar. Alasannya? Karena ada banyak titan (kyojin) di luar tembok. Namun, semuanya berubah ketika tembok tersebut dijebol oleh Colossal Titan Kolosal dan Armored Titan.

Sang protagonis, Eren Jaeger, pun berjanji untuk membunuh semua titan yang ada, tepat setelah melihat kematian ibunya sendiri. Attack on Titan menawarkan plot yang cukup menarik, dengan banyak twist di sepanjang episodenya. Serial satu ini juga menawarkan banyak ideologi yang berhubungan dengan kebebasan serta anarkisme.

Selanjutnya, ada serial keren yang membahas masalah sosial melalui lensa teknologi. Setiap episode berbeda, terjadi di berbagai realitas, dengan karakter berbeda melawan teknologi yang berbeda pula.

Di sepanjang episodenya, kita dihadapkan pada berbagai kemungkinan mengerikan yang dapat ditimbulkan oleh teknologi. Black Mirror seolah-olah ingin memberi tahu kita kalau semua hal itu bisa saja terjadi besok atau beberapa tahun ke depan.

Alkisah, seorang pemuda bernama Shinji Ikari dipanggil ke Kota Tokyo-3, 15 tahun setelah bencana global. Di sana, ia ditugaskan untuk membantu ayahnya. Neon Genesis Evangelion mengikuti Shinji dan anggota militer lainnya dalam pertarungan melawan para "Malaikat" yang menciptakan bencana.

Neon Genesis Evangelion mendapat skor tinggi dalam serial bertema dystopian, berfokus pada kehancuran, anarki, serta kompleksitas psikologis yang dibawanya. Tak hanya itu, anime ini juga mengambil banyak inspirasi dari agama Kristen, Islam, Gnostisisme, dan Kabbalisme

Berlatar setelah Perang Sipil Amerika II, The Handmaid's Tale mengisahkan sebuah pemerintahan di mana perempuan dipaksa bekerja sebagai "pembantu." Perempuan juga tidak boleh memiliki harta, profesi normal, atau membaca.

Dengan fokus pada atribut dystopian dari pemerintahan otoriter yang mengambil alih kekuasaan dan merampok hak-hak rakyatnya, serial ini populer karena menghasilkan perasaan pemberdayaan di kalangan perempuan. Kita pun dibawa untuk menyaksikan pemberontakan dari sang tokoh utama, June Osborne (Elizabeth Moss).

The Promised Neverland menceritakan kisah anak yatim bernama Emma, Norman, dan Ray yang berencana untuk melarikan diri dari panti asuhan mereka, Grace Field House. Bukan tanpa alasan, mereka tahu kalau panti asuhan mereka adalah tempat di mana anak-anak dibesarkan untuk disembahkan kepada setan.

Salah satu karakteristik dystopian utama The Promised Neverland adalah adu domba di antara manusia, khususnya anak-anak di panti asuhan. Serial ini memanfaatkan sentimen tersebut ketika tampaknya tidak ada lagi yang tersisa di dunia.

Berlatar di Amerika alternatif yang ditaklukkan oleh Nazi Jerman dan Kekaisaran Jepang, The Man in the High Castle mengisahkan Juliana Crain (Alexa Davalos), seorang wanita yang menemukan sebuah film aneh. Ternyata, film tersebut adalah kunci untuk mengakhiri pemerintahan otoriter di Amerika tersebut.

Sepanjang Man in the High Castle, kita diperlihatkan tentang bagaimana hal-hal yang terjadi sama mengerikannya dengan kenyataan saat ini. Serial ini sangat cocok bagi kamu yang menyukai sejarah alternatif dengan berbagai kemungkinan berbeda.

Terakhir, ada Carnival Row yang berfokus pada seorang detektif bernama Rycraft "Philo" Philostrate (Orlando Bloom) dan peri yang dikenal sebagai Vignette Stonemoss (Cara Delevingne). Berlatar di dunia fantasi era Victoria, mereka pun bekerja sama untuk mengungkap pembunuhan. 

Dalam serial ini, makhluk mitologis seperti peri harus bertahan sebagai makhluk yang teraniaya. Di sebuah kota bernama Burgue, Carnival Row menawarkan segalanya kepada kita, mulai dari peri dan manusia hingga cinta dan pembunuhan.

Menonton serial yang terdengar mengerikan memang selalu menarik perhatian kita. Terlebih ketika plotnya mengisahkan masa depan yang dekat, di mana semua kemungkinan bisa terjadi. Bagaimana, tertarik untuk menonton semuanya?