Siapa Akaza, Iblis yang Dikalahkan di Demon Slayer Infinity Castle?

- Akaza memiliki kehidupan prihatin dan tragis sebelum menjadi Iblis Tingkat Atas
- Hakuji bertemu dengan Keizo, yang mengubah hidupnya menjadi lebih baik, namun harus menderita kembali karena kehilangan orang-orang tersayang
- Setelah bertemu dengan Muzan Kibutsuji, Hakuji berubah menjadi Akaza dan menjadi salah satu Iblis Tingkat Atas yang kuat
Setelah satu tahun penantian, kelanjutan epic dari ending Demon Slayer Season 4, fans anime ini dipuaskan dengan cerita dan visual dari film Demon Slayer Infinity Castle yang berdurasi 2jam 35 menit.
Film ini menyorot soal backstory dari salah satu Iblis Tingkat Atas, Akaza. Sebelumnya, Akaza merupakan salah satu iblis yang paling dibenci. Hal ini dikarenakan ia pernah membunuh Kyojuro Rengokuo, Hashira kesayangan Tanjiro dan juga fans Demon Slayer.
Kini, Akaza mulai mendapat perhatian yang lebih positif setelah film Infinity Castle. Bagaimana kisahnya?
1. Bernama asli Hakuji saat masih jadi manusia, kehidupan Akaza prihatin dan tragis

Seorang remaja dihukum oleh pihak berwenang di sebuah desa. Tangan dan kakinya diikat, mulutnya disumpal kain sehingga tidak bisa teriak meluapkan rasa sakit hukuman cambuk yang ia terima. Ratusan kali cambukan seakan tidak membuatnya jera. Ia selalu kembali melakukan aksinya sebagai pencuri.
Remaja tersebut bernama Hakuji Soyama, yang harus hidup prihatin dan tragis sedari kecil. Hidup di sebuah desa kecil di Jepang, Hakuji tinggal bersama ayahnya. Dalam kondisi kesulitan ekonomi parah, ia harus merawat ayahnya yang sakit. Maka dari itu, Hakuji tak ada pilihan lain selain menjadi pencuri untuk membeli obat ayahnya.
Sayangnya, ia seringkali tertangkap basah saat sedang melakukan aksinya. Ratusan cambukan ia terima sebagai hukuman atas aksi pencurian tersebut. Sekali tertangkap, tangan Hakuji digambar sebuah tato sebagai simbol memalukan bagi para pencuri. Total ada enam tato yang ada di kedua lengannya. Menandakan bahwa hanya itu pilihan hidup yang ia punya, demi menyelamatkan sang ayah.
2. Menjadi orang baik setelah bertemu dengan Keizo

Setelah Hakuji tertangkap lagi karena mencuri, ia terancam hukuman mati. Ayahnya yang mendengar kabar ini lalu memutuskan gantung diri. Teriakan histeris Akaza pun terdengar saat ia melihat ayahnya sudah tergantung di rumahnya. Tatapan dendam karena keadaan baik yang tidak pernah memihaknya, terlihat jelas dari mata birunya.
Saat dunia terasa runtuh, di situlah ia bertemu dengan Keizo. Hakuji kemudian kalah taruhan, yang membuatnya harus menjadi satu-satunya murid di padepokan Keizo. Kemampuan bertarung Hakuji diasah oleh Keizo, yang mengajarkannya untuk bisa kuat bertarung meski tidak memakai senjata.
Saat hidupnya terasa berjalan mulus dan selangkah lagi akan menikah dengan Koyuki, anak Keizo, calon istri dan juga gurunya tersebut justru tewas akibat diracun padepokan sebelah. Mereka iri dengan tempat belajar bela diri Keizo yang dulu sempat sangat populer, hingga akhirnya meracuni air sumur dan membuat Koyuki dan Keizo meninggal.
Sekali lagi, Akaza alias Hakuji harus menderita karena kehilangan orang-orang tersayangnya.
3. Jadi Iblis Tingkat Atas Ketiga

Setelah mentalnya sedang down akibat kehilangan Koyuki dan Keizo, Hakuji bertemu dengan Muzan Kibutsuji. Raja Iblis tersebut dengan agresif menawarkan Hakuji menerima darahnya. Dalam sepersekian detik, tangannya menembus dahi Hakuji, mentransfer darahnya untuk kemudian mengubah Hakuji menjadi iblis. Hakuji kemudian hilang ingatan dan memiliki nama baru yakni Akaza.
Kemampuan bertarung yang telah dilatih bertahun-tahun, membuat Akaza sangat kuat bertarung meski dengan tangan kosong. Berkat Blood Demon Art, Akaza punya kekuatan penghancur, dan pulih dalam sekejap meski beberapa bagian tubuhnya terpotong oleh pedang. Ia menjadi salah satu Iblis Tingkat Atas yang berhasil membunuh Hashira terkuat, Kyojuro Rengoku, di film Demon Slayer Mugen Train.
Di film Infinity Castle, Tanjiro Kamado sekali lagi bertemu dengan Akaza, setelah sang iblis membunuh mentornya di depan matanya sendiri. Pertarungan Akaza dan Tanjiro yang dibantu oleh Giyu Tomioka, menjadi salah satu yang banyak ditampilkan di bagian pertama dari film trilogi akhir seri Demon Slayer tersebut.
"
Jika sebagian besar iblis akan mati jika lehernya ditebas, Akaza memiliki ketahanan terhadap itu. Kekuatannya ini membuat pertarungannya dengan Tanjiro dan Giyu begitu alot dan sengit.