Hadir dengan wujud Suguru Geto, Kenjaku bisa dibilang sebagai antagonis utama dalam keseluruhan cerita Jujutsu Kaisen. Dirinya adalah orang yang memulai Insiden Shibuya dan Culling Game. Kenjaku bisa disebut sebagai penjahat berbahaya yang harus dimusnahkan.
Lantas, siapa Kenjaku dalam Jujutsu Kaisen? Untuk mengenal lebih dalam lagi tentang Kenjaku, berikut ini adalah sederet fakta yang harus kamu tahu. Simak ulasan berikut.
Terlepas dari penampilannya yang muda, Kenjaku sebenarnya adalah seorang Penyihir Jujutsu yang sudah berusia ribuan tahun. Sama seperti Sukuna, Kenjaku sudah hidup sejak era keemasan Penyihir Jujutsu, tepatnya sekitar seribu tahun yang lalu. Kenjaku bisa hidup selama ribuan tahun berkat Teknik Kutukan bawaannya.
Sebagai orang yang sudah hidup sejak era Heian, Kenjaku mengenal Sukuna dengan cukup baik. Bahkan, dirinya berencana untuk mengembalikan era keemasan Penyihir Jujutsu. Dimulai dari Insiden Shibuya sampai Culling Game, semuanya adalah bagian dari rencana Kenjaku untuk mengubah semua orang menjadi Penyihir Jujutsu.
Meskipun Penyihir Jujutsu memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa, mereka tetap tidak abadi. Meski begitu, Kenjaku bisa bertahan hidup selama ribuan tahun berkat kemampuannya. Kemampuan Kenjaku adalah memindahkan otaknya ke dalam tubuh orang lain.
Dengan begitu, Kenjaku bisa memiliki kendali penuh terhadap wadahnya. Menariknya, Kenjaku juga bisa menggunakan Teknik Kutukan yang dimiliki oleh wadahnya. Sejauh ini, baru diketahui ada tiga orang yang pernah menjadi wadah Kenjaku, yaitu Noritoshi Kamo, Kaori Itadori, dan Suguru Geto.
Ketika dirinya berada dalam tubuh Noritoshi, Kenjaku melakukan eksperimen yang tidak manusiawi. Kenjaku melakukan eksperimen untuk menggabungkan manusia dengan Roh Terkutuk. Eksperimennya terbilang berhasil hingga terciptalah Cursed Womb: Death Paintings.
Karena eksperimen tersebut, nama Noritoshi menjadi aib bagi klan Kamo. Hingga saat ini, Noritoshi dikenal sebagai Penyihir Jujutsu paling kejam yang pernah ada. Padahal, Noritoshi hanya dikendalikan oleh Kenjaku, sama seperti Kaori dan Geto.
Choso adalah salah satu hasil dari eksperimen Cursed Womb. Karena eksperimen tersebut menggunakan darah Noritoshi, Choso mewarisi Teknik Kutukan Bawaan klan Kamo, yaitu Blood Manipulation. Meski dirinya memiliki darah Noritoshi, secara teknis Choso tetap anak dari Kenjaku.
Setelah mengambil alih tubuh Noritoshi, Kenjaku kemudian menjadikan Kaori sebagai wadah selanjutnya. Sebagai Kaori, Kenjaku kemudian melahirkan seorang anak yang bernama Yuji Itadori. Dengan begitu, Choso dan Yuji terhubung satu sama lain sebagai anak dari Kenjaku.
Hingga saat ini, tujuan Kenjaku sebenarnya masih belum jelas. Namun, ada beberapa spekulasi yang merujuk pada tujuan asli Kenjaku. Kemungkinan bahwa Kenjaku ingin mengembalikan era keemasan Penyihir Jujutsu dan membuat semua orang menjadi Penyihir Jujutsu.
Insiden Shibuya dan Culling Game adalah salah satu upayanya untuk mencapai tujuannya. Kenjaku memulai Insiden Shibuya untuk menyegel Gojo. Kenjaku sangat sadar bahwa Gojo bisa menjadi penghalang terbesarnya. Namun, Kenjaku tidak bisa mengalahkan Gojo sehingga dirinya memutuskan untuk menyegelnya saja.
Kemudian, dirinya memulai Culling Game setelah menyingkirkan Gojo. Menurut Tengen, hal tersebut Kenjaku lakukan untuk mengubah semua orang menjadi Penyihir Jujutsu. Namun, opini tersebut rupanya dibantah oleh Reggie. Hal tersebut membuat tujuan Kenjaku yang sebenarnya menjadi abu-abu.
Sebagai antagonis, Kenjaku adalah sosok yang genius. Dirinya mampu merancang rencana yang sempurna demi mencapai semua tujuannya. Karena itu, Kenjaku adalah musuh berbahaya yang harus segera disingkirkan. Jadi, bagaimana menurutmu tentang penjahat yang satu ini?