10 Nama-nama Serangga dalam Bahasa Makassar, Coba Dihafalin Yuk!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bahasa Makassar (ᨅᨔ ᨆᨀᨔᨑ) dikenal sebagai salah satu bahasa daerah dan memiliki aksara yang disebut sebagai lontara' yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi (lisan dan tulisan).
Daerah persebaran bahasa ini ialah wilayah Sulawesi Selatan bagian barat daya meliputi Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, wilayah pesisir Kabupaten Bulukumba, sebagian wilayah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene.
Walaupun aksara bahasa daerah ini terbilang cukup rumit, sebagai generasi penerus kita harus berusaha melestarikan budaya lokal dong. Maka dari itu, kita simak saja 10 nama-nama serangga dalam bahasa Makassar, yuk!
1. Kaluara
Hewan yang suka mengerubungi sisa makanan dan kerap kali ditemui sering berbaris di dinding rumah. Dalam bahasa Indonesia, serangga ini disebut sebagai 'semut'. Sedangkan dalam bahasa Makassar, serangga ini disebut dengan nama kaluara (ᨀᨒᨘᨕᨑ). Sangat unik!
2. Palla-palla
Serangga yang sering hinggap di bunga dan memiliki warna yang beraneka ragam ini merupakan hewan favorit manusia. Dalam bahasa Indonesia, serangga ini disebut sebagai 'kupu-kupu'. Sedangkan dalam bahasa Makassar, serangga anggun ini diberi nama sebagai palla-palla (ᨄᨒᨄᨒ). Gampang disebut, 'kan?
3. Katingalo
Acap kali hinggap di makanan dan minuman. Serangga ini termasuk hewan yang membawa kuman penyebab penyakit perut. Dalam bahasa Indonesia, serangga ini disebut sebagai 'lalat' sedangkan dalam bahasa Makassar hewan ini dikenal dengan nama katingalo (ᨀᨈᨘᨂᨒᨚ). Pernah dengar?
Baca Juga: 7 Nama Anak Hewan dalam Bahasa Jawa, Unik dan Lucu!
4. Lamu'
Pasti kalian telah akrab dengan serangga yang satu ini, bukan? Serangga inilah si penganggu yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai 'nyamuk' sedangkan dalam bahasa Makassar, serangga ini dikenal dengan sebutan lamu' (ᨒᨆᨘ). Beda dari bahasa yang lain, nih!
5. Bolang-bolang
Editor’s picks
Angkat tangan yang kenal dengan Batman! Serangga populer yang sering menghuni loteng dan rumah kosong ini, dalam bahasa Indonesia dipanggil dengan sebutan 'laba-laba. Sedangkan dalam bahasa Makassar, serangga ini disebut sebagai bolang-bolang (ᨅᨚᨒ ᨅᨚᨒ). Bukan, si Bolang si bocah petualang, ya!
6. Kalipasa'
Berlari-lari ke sana ke mari dan menyukai tempat lembap dan gelap. Inilah dia 'kecoak' yang dalam bahasa Makassar dikenal dengan nama kalipasa' (ᨀᨒᨗᨄᨔ). Jaga kebersihan rumahmu, supaya kecoak gak bersarang di rumahmu, ya!
7. Bilango
Bapak dan ibu yang menanam padi pastinya jengkel dengan kehadiran serangga yang berwarna hijau daun ini. Ya, inilah serangga yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai 'walang sangit' sedangkan dalam bahasa Makassar dikenal dengan sebutan bilango (ᨅᨗᨒᨂᨚ). Coba disebut dengan benar, ya!
8. Bereng-bereng
Sama seperti kupu-kupu, serangga satu ini memiliki warna yang beragam dan sangat menarik perhatian. Serangga bertubuh ramping ini, dalam bahasa Indonesia disebut dengan nama 'capung' sedangkan dalam bahasa Makassar dikenal dengan sebutan bereng-bereng (ᨅᨙᨑᨙ ᨅᨙᨑᨙ). Unik banget!
9. Bani
Dikenal sebagai serangga yang menghasilkan madu yang manis nan berkhasiat. Hewan mungil yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai 'lebah'. Sedangkan dalam bahasa Makassar, lebah dikenal dengan nama bani (ᨅᨊᨗ). Cukup mudah untuk kamu ingat?
10. Bekkang
Menggeliat dan tampak menggelikan. Serangga yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai 'ulat' ini dikenal masyarakat penutur bahasa Makassar dengan nama bekkang (ᨅᨙᨀ). Pernah dengar?
Itulah tadi 10 nama-nama serangga yang sempat kita kaji. Dengan ketekunan dan tekad belajar bahasa daerah dengan niat ikhlas untuk menjaga kelestarian budaya tradisional pastinya kamu bisa menjadi seorang generasi penerus yang sangat dibanggakan para pendahulu, negara dan daerahmu!
Baca Juga: 7 Peribahasa Bahasa Jawa Ini Cerminkan Sifat Manusia, Wis Eruh Durung?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.