Film Srimulat: Hil Yang Mustahal, Full Jokes Bapack-bapack
Film biopik komedi yang dibawakan oleh Fajar Nugros ini berhasil membuat suasana di Cinema XXI Transmart Buah Batu pada Sabtu (21/05/2022) malam dipenuhi gelak tawa. Banyak yang hadir turut membawa keluarga besar mereka atau pasangan untuk bernostalgia masa lalu.
Buat kamu yang lagi rindu masa-masa zaman dulu dan pengen bernostalgia cocok banget nonton film ini. Di mana perasaan haru, kocak semua campur aduk! Yuk,simak beberapa ulasan di bawah ini!
1.Membawa nostalgia masa kecil
Dibuat salut dengan awal film ini, kita beneran diajak kembali ke suasana tahun ‘80-an Kota Solo dimana dengan propertinya, kostum, suasananya benar-benar membuat kenangan masa kecil muncul.
Interaksi Erica Carl sebagai pemeran Bu Djudjuk yang merajuk kepada Pak Teguh agar dibawa ke Ibu Kota untuk bergabung menjadi grup Srimulat dan makan malam bersama di meja makan menjadi hal yang terus terngiang, begitu relate dengan kondisi para istri yang sedang merajuk kepada suaminya.
2.Awal mula lahirnya jokes bapack-bapack
Sepanjang film ini kamu akan disajikan dengan komedi slapstick, mulai dari kaget karena tangan yang tiba-tiba hilang, nangis karena kaki keinjak, duduk yang terpeleset, dll.
Mungkin untuk kamu yang tidak mengikuti Srimulat dari awal, akan sedikit menikmati komedinya. Tapi secara keseluruhan di sepanjang film ini kamu akan disuguhkan dengan komedi-komedi ringan yang sangat menghibur.
Kalau kamu penasaran dari mana jokes bapack-bapack yang sering muncul di grup WhatsApp berasal, dengan menonton film ini sudah tahu jawabannya kan?
3.Meraih mimpi hil yang mustahal
Ketika Bio One yang memerankan Gepeng yang pada awalnya hanya berada di tim musik kemudian galau memilih untuk menunjukkan atau tidak bakatnya, dan ketika Sang Ayah yang pesimis akan pilihan anaknya untuk meraih keinginannya.
Karena tekadnya untuk mewujudkan mimpi, Gepeng selalu ‘nimbrung’ ketika Srimulat tampil di atas panggung. Walau pun sempat diberikan reaksi negatif dari salah satu anggota grup, namun ternyata usaha yang dilakukan Gepeng tidak sia-sia ketika Pak Teguh memutuskan untuk mengajaknya bergabung dengan Srimulat dan pergi ke Ibu Kota.
Selama ada kemauan di situ ada jalan, tidak ada hil yang mustahal di dunia ini.
4.Setiap cast totalitas dalam berperan
Akting dari para pemeran cukup berhasil menampilkan karakter masing-masing. Bio One yang melakukan diet ekstrem untuk mendalami karakter Gepeng Srimulat benar-benar patut diacungi jempol karena benar-benar mirip.
Yang memerankan Pak Soeharto dan Ibu Tien pun gak kalah luar biasa keren, karena mirip banget. Dapet feel haru, kocak, campur aduk banget! Ketika Toto Mulyadi atau Tarsan Srimulat asli bertamu ke kontrakan dan bertemu dengan Ibnu jamil yang berperan sebagai Tarsan membuat adegan yang begitu berkesan, para pemain begitu totalitas dalam memerankan setiap karakter di Srimulat.
5.Konflik yang ringan
Di film ini kita akan di sajikan beberapa konflik ringan yang cukup relevan dengan kehidupan sehari-hari. Seperti ketika Bu Djudjuk yang merajuk untuk ikut bergabung ke ibu kota bersama Srimulat, saat para anggota Srimulat ‘mencari barang’ yang akan menjadi ciri khas mereka di pasar, dan lainnya.
Walaupun dengan durasi yang cukup panjang, secara keseluruhan film ini benar-benar sangat menghibur, ajak keluarga atau orangtua kita untuk menonton dan bernostalgia. Jangan lupa untuk nonton di bioskop kesayangan kalian!
