6 Sutradara Baru dengan Ide Nyeleneh Tiada Banding

Sejak merilis film Sick of Myself pada 2022 lalu, Kristoffer Borgli mulai dibandingkan dengan seniornya, Ruben Ostlund. Sebelum merilis film soal pasangan toksik yang nekat melakukan berbagai hal untuk berebut perhatian, Borgli lebih dulu membuat Drib pada 2017. 

Tak kalah nyelenehnya, Drib berformat mockumentary yang berkutat pada kasus kerja sama seorang komedian dengan sebuah jenama minuman berenergi. Sama dengan Sick of Myself, film itu mem-fitur adegan-adegan cringey dan humor deadpan. Namun, bukan Borgli kalau tak menyertakan isu sosial dan pesan moral kuat dalam karyanya. 

Pada 2023, Borgli kembali dengan film baru berjudul Dream Scenario. Ia bekerja sama dengan Nicolas Cage dan distribusi filmnya dilakukan A24. Singkatnya, film ini membahas bagaimana seorang pria biasa mendadak jadi populer dalam semalam setelah ia hadir di mimpi hampir semua orang. 

Ti West memang bukan pendatang baru. Ia debut pada 2000-an lewat beberapa film horor B-rate. Perlahan, ia naik kelas dengan menyutradarai beberapa film horor franchise, merambah genre western, dan dapat proyek serial. Puncak dari popularitasnya bisa dibilang beberapa tahun ini setelah perilisan X (2022) dan Pearl (2022). 

Kesuksesan dua film berseri itu membuat A24 tertarik membuat seri ketiganya yang akan diberi judul MaXXXine. Film horor trilogi terbaru Ti West itu berkutat pada dua sosok femme fatale beda generasi yang semuanya diperankan aktris nyentrik, Mia Goth. 

Michael dan Daniel Philippou sering disandingkan dengan Jordan Peele dan Ari Aster dari segi ide cerita dan tempo filmnya. Mereka baru saja merilis film baru berjudul Talk to Me (2023) yang banjir pujian. Bahkan bersama A24, keduanya sedang menggarap sekuel film horor Australia itu. 

Talk to Me berkisah soal tangan terkutuk yang memungkinkan seseorang yang memegangnya jadi medium untuk roh yang ada di sekitarnya. Mirip seperti film-film yang bahas bahayanya jailangkung dan ouija, tetapi dikemas dengan pendekatan psikologi yang menarik. 

Emma Seligman baru saja merilis film fitur keduanya Bottoms (2023) yang cukup quirky alias tak biasa. Dengan pendekatan kekinian, ia mencoba mengulik dinamika kehidupan remaja dari generasi Z yang jauh lebih kompleks dari pengalaman generasi-generasi sebelumnya. 

Sebelum Bottoms, Seligman sudah pernah merilis Shiva Baby (2020) yang juga dibintangi Rachel Sennott. Sama uniknya, film debutnya itu mengikuti kacamata seorang mahasiswi yang tak sengaja bertemu pasangan selingkuhnya di sebuah pemakaman keluarga. 

Julia Ducournau lebih dulu dikenal lewat film horor kanibal bertajuk Raw (2016). Film berbahasa Prancis itu mengikuti kehidupan seorang mahasiswi kedokteran hewan yang menemukan ketertarikan khusus pada daging manusia. 

Pada 2021, Ducournau kembali dengan ide cerita yang tak kalah nyeleneh. Yakni, seorang perempuan muda yang memiliki ketertarikan seksual pada kendaraan bermotor semenjak mengalami sebuah kecelakaan lalu lintas. Film keduanya yang berjudul Titane itu memenangkan Palme d'Or pada Cannes Film Festival dan mengukir sejarah baru. 

Jangan lewatkan pula sosok bernama Kaouther Ben Hania, sineas spesialis film nyentrik asal Tunisia. Ben Hania punya kepekaan tinggi akan perspektif-perspektif tak biasa yang tercermin dari karya sinematiknya. Misalnya Les imams vont à l'école (2010) yang mengikuti kehidupan para imam di Paris yang harus mengikuti pelatihan agar bisa berkompromi dengan ideologi sekuler Prancis.

Dalam Beauty and the Dogs (2017), Ben Hania menggunakan teknik one-shot untuk mengikuti kengerian perjuangan korban pelecehan seksual mencari keadilan di Tunisia. Beberapa tahun kemudian, ia membuat film unik berjudul The Man Who Sold His Skin (2020) yang menceritakan keputusan seorang pria Suriah yang rela "menyewakan" tubuhnya sebagai media seni demi mengumpulkan dana untuk dapat visa Schengen. 

Keunikan dan ide-ide nyeleneh ternyata bisa mengantar para sutradara baru ini dapat atensi dan prestasi. Namun, tentu harus diimbangi dengan eksekusi yang tepat. Dari keenam karya sutradara di atas, mana yang filmnya sudah pernah kamu tonton?