Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sutradara dan Cast soal Isu Ghosting di Sampai Jumpa, Selamat Tinggal

Sutradara dan cast di konferensi pers film "Sampai Jumpa, Selamat Tinggal," Senin (2/6/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Sutradara dan cast di konferensi pers film "Sampai Jumpa, Selamat Tinggal," Senin (2/6/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Jakarta, IDN Times – Sejak menjadi film pembuka di Jakarta World Cinema (JWC) 2024, Sampai Jumpa, Selamat Tinggal (2025) telah meraup banyak pujian. Adriyanto Dewo berhasil bawa isu ghosting yang cukup relevan, lalu mengemasnya dalam drama yang emosional.

Dibintangi Putri Marino, Jerome Kurnia, Jourdy Pranata, dan Lutesha, film ini mengeksplorasi luka dan pencarian identitas. Dalam konferensi pers di XXI Metropole, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025), sutradara dan cast mengungkap pandangan mereka soal film ini.

1. Adriyanto Dewo sambungkan isu ghosting dengan jouhatsu

Adriyanto Dewo di konferensi pers film "Sampai Jumpa, Selamat Tinggal," Senin (2/6/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Adriyanto Dewo di konferensi pers film "Sampai Jumpa, Selamat Tinggal," Senin (2/6/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Adriyanto Dewo mengungkapkan, inspirasi film ini berasal dari jouhatsu, sebuah fenomena di mana seseorang meninggalkan kehidupan lama untuk hidup dengan identitas baru.

"Saya pernah baca di suatu artikel tentang fenomena yang namanya jouhatsu... Dan sejarahnya tahun 60-an sampai 70-an itu biasanya digunakan untuk pasangan yang kurang harmonis. Untuk menghindari perceraian formal, salah satunya memutuskan untuk jouhatsu," jelasnya.

Meski istilahnya berasal dari Jepang, fenomena jouhatsu sendiri dapat ditemukan di Korea Selatan, Amerika Serikat, hingga Eropa. Dari artikel tersebut, ia pun bertanya-tanya bagaimana rasanya jadi orang yang ditinggalkan atau di-ghosting pasangannya.

"Apakah mereka punya usaha mencari si orang hilang ini? Sebenarnya hubungan antar manusia itu, maksudnya percintaan, butuh profound goodbye atau gak gitu," lanjutnya.

Dewo kemudian menyoroti perpisahan dalam dua makna, yang tertera dalam judul film ini.

"Mungkin buat saya tuh ada dua macam perpisahan gitu. Sampai jumpa itu, seberapa pahitnya perpisahan itu ada keyakinan kalau kayaknya bakal ketemu lagi deh sama orang ini suatu saat nanti. Sementara selama tinggal, yaudah sampe situ kita udah selesai, kita gak perlu ketemu lagi. Jadi based on roots itu," imbuhnya.

2. Jerome Kurnia sebut karakter Rey 'rusak' dan 'sakit'

Jerome Kurnia di konferensi pers film "Sampai Jumpa, Selamat Tinggal," Senin (2/6/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Jerome Kurnia di konferensi pers film "Sampai Jumpa, Selamat Tinggal," Senin (2/6/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Jerome Kurnia, yang berperan sebagai Rey, menggambarkan karakternya sebagai sosok yang "rusak" dan "sakit." Alasannya, karena ia kehilangan sosok istri yang dicintainya.

"Bayangin aja, lo masih muda, lo menikah dengan satu orang yang lo sayang, yang lo cinta. Tiba-tiba, orang itu diambil, dadakan. Dan Rey ini adalah orang yang sangat sensitif. Dia bingung, 'Gimana ya caranya gue memproses ini semua,'" tuturnya.

Pengalaman menyakitkan itu lah yang membuat Rey melarikan diri ke Korea Selatan. Namun alih-alih sembuh, ia justru makin terpuruk di negeri asing tersebut.

"Gue harus pergi yang jauh, dan kebetulan di sini dia (Rey) pergi ke Korea Selatan. Tapi ternyata kepergian itu justru bukan malah membuat dia lebih baik, malah dia tetap berada di dalam kegelapan itu, karena dia selalu berantem sama dirinya sendiri," tambah Jerome.

Sampai suatu hari, Rey bertemu dengan Wyn (Putri Marino). Dari pertemuan yang tak disengaja itu, ia kembali memulai healing journey-nya yang sempat tertunda. 

"Wyn itu datang kepada dia (Rey) mungkin dikirim Tuhan atau alam semesta. Dan tiba-tiba mereka bertemu dan dia merasa, 'Lho, kok ada perasaan yang timbul lagi. Kok gue bisa mulai merasa lagi.' Apakah itu cinta? Apakah itu kenangan dari masa lalunya?" ucapnya.

3. Jourdy Pranata sebut Dani ghosting karena sudah mumet

Jourdy Pranata di konferensi pers film "Sampai Jumpa, Selamat Tinggal," Senin (2/6/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Jourdy Pranata di konferensi pers film "Sampai Jumpa, Selamat Tinggal," Senin (2/6/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Berbeda dari Rey, Dani justru melakukan ghosting terhadap Wyn karena hubungan mereka yang sudah "kusut." Sebagai pemeran Dani, Jourdy Pranata pun menjelaskannya.

"Backstory-nya tuh udah mumet, udah kusut, udah gak bisa diapa-apain, capek gitu. Dengan tingkah lagunya Wyn yang bertambah usia tapi cara pacarannya tetep kayak gitu-gitu aja. Sedangkan Dani mungkin yang sudah lebih mau serius untuk hidup," jelasnya.

Jourdy menambahkan kalau Dani sudah mencoba semua solusi, tapi gagal. Sampai akhirnya, ia pun memilih jouhatsu dan meninggalkan Wyn di Indonesia.

"Gue cabut aja deh, gue mau ubah semuanya. Mau mulai dari nol, buka lembaran baru. Dia (Dani) memilih Dangjin untuk memulai hidup yang baru. Jadi emang dia ghosting sih," akunya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shandy Pradana
Zahrotustianah
Shandy Pradana
EditorShandy Pradana
Follow Us