2019 telah menjadi tahun yang fenomenal bagi dunia perfilman, dan banyak perhatian di tahun ini yang difokuskan pada sutradara yang telah memberikan beberapa karya terbaik mereka. Daftar di bawah ini akan menjelaskan tujuh sutradara yang berhasil melampaui karya-karya terdahulunya dan membuat magnum opus mereka di tahun ini.
Berikut 7 sutradara terkenal yang membuat film terbaik mereka di tahun 2019.
Dengan film biografinya yang brilian, Walk the Line, dan film superhero yang menghancurkan emosi, Logan, James Mangold telah menjadikan dirinya sebagai salah satu sutradara terkemuka Hollywood yang dapat membuat film cerdas dan berwawasan untuk audiens yang menontonnya.
Film terbarunya yang rilis di tahun 2019, Ford v. Ferrari, adalah karyanya yang paling murni dan mengasyikkan. Adegan balapan di dalam film ini dibuat dengan indah, menunjukkan betapa ketekunan dan strategi diperlukan untuk menghasilkan sebuah kemenangan.
Mangold juga menyisakan banyak ruang untuk refleksi karakter utamanya. Dalam Ford v. Ferarri, Carol Shelby (Matt Damon) dan Ken Miles (Christian Bale) adalah dua pria yang mencintai apa yang mereka lakukan, dan beban emosi yang mereka bawa sampai kredit berhasil menjadikannya salah satu film Mangold yang paling hebat dan emosional.
Dekade ini telah menjadi saksi dari banyak film petualangan luar angkasa yang berani dan emosional, dan Ad Astra berhasil berdiri sebagai salah satu film terbaik dalam mengeksplorasi bagaimana sebuah petualangan intergalaksi dapat menjadi sangat sepi sekaligus indah.
James Gray sendiri telah membuat film-film besar sebelumnya, termasuk epos yang luar biasa, The Lost City of Z, dan The Immigrant yang realistis, tetapi Ad Astra adalah klimaks dari pencapaian mendalam dan pelampiasan emosionalnya.
Karakter Brad Pitt, Roy McBride, adalah seorang astronot yang mencoba untuk menemukan kembali perasaannya terhadap ayahnya yang sudah lama hilang. Tentu saja, kinerja luar biasa Pitt di dalam film ini hanya dapat keluar melalui sutradara yang hebat.
Dalam film ini, Gray tidak takut menghadapi kenyataan di mana seorang ayah dan anak dapat terhubung kembali. Ad Astra adalah film klasik fiksi ilmiah yang pastinya akan menjadi salah satu pencapaian visual terbaik di dekade ini, dan menjadi film termegah Gray hingga saat ini.
Taika Waititi adalah seorang pembuat film dengan humor yang unik dalam berbagai genre yang berbeda, termasuk zombie (What We Do in the Shadows), petualangan (Hunt for the Wilderpeople), dan bahkan humor ala Marvel Universe (Thor: Ragnarok).
Lewat Jojo Rabbit, Waititi berhasil merangkum The Great Dictator dan Life is Beautiful untuk menceritakan kisah seorang bocah lelaki bernama Jojo (Roman Griffin Davis) yang tumbuh di Jerman zaman Nazi.
Sementara sebagian besar perhatian difokuskan pada kinerja Waititi sebagai teman imajiner Jojo, Adolf Hitler, Jojo Rabbit benar-benar menjadi sebuah film tentang seorang anak yang berdamai dengan dunia yang kacau di sekitarnya. Waititi sendiri tidak menahan diri ketika menunjukkan banalitas perang dan fasisme di dalamnya.
Film ini jelas ditujukan untuk audiens remaja dan diceritakan dari sudut pandang anak-anak, tetapi komedi dan temanya sangat universal sehingga dapat ditujukan kepada penonton dari segala usia. Sama lucunya dengan film-filmnya yang lain, Jojo Rabbit menggunakan daya tarik khas Waititi untuk menyampaikan pesan tentang isu yang sedang hangat akhir-akhir ini.
Film-film Noah Baumbach memang terkenal lewat penggambaran karakternya yang sering kali merusak dan disfungsional. Marriage Story adalah cara Baumbach untuk menceritakan kisah-kisah realistis yang tidak menyenangkan tentang suatu hubungan, dan itu adalah penggambaran yang jauh lebih suram dari film-film sejenisnya.
Dibandingkan dengan film perceraian Baumbach lainnya, Marriage Story tidak menampilkan karakter yang begitu terobsesi dengan diri sendiri dan saling membenci satu sama lain.
Ini adalah film perpisahan di mana masing-masing pihak sama-sama menyakiti satu sama lain, karena baik Charlie (Adam Driver) dan Nicole (Scarlett Johansson) memiliki alasan tersendiri untuk mengakhiri hubungan mereka.
Bisa dibilang kalau Marriage Story adalah film pernikahan Baumbach yang paling dewasa, memilukan, dan terbaik hingga saat ini.
Bong Joon-ho adalah seorang pembuat film langka, di mana film-filmnya adalah genre mereka sendiri. Kemampuan Bong untuk mengikat tema sosial (perbedaan kelas) yang luas juga telah menjadikannya sebagai salah satu sutradara terbaik saat ini.
Parasite adalah karya agungnya, menceritakan perjuangan kelas antara yang kaya dan yang miskin. Lewat film ini, Bong mampu menyindir "keluguan" kelas atas di dalamnya, salah satunya ditunjukkan saat keluarga Park yang kaya ditipu oleh keluarga Kim yang miskin tetapi kreatif.
Parasite juga telah menjadi salah satu film terbaiknya hingga saat ini, dengan Song Kang-ho yang memberikan kinerja terbaik di dalam kariernya sebagai pemimpin keluarga Kim. Parasite mungkin menjadi film yang paling banyak dibahas tahun ini, dan menjadi film yang dapat menggambarkan keseluruhan karier hebat Bong.
Quentin Tarantino memang sudah terkenal sebagai salah satu pembuat film paling berpengaruh sepanjang masa di Hollywood. Di tahun ini, ia menemukan kesuksesan besar dengan film terbarunya yang merevisi sejarah.
Once Upon a Time in Hollywood memungkinkan Tarantino untuk menghormati semua pengaruh Old Hollywood-nya, mengubah musim panas yang mengerikan di tahun 1969 menjadi sebuah satire yang apik.
Ini adalah film "hangout" Tarantino, digambarkan dengan persahabatan antara mantan aktor papan atas, Rick Dalton (Leonardo DiCaprio), dan stuntman-nya, Cliff Booth (Brad Pitt). Secara khusus, penampilan Sharon Tate (Margot Robbie) lah yang membuat film ini begitu istimewa.
Saat menonton film ini, audiens dipaksa untuk mempersiapkan realitas sejarah, terutama di bagian klimaksnya yang berdarah. Sejujurnya, tidak ada film buatan Tarantino yang memiliki dampak emosional yang cukup besar dibanding Once Upon a Time in Hollywood.
Sam Mendes bukanlah pembuat film yang dapat digambarkan dengan satu genre. Meskipun ia mengukir namanya lewat gaya hidup pinggiran kota di American Beauty dan Revolutionary Road, ia juga terbukti menjadi ahli box office dengan karyanya di waralaba James Bond.
1917 tidak seperti film-film Mendes sebelumnya dan tidak seperti film perang lainnya dalam sejarah perfilman Hollywood. 1917 adalah film yang berfokus pada perjalanan seorang prajurit muda yang diperankan oleh George MacKay dan Charles Dean Chapman, yang diberi misi untuk menyampaikan pesan penting untuk menghentikan serangan Sekutu.
Tekanan yang dapat menyelamatkan atau membunuh ribuan orang, dan pengembaraan mengerikan kedua prajurit tersebut saat menuju jantung pertahanan Jerman di akhir Perang Dunia I menjadi sajian utama dalam film ini.
Mendes juga memanfaatkan skor dari Thomas Newman untuk efek yang indah di tengah medan perang yang kacau. 1917 asalah sebuah pencapaian teknis yang memukau dan menjadi karya Sam Mendes yang paling berani dan paling berhasil hingga saat ini.
Nah, itu tadi 7 sutradara terkenal yang membuat film terbaik mereka di tahun 2019. Bagaimana, apakah kalian sudah menonton salah satunya? Jika sudah, tulis review kalian di kolom komentar ya!