5 Teori Terpopuler tentang Joy Boy, Karakter Legendaris One Piece!

Teori ini terbilang baru, tapi sudah menarik perhatian Nakama. Bagaimana tidak? Teori unik ini berani menyatakan bahwa Joy Boy bukanlah manusia, tapi mainan yang hidup karena kekuatan Buah Iblis Hito Hito no Mi Mode: Nika. Ia mengambil dasar dari beberapa informasi, misalnya siluet Joy Boy pada One Piece chapter 1122 yang memiliki kaki dan tangan kecil. Bahkan, tangannya mirip capit seperti wujud mainan Kyros pada Dressrosa Arc.

Ini cukup masuk akal pasalnya sudah banyak obyek mati yang hidup dan memiliki kecerdasan karena kekuatan Buah Iblis. Funkfreed, pedang Spandam, misalnya, bisa berubah menjadi gajah. Satu hal lagi yang memperkuat teori ini: mainan adalah simbol kebahagiaan. Joy Boy yang merupakan mainan hidup memiliki misi untuk menyebarkan kebahagiaan. Itulah mengapa ia disebut sebagai Joy Boy.

Siluet Joy Boy pada One Piece chapter 1122 memang menarik sehingga menimbulkan banyak teori. Teori lain yang populer dari siluet tersebut menyatakan bahwa Joy Boy adalah seorang siborg. Pertanda bahwa Joy Boy separuh robot dapat dilihat dari siluet yang memperlihatkan tangan dan kaki kanannya yang ramping seperti tubuh robot. Tangan Joy Boy juga menyerupai capit.

Teori ini cukup diterima oleh Nakama. Pasalnya, Dr. Vegapunk dalam Egghead Arc pernah menyatakan bahwa teknologi pada Abad Kekosongan jauh lebih maju dibandingkan teknologi saat ini. Joy Boy juga berteman dengan seorang robot canggih bernama Emet. Itu menandakan bahwa ia juga familier dengan berbagai teknologi canggih pada masa tersebut.

Meski dianggap memiliki kekuatan yang dahsyat, Joy Boy akhirnya kalah melawan 20 kerajaan yang bersatu melawannya. Kematian Joy Boy juga menandakan akhir dari Abad Kekosongan. Namun, bagaimana ia mati belum dijelaskan sama sekali.

Salah satu teori menyatakan bahwa Emet sang Iron Giant adalah pelaku pembunuh Joy Boy. Teori ini dilandasi dari panel One Piece chapter 1.111. Di panel tersebut, Emet terbangun dan mengatakan maaf pada Joy Boy. Teori ini berspekulasi bahwa setelah The Great War, Imu berhasil menangkap Joy Boy dan membawanya ke Mariejois untuk disiksa. Ini menjelaskan kenapa Emet menyerang Mariejois dalam kilas baliknya. Entah atas perintah Joy Boy atau inisiatif sendiri, Emet menyerang Mariejois dan membunuh Joy Boy untuk membebaskannya dari penderitaan.

Joy Boy sepertinya terlalu unik sebagai sebuah nama, bahkan untuk karakter One Piece. Nah, bagaimana bila sebenarnya Joy Boy adalah titel yang didapatkan oleh sang legenda tersebut? Salah satu teori mencoba membenarkan hal tersebut. Teori tersebut juga menambahkan bahwa nama asli Joy Boy adalah Binks.

Lantas, apa yang mendukung teori ini? Jawabannya adalah eksistensi lagu "Binks' Sake". Dalam One Piece, lagu "Binks' Sake" adalah lagu kebangsaan bajak laut dan sudah eksis sejak masa Abad Kekosongan. Lagu tersebut menceritakan tentang kebahagiaan dan kebebasan dari seorang bajak laut. Mengingat Joy Boy adalah baja laut pertama di dunia, lagu ini kemungkinan besar menceritakan kisahnya.

Joy Boy bukan satu-satunya misteri yang belum terpecahkan dalam One Piece. Selain Joy Boy dan Abad Kekosongan, rahasia Kehendak D masih jadi misteri. Kehendak D adalah istilah untuk warisan yang diturunkan untuk klan D. Itu ditandai dengan inisial D pada nama mereka. Ada teori menarik yang mencoba mengaitkan Kehendak D ini dengan kehidupan Joy Boy sebagai bajak laut.

Menurut teori ini, Kehendak D dimiliki oleh orang-orang yang merupakan keturunan dari kru Joy Boy, yang pada akhirnya disebut klan D. Teori ini dengan yakin mengatakan bahwa nama kru bajak laut Joy Boy adalah Dawn Pirates. Ini cukup masuk akal, ya? Itu artinya, Nefertari Lili yang merupakan salah satu klan D pertama memang punya hubungan atau malah sempat jadi anggota Dawn Pirates.

Meski sudah lebih dari 27 tahun berjalan, One Piece masih menyimpan berbagai misteri menarik yang menunggu untuk dikuak. Sebelum Oda membeberkan rahasia Joy Boy, Nakama hanya bisa berteori dan berspekulasi, sih! Ngomong-ngomong, dari lima teori Joy Boy di atas, mana yang paling masuk akal menurutmu, nih?