Tertimpa Nasib Mematikan, 10 Sutradara Ini Lolos dari Malaikat Maut

Sebuah film tak mungkin berjalan jika gak ada peran sutradara di baliknya. Namun, seringkali dalam proses pembuatan film, dibutuhkan dedikasi sutradara yang begitu tinggi, hingga mungkin harus membahayakan diri sendiri.
Terlepas dari risiko berbahaya saat syuting, para sutradara terkenal ini justru mengalami nasib buruk bahkan mematikan yang membahayakan nyawa mereka. Berikut deretan nama sutradara tersebut beserta kisahnya yang berhasil lolos dari malaikat maut.
1. Clint Eastwood selamat dalam kecelakaan pesawat
Clint Eastwood telah menciptakan beberapa film klasik terpopuler seperti Unforgiven dan Million Dollar Baby. Film biografi yang dibuatnya tahun 2016, Sully, tentang pilot yang mendaratkan pesawat bermasalah dan menyelamatkan 155 orang di Sungai Hudson, mendapatkan kritikan positif dari pecinta film. Faktannya, Eastwood sendiri pernah memiliki pengalaman buruk saat naik pesawat.
Ketika Perang Korea meletus, Eastwood direkrut oleh Angkatan Darat sebagai instruktur renang di Fort Ord di California. Dalam masa libur pekerjaannya itu, Eastwood diberi izin untuk pulang ke rumahnya di Seattle. Tetapi dalam penerbangannya kembali ke Washington, dengan menaiki pesawat pembom torpedo Perang Dunia II, tiba-tiba mesin pesawatnya mati. Pilot memberi tahu Eastwood bahwa mereka akan jatuh.
Untungnya, pilot dengan selamat mendaratkan pesawat di perairan dekat San Francisco, meskipun langit sangat gelap dan diterjang badai, ditambah lagi laut itu dipenuhi hiu. Untungnya, Eastwood tidak jauh dari pantai, dan berhasil berenang lebih dari satu mil sebelum mencapai menara pemancar radio.
Tapi apakah kejadian tersebut berdampak pada pembuatan film Sully? Dalam sebuah wawancara dengan The Hollywood Reporter, Eastwood mengatakan, "Saya mungkin satu-satunya sutradara yang benar-benar berada dalam pendaratan di air."
2. Mel Gibson hampir meregang nyawa di lokasi syuting

Film Mel Gibson mencakup adegan yang sangat berbahaya, seperti filmnya yang dirilis tahun 2006, Apocalypto. Ada juga film Passion of the Christ, di mana saat di lokasi syuting Jim Caviezel tersambar petir. Film Braveheart yang memenangkan nominasi Oscar juga menelan banyak korban, salah satunya sang sutradara sendiri.
Selain bekerja di belakang kamera, Gibson juga berperan sebagai tokoh utama, yaitu William Wallace. Menurut Scotsman, dalam satu adegan di mana Gibson menunggang kuda, ia terjatuh dari tunggangannya. Untungnya, Gibson segera ditarik oleh seorang stuntman sebelum ia terinjak oleh kuda tersebut.
3. Steven Spielberg hampir menjadi sasaran tindak kejahatan seksual
Siapa yang tidak mengenal Steven Spielberg? Sutradara Hollywood yang bersinar lewat film epiknya. Tetapi, ada satu penggemar bernama Jonathan Norman yang sangat terobsesi secara seksual dengan Steven Spielberg. Faktanya, Norman menjadi penguntit yang gila dan berlebihan. Dia mencari cara untuk menemukan rumah Spielberg di California. Selama sebulan, dia mengawasi rumah si sutradara, sambil memiliki rencana untuk memperkosa si pembuat film tersebut.
Selain memata-matai rumah, Norman membeli mobil yang mirip dengan milik Kate Capshaw, istri Spielberg agar ia bisa memasuki halaman rumah tanpa dicurigai. Tetapi, dia tertangkap saat berada di halaman belakang rumah Spielberg. Pihak berwenang menemukan dan mengumpulkan perlengkapan penyanderaan milik Norman. Mereka juga menemukan foto Spielberg dan keluarganya di dalam mobil Norman, ditambah daftar barang yang akan dibeli Norman, seperti kalung anjing dan kloroform.
Untungnya, Spielberg sedang berada di Irlandia pada saat itu, mengerjakan film Saving Private Ryan. Dilansir CNN, saat Norman berada di pengadilan, sutradara mengatakan bahwa dia mengancam nyawanya. "Saya pikir (Norman) dalam sebuah misi dan saya pikir saya adalah subjek dari misi tersebut," ujar Spielberg. Hakim setuju, dan Norman dijatuhi hukuman 25 tahun.
4. James Cameron kekurangan oksigen saat menggarap film
James Cameron adalah raja box office. Benar, berkat salah satu film populernya Titanic. Pada tahun 2012, ia menjadi orang pertama yang melakukan penyelaman dengan kapal selam ke Challenger Deep, titik terdalam di lautan, tepatnya di Palung Mariana. Tentu saja, semua aktivitas bawah air ini cukup berbahaya untuk dilakukan.
Ada satu insiden saat Cameron sedang syuting The Abyss, sebuah film sci-fi yang mengambil cerita di bawah air. Hanya saja, alih-alih di lautan, kru film menyiasatinya di dalam kolam yang menampung 7,5 juta galon air. Untuk mendapatkan gambar yang dibutuhkan, Cameron membebani dirinya dengan berat 40 pound. Dia juga tidak diawasi oleh penyelam profesional. Cameron hanya meminta asisten sutradara untuk mengingatkannya mengisi ulang tangki oksigen.
Nah, si asisten sutradara ini lupa mengingatkan Cameron, dia tidak menyadari bahwa tangki oksigennya kosong sampai semuanya terlambat. Karena panik, dia memberi isyarat minta tolong, tetapi tidak berhasil. Dilansir LA Times, Cameron kemudian membuang beban sebanyak mungkin dan mulai berenang dengan panik ke permukaan. Saat dia mendekati permukaan, seorang penyelam profesional akhirnya menyadari dan mencegahnya muncul terlalu cepat. Penyelam itu memberikan Cameron regulator cadangannya.
5. Brian De Palma pernah ditembak oleh polisi

Selama kurun waktu tahun 70an dan 80an, Brian De Palma adalah salah satu pembuat film paling edgy di Tinseltown. Dikenal dengan voyeurism hitchcock-nya, De Palma memperkuat warisannya dengan film-film seperti Carrie, Blow Out, dan Dressed to Kill. Ia juga cukup terampil dalam hal kekerasan ekstrem. Di antaranya adegan di The Untouchables, Mission: Impossible, dan baku tembak di film Scarface. De Palma sangat ahli dalam adegan-adegan yang melibatkan senjata api, mungkin karena ia tahu bagaimana rasanya ditembak.
Pada tahun 1963, saat De Palma berusia 22 tahun, tepat setelah dia lulus dari perguruan tinggi, dia merasa sangat putus asa. Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, De Palma mengungkapkan bahwa suatu malam, saat dia merasa depresi, dia mabuk dan mencuri sepeda motor. Lalu ia ditangkap polisi, tetapi dia malah melawan dan berusah melarikan diri.
De Palma pun ditembak di bagian kakinya, setelah dirawat di rumah sakit terdekat, dia harus ditahan di balik jeruji besi. Saat kasusnya dibawa ke pengadilan, dia dijatuhi hukuman percobaan setelah mengaku bersalah. Insiden itu pasti yang memberikannya pemahaman tentang kekerasan.
6. Roman Polanski selamat dari Holocaust
Pada tahun 1969, Keluarga Manson membunuh istri Roman Polanski, yakni aktris Sharon Tate. Tapi Charles Manson bukan satu-satunya ikon jahat yang muncul dalam kehidupan Polanski. Jauh sebelum dia menyutradarai film seperti Rosemary's Baby and Chinatown, Roman Polanski pernah dijungkirbalikkan oleh Adolf Hitler.
Saat ia masih kecil, keluarganya tinggal di ibu kota Polandia, Krakow. Setelah Reich Ketiga masuk ke kota, warga Yahudi dipaksa untuk tinggal di dalam ghetto bertembok, terpisah dari kota lain. Di sana, Polanski menyaksikan seorang perwira SS mengeksekusi seorang perempuan tua. Dia juga melihat pasukan Nazi memaksa anak-anak naik kereta. Menurut The Hollywood Reporter, sutradara tersebut juga melihat orang yang menjerit dan menangis.
Lebih buruk lagi, ketika Polanski baru berusia sembilan tahun, ibunya dikirim ke Auschwitz di mana ibunya dieksekusi dan ayahnya dideportasi ke kamp penjara Austria. Polanski bisa saja mengalami nasib serupa, tetapi bocah lelaki itu berhasil melarikan diri dari ghetto dengan merangkak di bawah petak kawat berduri. Sehabis pelariannya, Polanski tinggal bersama teman-temannya dan mengganti namanya. "Saya selamat," kata sutradara, "karena saya tidak terlihat seperti orang Yahudi."
7. Buster Keaton terancam di set
Saat pembuatan film The General, sutradara sekaligus aktor film Buster Keaton pingsan karena ledakan meriam. Tapi itu tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang terjadi di film Sherlock Jr. Dalam satu adegan, Keaton berlari di atas kereta yang sedang bergerak, lalu dia meraih tali yang terhubung ke menara air. Kepala Keaton membentur rel. Meskipun Keaton selamat dari kecelakaan itu, namun benturan tersebut mematahkan tulang lehernya.
Tapi pertemuan terdekat Keaton dengan kematian terjadi saat syuting Our Hospitality. Dalam satu adegan, ia harus menyelamatkan pacarnya dari air terjun. Di adegan ini, Keaton membangun air terjun palsu dan mengganti aktris dengan boneka.
Keaton kemudian mengikat dirinya ke sebongkah kayu, agar ia bisa berayun bolak-balik di bawah air terjun sampai dia bisa mengambil boneka itu. Aksi akrobat tersebut tampak hebat di layar lebar, tetapi adegan itu membuatnya menelan banyak air dan mengakibatkannya hampir tenggelam. Keadaan begitu intens, seorang dokter bahkan dipanggil untuk melakukan pertolongan pertama.
Namun adegan berbahaya itu bukanlah yang terakhir, dia masih terus melakukan aksi berbahayanya hingga tahun 1960an, menginspirasi orang-orang seperti Jackie Chan. Faktanya, ketika ditanya tentang inspirasinya, superstar Tiongkok itu menjawab, "Saya pikir [Keaton] adalah yang terbaik."
8. Cecil B. DeMille dan Edison

Di masa-masa awal perfilman, membuat film itu sangat sulit. Seluruh industri berada di bawah pengawasan Motion Picture Patents Company, alias Edison Trust. Pada tahun 1891, Edison mengajukan paten atas kamera filmnya. Lalu dia mendorong studio film besar untuk membentuk Edison Trust, sebuah monopoli yang menjalankan bisnis film sangat ketat. Namun, Trust dibubarkan pada tahun 1918.
Di bawah kartel, pembuat film hanya bisa menggunakan peralatan milik Trust. Studio itu mengontrol distribusi, dan memaksa bioskop membayar 2 US dolar setiap minggunya untuk memutar film yang dibeli dari Trust.
Film asing dilarang untuk ditayangkan, dan semua harus berdurasi 20 menit atau kurang. Jika ada seseorang yang mencoba membuat film di luar Trust, atau berhenti membayar royalti pada peralatan yang dipatenkan, orang itu akan berada dalam ancaman serius.
Salah satu sutradara yang melanggar sistem perfilman Edison adalah Cecil B. DeMille, orang di balik film The Ten Commandments. Seperti banyak sutradara, DeMille melarikan diri ke California untuk menghindari kebijakan Trust (awal mula terbentuknya Hollywood). Menurut Matt Novak dari Gizmodo, DeMille menerima banyak ancaman pembunuhan. Akhirnya, ia memutuskan untuk membawa senjata api ke mana pun dia pergi. Secara keseluruhan, dia memiliki hampir 90 senjata api. Sutradara itu bahkan memelihara anjing penyerang. Taktik ini sepertinya berhasil, karena gangster Edison tidak memburunya lagi.
9. John Ford berhasil selamat dalam Pertempuran Midway
Ketika Amerika terlibat Perang Dunia II, John Ford sudah menjadi sutradara yang sukses dengan filmnya Stagecoach dan The Grapes of Wrath. Tapi setelah Pearl Harbor, ia ditugaskan sebagai penanggung jawab Unit Fotografi Lapangan, sebuah kelompok yang membuat film pelatihan dan mendokumentasikan upaya perang. Selama masa dinasnya, Ford merekam semuanya, mulai dari persiapan di Panama hingga Serangan Doolittle. Tetapi momen terbesarnya datang pada tahun 1942, selama Pertempuran Midway.
Beberapa hari sebelum Jepang menyerang, Ford dikirim ke Midway dalam sebuah misi rahasia. Dia diperintahkan untuk naik ke atap pembangkit listrik dan memberi kabar tentang pertempuran melalui telepon. Saat Ford menjalani tugasnya, orang Jepang tiba. Ford mendokumentasikan sebuah bom yang mendarat di sudut pembangkit listrik, kejadian ini membuatnya terkapar. Ketika ia sadar, lengannya tertembak. Ia pun mendapatkan perawatan dan kembali bekerja.
Film berdurasi 18 menit yang dihasilkannya memenangkan Oscar untuk Film Dokumenter Terbaik, tetapi itu bukan satu-satunya penghargaan yang diperoleh Ford. Ia juga memenangkan Legion of Merit, Air Medal, Purple Heart, dan Presidential Medal of Freedom.
10. William Friedkin dan film dokumenter pengusiran setan

William Friedkin berhasil menggarap semua jenis film, dari action hingga thriller psikologis. Meski begitu, banyak yang mengingatnya sebagai orang di balik film paling menakutkan, The Exorcist. Sebagai agnostik, Friedkin percaya bahwa "kekuatan Tuhan tidak dapat diketahui," ujarnya. Namun ia percaya bahwa Tuhan itu pasti ada, itu berarti setan juga nyata. Jadi Friedkin mengadaptasi novel William Peter Blatty yang percaya pada realitas eksorsisme.
Pada tahun 2016 ia menulis artikel untuk Vanity Fair, merinci perjalanannya ke Roma saat bertemu dengan Pastor Amorth, ketua pengusir setan Vatikan. Dengan izin pendeta, Friedkin diizinkan untuk memfilmkan eksorsisme (pengusiran setan) dari seorang perempuan bernama Rosa. Percaya atau tidak, film dokumenter yang dibuatnya ini adalah pengusiran setan ke-9 tentang Rosa.
Tapi tidak semua orang senang dengan film dokumenter Friedkin. Keluarga Rosa khawatir jika 'pengikut setan' memanfaatkan film itu untuk kejahatan. Pacar Rosa meminta sutradara untuk menyerahkan rekaman tersebut, namun Friedkin menolaknya. Lalu dia pun mengancam akan membunuh Friedkin dan seluruh keluarganya. Untungnya, tidak terjadi hal-hal aneh padanya.
Nasib dan keadaan yang mengancam seseorang memang tidak ada yang tahu. Apalagi bagi mereka yang menjalani pekerjaan tidak biasa dan cukup menantang nyawa. Tapi, sutradara film di atas cukup beruntung, karena nasib baik masih mendekati mereka.