5 Tipe Murid di Kelas BoBoiBoy saat Menghadapi Ujian Sekolah
Sumber rujukan:
1.https://youtu.be/pF_6ZSAUSW4?feature=shared (episode yang perlihatkan momen persiapan ujian serta bagaimana murid-murid di kelas BoBoiBoy menghadapi ujian tersebut)
2.https://youtu.be/g9wSW-OdlhI?feature=shared (episode yang perlihatkan pembagian nilai ujian sekolah para murid)
3.https://boboiboy.fandom.com/ms/wiki/5_Jujur (nama kelas yang BoBoiBoy dan kawan-kawannya duduki di SD Pulau Rintis)
Sejak musim pertama, serial BoBoiBoy memang fokus menyajikan cerita melawan makhluk asing dari luar angkasa. Meski begitu, spesial di season 2 dan 3, ada selipan canon unik yang menampilkan sisi lain kehidupan BoBoiBoy dan kawan-kawannya sebagai murid di SD setempat. Mereka digambarkan juga punya konflik sendiri sebagai siswa sekolah, walau di saat yang sama juga harus berperan sebagai superhero.
Salah satu topik yang gak luput untuk dibahas adalah perihal ujian sekolah. Momen yang mungkin buat sebagian pelajar begitu ditunggu-tunggu, tapi buat yang lainnya amat ditakuti ini, nyatanya pernah disinggung dan dijadikan sebagai bagian alur cerita dalam serial BoBoiBoy. Menariknya, bila melihat tipe murid yang ada di kelas BoBoiBoy saat tengah menghadapi ujian sekolah, kamu mungkin bakal langsung teringat dengan berbagai tipe teman yang pernah kamu temui semasa sekolah dulu. Yuk, cek list-nya bareng-bareng!
1. Tipe yang pintar dan ambisius
Yaya dan Ying diceritakan sebagai dua murid perempuan cerdas yang kebetulan duduk di kelas yang sama. Meski di keseharian mereka tampak klop dan akrab satu sama lain. Tapi kalau momennya bertepatan dengan masa-masa ujian sekolah, keduanya seketika bisa berubah tidak akur. Penyebabnya adalah mereka berdua punya ambisi untuk meraih peringkat 1 di kelas. Selain tampak begitu serius saat belajar untuk persiapan ujian, Yaya dan Ying juga sama-sama begitu bertekad untuk mengerjakan tiap soalnya dengan benar.
Tipe murid yang pintar dan ambisius seperti ini mungkin sudah cukup akrab kamu temui dan hampir selalu ada di setiap kelas dan jenjang sekolah. Tapi, gak selalu mereka-mereka ini adalah tipe yang ingin dipandang pintar dan superior dari yang lainnya. Bisa saja mereka ambisius meraih peringkat teratas dikarenakan ingin mencapai sesuatu. Entah motivasinya ingin mendapat beasiswa prestasi, lolos masuk sekolah unggulan, atau lolos masuk perguruan tinggi jalur rapot bila kebetulan akan lulus jenjang SMA sederajat.
2. Tipe yang diam-diam menghanyutkan
Tipe "diam-diam menghanyutkan" ini memang bisa dilihat dari segi konteks kepribadian. Tapi, yang akan kita bahas di sini masih berkaitan dengan prestasi. Boleh jadi, kamu pernah mengenal teman kelas yang mungkin gak begitu aktif ketika ditanya guru, gak tampak seperti "murid cerdas", atau gak terlihat ambisius sama sekali untuk mengejar prestasi. Tapi anehnya, begitu pengumuman nilai keluar, justru mereka dapat peringkat teratas.
Nah, tipe teman seperti tadi ternyata juga ada di kelas BoBoiBoy, lho. Sosok tersebut tidak lain adalah Fang. Di saat ada pengumuman ujian mendadak yang bikin semua murid kelas 5 Jujur panik ketakutan dan langsung belajar keras memahami materi. Fang di sisi lain malah tampak chill saja dan tidak begitu stres seperti teman kelasnya. Ketika tiba waktunya pengumuman nilai ujian pun, secara mengejutkan Fang berhasil meraih nilai tertinggi. Ya, walaupun nilainya memang masih dibawah KKM, tapi rata-rata nilai yang didapatkan murid kelas Jujur kala itu memang sedang tergolong rendah.
3. Tipe yang berada di tengah-tengah
Tipe murid seperti ini berada di tengah. Mereka gak terlalu ambisius meraih peringkat atas, tapi bakal tetap mengusahakan sebaik mungkin agar setidaknya bisa lolos ujian. Dilihat dari bukti yang ada, BoBoiBoy masuk ke golongan murid ini. Ia mungkin memang bukan murid terpintar di kelasnya. Tapi, BoBoiBoy juga bukan termasuk siswa yang malas-malasan dan hanya mengandalkan hitung kancing saja. Ia masih berusaha keras belajar untuk mempersiapkan ujian yang akan dihadapinya.
Saat tiba waktunya ujian, terlihat kalau BoBoiBoy cukup pandai menyelesaikan soal matematika yang diberikan Papa Zola, meski ujung-ujungnya pertanyaan di akhir malah gak sesuai perkiraan. Juga, dari segi nilai, BoBoiBoy mendapat skor yang berada di skala tengah-tengah bila dibandingkan murid lainnya. Seandainya Papa Zola tidak mengadakan ujian dadakan serta gak ada gangguan dari Adu Du, mungkin BoBoiBoy dan teman-teman kelasnya bisa mempersiapkan diri lebih baik dan memperoleh nilai yang layak.
4. Tipe yang pasrah dengan keadaan
Di serial kartunnya, Gopal masuk kriteria ini. Meski ia masih tetap menyempatkan waktu untuk belajar materi yang akan diujikan. Tapi, dikarenakan pengumumannya terlalu mendadak, Gopal merasa kesulitan memahami materi hingga tak sanggup untuk belajar lagi. Bahkan, yang lucu adalah di saat baru pembagian lembar jawaban, Gopal memilih mengisi asal-asalan kertas miliknya dan langsung memberikannya pada Papa Zola, meski soal ujiannya belum dibagikan. Mungkin, ia sudah pasrah menerima bahwa hasil ujian yang didapatkannya nanti bakal tergolong rendah.
Apakah kamu juga punya tipe teman seperti Gopal tadi di sekolah? Ketika mendekati masa-masa ujian, mereka selalu mengeluh susahnya memahami materi meski sudah belajar. Namun anehnya, ketika tiba waktunya ujian, mereka justru jadi yang tercepat mengumpulkan lembar jawaban. Yah, pada akhirnya, setiap orang punya cara berbeda menghadapi ujian. Ada yang penuh strategi dan ada pula yang tidak begitu memaksakan diri dan mengikhlaskan nilai apa pun yang bakal diperolehnya kemudian.
5. Tipe yang sering absen, tapi nilainya gak buruk-buruk amat
Dalam salah satu episode, Adu Du tiba-tiba masuk ke kelas BoBoiBoy untuk mengikuti ujian, meski aslinya tidak pernah tercatat sebagai murid resmi di sekolah tersebut. Juga, diceritakan ia mendapat nilai yang tidak begitu beda jauh dari murid-murid lainnya. Dengan selisih kurang sembilan persen dari skor ujian BoBoiBoy, Adu Du bisa dibilang mendapat nilai yang kategorinya di tengah-tengah. Bukan yang terendah, tapi juga bukan yang tertinggi.
Kalau melihat situasi Adu Du tadi, mungkin bisa dianalogikan mirip seperti tipe teman di kelas yang aktif mengikuti lomba dan sering absen untuk berlatih. Kalau dipikirkan secara teori, seharusnya mereka-mereka itu adalah tipe murid yang bakal dapat nilai ujian rendah, mengingat jarang sekali mereka menyimak materi guru di kelas. Tapi, entah karena rajin belajar mandiri di rumah atau murni otaknya encer dan mudah memahami pelajaran, mungkin itulah sebabnya mereka dapat nilai ujian yang tidak begitu jauh beda dengan murid yang selalu hadir di kelas.
Bahkan, murid-murid di kelas BoBoiBoy pun tingkat ambisius serta goals yang berbeda-beda ketika berurusan dengan ujian di sekolah. Ada yang berusaha keras mempelajari materi, ada yang santai tapi tetap juara, ada juga yang sekadar berusaha sebisanya untuk lolos ujian tanpa mematok harus meraih peringkat terbaik. Kalau dipikir-pikir, di dunia nyata pun tidak jauh berbeda. Nah, dari berbagai tipe murid di atas, kamu sendiri masuk ke golongan yang mana saat menghadapi ujian dulu?
