Nyaris Terjun ke Politik, Tompi Mundur karena Ogah Nurut Partai

- Tompi banyak dirayu partai politik sejak dua periode lalu, tertarik untuk membawa perubahan dan membantu
- Hampir menerima tawaran, tapi batal karena pertimbangan finansial, waktu, restu keluarga, dan tidak setuju harus selalu nurut pada partai
- Tompi berharap banyak orang jujur yang menjabat sebagai pemimpin di era sekarang
Di tengah situasi politik yang sedang gonjang-ganjing, Tompi menceritakan salah satu kisah yang selama ini belum pernah diungkap kepada publik. Ternyata, penyanyi sekaligus dokter bedah ini nyaris banget terjun ke dunia politik.
Namun, kesempatan itu tidak jadi ia ambil karena berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah karena Tompi ogah kalau selalu disuruh nurut apa kata partai.
1. Tompi banyak dirayu partai politik sejak dua periode lalu

Dalam unggahan Instagram terbaru, Tompi bercerita ada beberapa partai ternama yang menawarkannya maju sebagai caleg. Tompi mengaku sangat tertarik dengan tawaran tersebut, sebab, ia punya keinginan untuk membawa perubahan dan juga membantu.
"Dialog pun terjadi. Dan langsung dengan petinggi-petinggi kunci dari berbagai partai. Saya pikir, ada baiknya dengar aja dulu, jajaki, pikirkan baru putuskan mau berlayar dengan kapal pilihan," tulis Tompi seperti dikutip melalui unggahan Instagram miliknya pada Senin (2/9/2025).
2. Hampir menerima tawaran, tapi dibatalkan di detik-detik terakhir

Setelah dialog-dialog itu, Tompi hampir merasa yakin. Palu nyaris diketuk hingga akhirnya ia memutuskan untuk menolak semua tawaran dari partai politik dan tak jadi maju sebagai caleg.
Ada beberapa hal yang jadi pemikiran utama Tompi saat mau menerima tawaran tersebut. Pertama, ia masih merasa kurang siap secara finansial. Takutnya ini menjadi celah dan membuatnya tidak konsisten dan tidak jujur jika terpilih nanti.
Selain bakal sulit membagi waktu bekerja sebagai dokter dan politisi, Tompi juga ternyata tidak mendapat restu dari ibunda dan istri kala itu. Lalu, alasan lain yang ia tekankan adalah karena tidak mau harus selalu nurut apa yang dibilang oleh partai.
"Gak kebayang diajak mikir tapi harus nurut sama apa pun kata partai. Untuk yang sering berurusan sama saya pasti paham, saya agak sulit kompromi dengan hal yang menurut saya keliru. Bahkan di perkumpulan dokter untuk urusan medis pun saya dianggap 'sulit diatur.' Lha kalau ada yang ngaco masak dipertahankan? UBAH LAH! Maaf ya, no kompromi," tulisnya.
3. Berharap banyak orang jujur yang menjabat sebagai pemimpin di era sekarang

Menutup curhatan panjang tersebut, Tompi berharap situasi sekarang sudah berubah. Ia percaya banyak pemikir dan orang jujur yang jadi pemimpin Indonesia saat ini.
"Mudah-mudahan saat ini sudah jauh lebih baik, ya. Dilematis memang... berharap perubahan gak bisa hanya jadi penonton. Tapi kalau masuk, keseret arus. Kita semua percaya Indonesia ini hebat besar kuat banyak orang baik, orang pemikir. Tinggal perbanyak orang jujur kali, ya," ujar Tompi.
Curhatan Tompi ini menjadi sorotan di media sosial. Banyak yang mengajak Tompi lebih baik aktif di musik atau dunia medis saja yang bisa membawa lebih banyak kebaikan dan kebahagiaan.