Pamali merupakan film horor Indonesia yang diadaptasi dari game video Pamali: Indonesian Folklore yang dirilis tahun 2018 silam oleh Storytale Studios. Sang produser, Andi Suryanto, mengatakan bahwa film ini diangkat dari mitos-mitos tentang larangan yang umum beredar di Indonesia.
Melalui film Pamali, kita akan melihat bagaimana masyarakat Sunda taat terhadap larangan yang diucapkan dengan kata 'pamali'. Film yang disutradarai oleh Bobby Prasetyo ini dijadwalkan tayang serentak di bioskop pada 6 Oktober 2022 mendatang.
Film ini bercerita tentang masyarakat Sunda yang masih kental dengan istilah 'pamali'. Kata tersebut menjadi kunci utama dalam film garapan LYTO Pictures ini. Seperti yang kita tahu, bahwa mitos pamali telah ada sejak dulu dan dianggap sebagai sebuah pantangan.
Rentetan tragedi horor dalam film ini diawali dari ketidakpatuhan terhadap larangan yang diakui oleh masyarakat setempat. Jika dilihat dari trailer-nya, kita bisa lihat ada larangan untuk potong kuku di malam hari. Terdengar familiar, bukan?
Istilah tersebut berawal dari nasihat orang tua yang diucapkan secara turun temurun dan kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis. Pasalnya, apabila dilanggar, sebuah malapetaka ke diri kita sendiri.
Sinopsis
cuplikan film Pamali (instagram.com/pamalimovie)
Film Pamali diawali dengan kisah Jaka Sunarya (Marthino Lio) yang baru saja kehilangan pekerjaan. Sembari memutar otak, ia dan sang istri, Rika (Putri Ayudya) memutuskan untuk menjual rumah peninggalan orang tuanya di sebuah desa.
Setibanya di rumah itu, mereka berdua tanpa sengaja melanggar aturan yang ditaati di desa tersebut. Berbagai teror mistis pun mulai menghantui mereka, seperti radio yang menyala sendiri, kehadiran pocong, dan hal mengerikan lainnya.
Jaka dan Rika pun harus menghadapi kejadian aneh dan kehadiran makhluk halus yang mengancam nyawa mereka. Rika percaya bahwa ada 'sesuatu' dalam rumah orang tua suaminya. Lalu, berhasilkah pasangan pasutri itu keluar dari desa itu dengan selamat?