[REVIEW] Demon Slayer Season 1—Pertarungan para Pembasmi Iblis

Perjuangan Tanjiro dalam melawan iblis #IDNTimesHype

Demon Slayer merupakan serial anime yang rilis pada 6 April 2019 lalu. Anime ini meraih kesuksesan besar dan akan segera memiliki season keduanya pada 2021 ini.

Bukannya tanpa alasan, anime yang juga berjudul Kimetsu no Yaiba ini memang memiliki alur cerita yang seru di setiap episodenya. Dengan total 26 episode, Demon Slayer season pertama ini harus banget, nih, kamu tonton sambil menunggu kelanjutan season keduanya. Namun, sebelum menonton, yuk, kita ulas serba-serbi dari anime ini terlebih dahulu. Scroll ke bawah, ya!

1. Tragedi tragis yang menjadi awal mula cerita

[REVIEW] Demon Slayer Season 1—Pertarungan para Pembasmi IblisTanjiro menggendong Nezuko. (dok. Studio Ufotable/Demon Slayer)

Anime ini menceritakan tentang Tanjiro Kamado yang tinggal bersama ibu dan adik-adiknya di sebuah bukit. Suatu hari, Tanjiro mendapati keluarganya tewas ketika ia pulang dari berjualan arang. Hanya sang adik, Nezuko, yang selamat meski menjadi iblis. 

Tanjiro pun berusaha untuk mencari cara agar adiknya bisa kembali normal. Dengan arahan seorang pembasmi iblis bernama Giyuu Tomioka, Tanjiro pun mulai melatih dirinya menjadi pembasmi iblis dan mencari cara agar Nezuko dapat kembali menjadi manusia.

Anime ini memiliki awal cerita yang cukup tragis, terutama bagi karakter Tanjiro. Meskipun begitu, awal yang tragis ini justru memberikan pengembangan cerita yang bagus. Dari seorang anak penjual arang yang menjadi sebatang kara kini harus mengalahkan tirani iblis yang sudah menakuti banyak orang karena kekuatan dan keabadian mereka.

2. Pengembangan karakter from zero to hero

[REVIEW] Demon Slayer Season 1—Pertarungan para Pembasmi IblisTanjiro melawan Sabito. (dok. Studio Ufotable/Demon Slayer)

Menemukan keluarganya terbunuh dan sang adik diubah menjadi iblis tentu menjadi pukulan telak bagi Tanjiro sebagai karakter utama. Tak berputus asa lama-lama, Tanjiro memiliki sifat yang cukup tabah dalam menerima segalanya. Daripada bersedih, ia justru lebih fokus untuk menjadi kuat demi Nezuko. 

Tanjiro yang belum mengenal apa pun mengenai iblis kini harus berjuang mati-matian melatih dirinya demi sang adik. Dalam anime ini, penulis merasa kagum melihat perkembangan Tanjiro dan upayanya dalam membasmi para iblis yang cukup kuat. Ia juga tidak meninggalkan siapa pun dalam bahaya dan menjadi yang pertama sebagai penolong. Hal ini membuat karakternya semakin cocok sebagai hero dalam Demon Slayer.

Baca Juga: Demon Slayer: 5 Kekuatan Alami yang Dimiliki oleh Tanjiro Kamado

3. Animasi yang dinamis dan berhasil membuat pertarungan terasa nyata

[REVIEW] Demon Slayer Season 1—Pertarungan para Pembasmi IblisAgatsuma Zenitsu (dok. Studio Ufotable/Demon Slayer)

Studio Ufotable sebagai rumah produksi anime Demon Slayer sukses dalam menggarap animasi dan desain grafis dalam anime ini. Gak tanggung-tanggung, para penonton akan dibuat serasa ikut dalam pertarungan melawan iblis. Animasi yang dinamis ini menjadi daya tarik tersendiri mengingat tak banyak anime bergenre action yang berhasil membuat adegan pertarungan yang turut merangsang indra penonton.

Studio Ufotable tak hanya dikenal sebagai rumah produksi Demon Slayer saja, lho. Sebelumnya, studio ini juga turut menggarap anime-anime populer, seperti Fate Series, Kara no Kyoukai, dan God Eater.

4. LiSA mengisi lagu opening dan ending untuk anime Demon Slayer Season 1

[REVIEW] Demon Slayer Season 1—Pertarungan para Pembasmi IblisYahaba dan Susamaru (dok. Studio Ufotable/Demon Slayer)

Mengisi lagu opening dan ending untuk anime Demon Slayer, LiSA memang bukan sosok yang asing lagi, khususnya bagi penggemar anime. Solois yang bernama asli Risa Oribe ini menyanyikan lagu "Gurenge" sebagai lagu opening anime Demon Slayer. Sementara, untuk lagu ending, LiSA berkolaborasi dengan FictionJunction dan membawakan lagu "From the Edge".

Penyanyi kelahiran 24 Juni 1987 ini memulai kariernya sebagai vokalis indie band. Kini menjadi salah satu solois populer, LiSA sudah mengisi banyak lagu dari anime populer, seperti Fate/Zero, Sword Art Online, dan Nisekoi.

5. Kesuksesan Haruo Sotozaki dalam mengadaptasi serial Demon Slayer

[REVIEW] Demon Slayer Season 1—Pertarungan para Pembasmi Iblispara pilar pembasmi iblis (dok. Studio Ufotable/Demon Slayer)

Anime sekeren Demon Slayer tak lepas dari arahan sutradara Haruo Sotozaki. Menurut penulis, Sotozaki berhasil mengadaptasi manga Demon Slayer dengan baik tanpa mengurangi keseruannya. Kesuksesan ini tentunya juga membawa dampak yang cukup besar, nih, mengingat serial anime Demon Slayer masih sangat populer, bahkan hingga saat ini.

Haruo Sotozaki sendiri tak hanya aktif sebagai sutradara anime, lho. Ia juga aktif dalam pembuatan key animation dan turut serta dalam proyek anime Hunter x Hunter, Fruit Basket, Gintama, Pokemon, hingga Naruto.

Demon Slayer menjadi salah satu anime paling populer yang kelanjutannya begitu diantisipasi oleh banyak penggemar. Untuk season pertama dari anime Demon Slayer ini, penulis memberikan skor 5/5 karena keseluruhan elemen mulai dari alur cerita hingga penyutradaraan dibuat dengan begitu apik. Wah, apakah kamu juga tertarik untuk menonton anime ini?

Baca Juga: [REVIEW] Demon Slayer: Mugen Train—Tayang Hari Ini di Netflix!

https://www.youtube.com/embed/VQGCKyvzIM4
Trisnaynt Photo Verified Writer Trisnaynt

(~ ̄³ ̄)~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya