[REVIEW] My Hero Academia: World Heroes' Mission—Teror dari Humarise

Midoriya kembali menghadapi musuh yang tak kalah kuat!

Film anime ketiga dari anime My Hero Academia, yaitu My Hero Academia: World Heroes' Mission, sudah resmi ditayangkan di bioskop Indonesia pada 24 November 2021. Di Jepang sendiri, film ini sudah ditayangkan pada 6 Agustus lalu, nih.

My Hero Academia: World Heroes' Mission pun memang begitu diantisipasi oleh para penggemar karena kali ini cerita akan berfokus pada petualangan Midoriya, Bakugo, dan Todoroki untuk melawan penjahat kelas internasional. Karena film anime ketiga dari My Hero Academia ini baru saja tayang di bioskop, gak ada salahnya kamu cek review My Hero Academia: World Heroes' Mission dari penulis terlebih dahulu agar kamu bisa tahu serba-serbi dari film ini sebelum menonton. Yuk, kita simak!

1. Misi internasional yang melibatkan para pahlawan di seluruh dunia

[REVIEW] My Hero Academia: World Heroes' Mission—Teror dari HumariseTodoroki, Endeavor, dan Bakugo melihat berita penangkapan Midoriya. (dok. Studio Bones/My Hero Academia: World Heroes' Mission)

Untuk mengawali cerita, linimasa dari film My Hero Academia: World Heroes' Mission ini bertepatan dengan dimulainya kegiatan magang para murid kelas A untuk kedua kalinya. Pada musim kelima My Hero Academia sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa Midoriya, Bakugo, dan Todoroki memilih agensi pahlawan Endeavor sebagai tempat magang mereka.

Nah pada film ini, para pahlawan akan menjalankan misi gabungan untuk menangkap kelompok teroris internasional bernama Humarise. Kelompok ini memiliki kepercayaan jika Quirk yang dimiliki oleh 80 persen populasi dunia adalah sebuah penyakit. Mereka mengancam telah menanamkan bom gas yang dapat membuat Quirk lepas kendali di beberapa titik di seluruh dunia. Oleh karena itu, asosiasi pahlawan pun mengirim para pahlawan bersama murid-murid UA lainnya ke berbagai belahan dunia untuk melucuti bom yang tersisa. 

Agensi pahlawan Endeavor, termasuk Midoriya, Bakugo, dan Todoroki, pun ditugaskan ke Negara Otheon. Selain menyelidiki Humarise di negara tersebut, ketiga murid UA ini juga secara kebetulan berhadapan dengan perampokan permata yang terjadi. Selagi Todoroki dan Bakugo mengejar para penjahat, Midoriya harus mengejar Rody, pesuruh para penjahat yang memegang hasil rampokan. Ketika mengejar Rody, Midoriya ternyata harus berhadapan dengan anggota Humarise. Tak hanya dikejar oleh Humarise saja, Midoriya juga dikepung oleh pihak kepolisian Otheon yang secara tidak masuk akal telah menetapkan Midoriya sebagai tersangka pembunuhan massal. 

Penulis memang sudah menunggu-nunggu film ini rilis di Indonesia. Sesuai ekspektasi, My Hero Academia sekali lagi membuat alur cerita yang tak kalah epik dari dua film yang sebelumnya. Dengan mengambil sebuah misi berskala besar, para murid UA diajak untuk menangani krisis yang hampir membuat umat manusia ada dalam bencana. Di luar semua misi, mereka kembali dikejutkan dengan Midoriya yang ditetapkan sebagai buronan. Intensi yang dihasilkan sudah cukup membuat keadaan jadi semakin rumit. Kendati demikian, seluruh konflik dalam film ketiga My Hero Academia ini telah dieksekusi dengan sangat baik dan dijamin tidak mengecewakan. 

2. Para pahlawan dunia berhadapan dengan kultus penjahat bernama Humarise

[REVIEW] My Hero Academia: World Heroes' Mission—Teror dari HumariseRody dan Midoriya (dok. Studio Bones/My Hero Academia: World Heroes' Mission)

Organisasi kultus bernama Humarise menjadi musuh yang harus dihadapi oleh Midoriya dalam film My Hero Academia: World Heroes' Mission. Organisasi yang diketuai oleh Flect Turn ini percaya jika Quirk adalah penyakit dan mereka berniat untuk memusnahkan umat manusia yang memiliki Quirk. Rencana mereka pun terbilang sangat matang. Terbukti mereka telah memiliki banyak cabang, memiliki koneksi yang luas, dan menanamkan bom gas di berbagai belahan dunia. Menurut penulis, sih, musuh kali ini memang benar-benar merepotkan. 

Kini, penulis beralih ke Midoriya. Dalam film ini, Midoriya kembali menunjukkan perkembangannya yang kian hari semakin meningkat. Ia mungkin baru saja mendapatkan Quirk Black Whip dari salah satu pewaris One for All di musim kelima sebelumnya, tetapi Midoriya sudah mampu menggunakan Quirknya ini dengan cemerlang. Adegan kejar-kejaran di pusat kota pun jadi semakin epik tatkala Midoriya menggunakan Quirk barunya.   

Tak hanya Humarise dan Midoriya saja, penulis juga akan menyoroti satu karakter yang memiliki peran penting dalam film ini, yakni Rody Soul. Rody ini memang awalnya adalah kurir yang bekerja sama untuk melakukan perampokan, tetapi ia bisa dibilang memiliki andil yang cukup besar dan memiliki keterkaitan dengan Humarise. Seolah dipertemukan takdir, nantinya Rody mau tak mau harus ikut bersama Midoriya untuk menghindari kejaran polisi. Lalu, apakah karakter Rody akan jadi teman atau lawan? Penulis gak akan spoiler kebanyakan, jadi pastikan nonton filmnya, ya!

Baca Juga: [REVIEW] My Hero Academia Season 5—Pertarungan Epik Kelas 1-A vs. 1-B

3. Desain pertarungan yang lebih intens khas My Hero Academia

[REVIEW] My Hero Academia: World Heroes' Mission—Teror dari HumariseMidoriya melawan Flect Turn. (dok. Studio Bones/My Hero Academia: World Heroes' Mission)

Selama penulis menonton serial maupun film-film My Hero Academia, tak pernah sekalipun ada rasa kecewa dengan desain dan animasi yang disajikan. Pada film ketiga ini, My Hero Academia: World Heroes' Mission kembali menghadirkan adegan pertarungan yang super keren sekaligus memanjakan mata. Pergerakan karakter yang dibuat terbilang mulus dan tidak kaku meskipun tempo pertarungan memang terlampau cepat. Jadi, buat penggemar adegan laga, pertarungan di film ini gak akan mengecewakan deh. 

Studio bones selaku rumah produksi My Hero Academia pun tampaknya kembali sukses dalam menghadirkan desain grafis film ketiga ini. Kali ini, studio bones juga tidak sendiri nih. Key animation kedua dari film ini rupanya dikerjakan oleh J.C. Staff, sedangkan in between animation-nya dikerjakan oleh Studio Trigger.

4. Musik kembali dikerjakan oleh Yuki Hayashi dan theme song diisi oleh ASIAN KUNG-FU GENERATION

https://www.youtube.com/embed/ztCU08ToGnw

Mengingat alur cerita dan desain yang sudah oke, Yuki Hayashi membuat semua elemen film jadi semakin berpadu sempurna dengan musik-musik pengiring yang epik. Yuki Hayashi yang juga telah mengatur musik untuk keseluruhan serial maupun film My Hero Academia ini pun tak luput memberikan insert song yang heroik dan memberikan sensasi menegangkan. 

Gak hanya Yuki Hayashi saja yang memberikan usaha terbaiknya, My Hero Academia: World Heroes' Mission juga menggandeng grup band ASIAN KUNG-FU GENERATION sebagai pengisi lagu tema. Grup band yang juga mengisi lagu untuk anime Naruto, Fullmetal Alchemist, dan Erased ini membawakan lagu berjudul "Emphaty" sebagai lagu penutup. ASIAN KUNG-FU GENERATION juga membawakan lagu berjudul "Flowers" pada pertengahan film yang membuat film ketiga ini jadi cukup berbeda dari dua film My Hero Academia sebelumnya yang dari awal hingga akhir lebih fokus ke cerita. Adanya kedua lagu ini seolah membuat suasana menonton dan alur cerita yang intens jadi lebih tercairkan.

5. Kenji Nagasaki kembali meraih kesuksesan dalam film My Hero Academia: World Heroes Mission

[REVIEW] My Hero Academia: World Heroes' Mission—Teror dari HumariseMidoriya menggunakan One For All. (dok. Studio Bones/My Hero Academia: World Heroes' Mission)

Film ketiga yang menghadirkan kisah yang baru dari petualangan Midoriya ini tak lepas dari peran Kenji Nagasaki selaku sutradara. Mengingat Nagasaki sendiri sudah menjadi sutradara My Hero Academia sejak musim pertama, film My Hero Academia: World Heroes' Mission pun berhasil diproduksi dengan sangat baik. 

Selain Nagasaki sebagai sutradara, mangaka dari My Hero Academia, Kōhei Horikoshi, juga turut menjadi chief supervisor dan mengawasi jalannya produksi. Tak heran dengan pengerjaan yang totalitas ini, film My Hero Academia World Heroes' Mission berhasil meraih peringkat kedua pada penayangan perdananya di Amerika Serikat dengan pendapatan melebihi 13 juta dolar Amerika (Rp186 miliar). Sementara, di Jepang sendiri, pendapatan film melebihi 3 miliar yen (Rp372 miliar) dan menjadikan film My Hero Academia: World Heroes' Mission ini jadi yang paling laris di antara ketiga film My Hero Academia. 

My Hero Academia: World Heroes' Mission menyajikan alur cerita yang seru dilengkapi dengan desain dan musik yang keren. Penulis merasa terkesan karena film ini sebelumnya memang telah memberikan ekspektasi yang cukup tinggi dan berhasil dibawakan dengan sangat baik. Penulis juga salut dengan penyutradraan yang totalitas sehingga film ini berhasil membuat harapan penggemar jadi terbayarkan. Sebagai penilaian akhir, penulis memberikan skor 5/5 untuk film ketiga dari anime My Hero Academia ini. FYI, My Hero Academia: World Heroes' Mission sudah ditayangkan di bioskop CGV dan Cinépolis di kotamu, nih. Jangan lupa nonton filmnya dan bagikan keseruannya juga, ya. Plus ultra!

https://www.youtube.com/embed/ohR_gEvQIRk

Baca Juga: [REVIEW] My Hero Academia: Heroes Rising—Misi Penyelamatan Pulau Nabu

Trisnaynt Photo Verified Writer Trisnaynt

(~ ̄³ ̄)~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya