8 Tugas Sekolah Murid Tadika Mesra di Serial Upin & Ipin

Dalam episode "Bila Besar Nanti", Cikgu Jasmin memberi muridnya tugas menggambar profesi yang ingin diambil saat dewasa kelak. Usai menyelesaikannya, beberapa murid diminta maju untuk menunjukkan cita-cita mereka. Bila diamati, baik Upin, Ipin, dan teman-temannya ternyata punya pekerjaan impian yang beragam. Episode ini seakan mengingatkan kita dengan cita-cita di masa kecil yang sering kali datang dari hati polos dan niat yang mulia.

Tugas menggambar lainnya juga pernah diberikan oleh Cikgu Melati. Dalam salah satu episode, murid kelas Aman diminta untuk menggambar hal yang mereka rindukan saat libur sekolah. Lagi-lagi, setiap murid punya beragam jawaban sendiri. Ada yang kangen diberikan PR, kangen berjualan di sekolah, dan ada pula yang kangen belajar di Tadika Mesra. Tugas ini terasa sederhana, tapi berhasil memotret betapa berkesannya masa-masa di sekolah bagi mereka.

Entah tugas ini masuk dalam materi pelajaran apa di jenjang TK. Tapi yang jelas, dalam episode "Tangkap Dia", Cikgu Jasmin pernah memberi tugas unik pada para muridnya untuk membawa hewan ke sekolah. Serangga menjadi pilihan yang paling umum dibawa, tapi ada juga yang memilih hewan lain yang belum bermetamorfosis sempurna, seperti kepompong. Paling kocak, ternyata Upin memilih membawa seekor katak hingga sukses bikin Cikgu Jasmin terkejut.

Tugas satu ini bisa dibilang versi upgrade dari yang sebelumnya. Kali ini, para murid gak cuma diminta menghadirkan hewan kecil, tapi juga menciptakan ekosistem mini dalam wadah masing-masing. Ada yang berhasil menghadirkan lingkungan hidup yang lengkap, tapi ada juga yang kocak karena lupa menyediakan makanan atau lupa membuat lubang sirkulasi udara. Dari semuanya, Mei Mei serta si kembar Upin dan Ipin jadi yang paling dipuji karena tugas ekosistem mereka paling sesuai dan menarik.

Tugas satu ini sempat menuai kritikan dari beberapa penonton Upin & Ipin karena dinilai kurang masuk akal untuk diberikan pada murid yang notabenenya masih TK. Di episode "Rumah Hijau Opah", Cikgu Melati sempat menugaskan murid-murid kelas Aman untuk membuat maket rumah dalam waktu sehari saja. Meski tantangannya lumayan berat, semua murid nyatanya berhasil menyelesaikan tugas tersebut secara tepat waktu.

Sudah sejak zaman Cikgu Jasmin, murid kelas Aman rutin diberi tugas sekolah untuk membaca buku. Salah satunya bisa dilihat pada episode "Seronoknya Membaca", di mana para murid membacakan ulang Kisah Arnab dan Kura-kura, lalu pergi berkunjung ke perpustakaan bergerak untuk meminjam buku agar bisa dibaca di rumah. Tradisi membaca ini masih berlanjut di era Cikgu Melati. Bahkan, kini para murid juga diminta mengisi kartu bacaan sebagai catatan berapa banyak buku yang sudah berhasil mereka selesaikan.

Ada beberapa episode yang memperlihatkan murid kelas Aman mendapat tugas seputar matematika. Dalam episode "Gelapnya...", Upin dan Ipin tampak bersiap mengerjakan PR matematika mereka. Lalu di episode "Belajar Sambil Main", Cikgu Melati yang kesal karena murid-muridnya sulit memahami soal matematika, langsung memberi tugas matematika dalam jumlah banyak untuk dikerjakan di rumah. Bahkan, terdapat satu episode di mana Upin dan Ipin perlu menghafalkan perkalian, yang sebenarnya materi ini dianggap terlalu sulit buat anak TK.

Bahkan, murid setingkat Upin Ipin pun sudah diajari mengenai proses produksi minyak sawit negara mereka. Sebagai pekerjaan rumah, para murid diminta untuk belajar lebih jauh lagi tentang minyak sawit. Rupanya, Upin, Ipin, beserta kawan-kawannya menemukan bahwa minyak ini gak hanya berguna sebagai minyak menggoreng saja. Tapi turut menjadi campuran dalam pembuatan sabun, chocolate bar, bahkan produk kosmetik. Selain itu, mereka juga sempat mendatangi kebun sawit Tok Dalang untuk belajar langsung darinya.

Itu dia beberapa tugas sekolah yang pernah dijalani murid Tadika Mesra di serial Upin & Ipin. Gak cuma belajar menulis dan berhitung, mereka juga sering diberi tugas yang temanya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Mulai dari tugas menggambar, membuat miniatur rumah, sampai mengenal bahan lokal seperti minyak sawit. Biarpun hanya tokoh animasi, tapi aktivitas belajar mereka terasa relatable dan kadang bikin kita ikut nostalgia dengan masa sekolah. Setuju tidak?