7 Villain DC dengan Adaptasi Live Action Terbaik

- Joker versi Jack Nicholson dianggap paling mirip dengan versi komiknya, memadukan sisi konyol dan aura mengancam.
- Sinestro (Mark Strong) dalam Green Lantern tampil akurat dan memikat, menampilkan sisi bijaksana sekaligus keraguan yang kelak memicu kejatuhannya.
- Amanda Waller versi Viola Davis digambarkan sebagai sosok kompleks, tegas, manipulatif, dan penuh intrik.
Dunia DC Comics dipenuhi oleh karakter-karakter ikonik, baik pahlawan maupun villain. Meski dalam beberapa tahun terakhir DC belum mampu menandingi kesuksesan live action Marvel, sejumlah adaptasi karakter dan cerita klasik mereka tetap layak diacungi jempol, mulai dari Batman (1989) hingga Superman (2025).
Salah satu elemen terpenting dari film superhero yang hebat adalah sang penjahat. Bagi penggemar komik, penjahat yang digambarkan setia pada sumber aslinya sering menjadi daya tarik tersendiri. Memang, sesuai dengan komik tidak selalu berarti lebih baik, tapi sering kali membuat karakter terasa lebih kuat. Berikut villain DC dengan adaptasi live action terbaik sejauh ini.
1. Joker versi Jack Nicholson

Banyak versi live action Joker yang menonjol, termasuk interpretasi brilian mendiang Heath Ledger di The Dark Knight (2008). Namun, versi Jack Nicholson di Batman (1989) dianggap yang paling mirip dengan versi komiknya.
Meski asal-usul dan hubungannya dengan Bruce Wayne berbeda dari cerita asli, hampir semua aspek lain terasa tepat. Versi Joker karya Tim Burton ini memadukan sisi konyol yang unik dengan aura mengancam, sehingga menjadikannya salah satu bagian terbaik dari dua film Batman garapan Burton.
2. Sinestro

Dalam Green Lantern, Sinestro (Mark Strong) belum menjadi musuh Hal Jordan, tetapi statusnya sebagai musuh bebuyutan di komik sudah tak terbantahkan. Strong membawakan karakternya dengan wibawa dan kedalaman emosi, menampilkan sisi bijaksana sekaligus keraguan yang kelak akan memicu kejatuhannya. Di tengah film yang dinilai lemah hampir di semua aspek, Sinestro justru tampil akurat dan memikat.
3. Amanda Waller

Amanda Waller sudah beberapa kali muncul dalam versi live action, tetapi interpretasi Viola Davis menjadi yang paling berkesan. Pertama kali muncul di Suicide Squad (2016) dan semakin menonjol di The Suicide Squad (2021), Waller versi Davis digambarkan sebagai sosok yang kompleks, tegas, dan penuh intrik.
Waller bukan penjahat murni, tetapi sikapnya yang manipulatif dan tidak ragu mengorbankan orang lain membuatnya terasa berbahaya. Sama seperti di komik, Waller percaya tindakannya benar, meski sering kali tidak demikian.
4. Black Manta

DC Extended Universe (DCEU) memang kesulitan merebut hati penonton selama bertahun-tahun. Namun, Aquaman (2018) garapan James Wan menjadi salah satu keberhasilan terbesarnya. Film ini, yang secara mengejutkan mampu memikat penonton umum, menghadirkan Arthur Curry alias Aquaman dengan penuh daya tarik. Salah satu aspek paling menonjol, baik di film ini maupun sekuelnya Aquaman and the Lost Kingdom, adalah sosok Black Manta.
Dengan desain kostum yang diambil langsung dari komik, kebencian yang mendalam terhadap Aquaman, serta akting memukau dari Yahya Abdul-Mateen II, versi live action Black Manta benar-benar memuaskan harapan para penggemarnya. Meski kemungkinan besar karakter ini tak akan segera kembali, ia tetap menjadi salah satu pencapaian terbesar DCEU.
5. Starro

Starro adalah salah satu penjahat paling unik di komik DC, dan banyak penggemar tak pernah membayangkan ia akan diadaptasi ke layar lebar. Wujudnya yang berupa bintang laut raksasa pengendali pikiran memang terkesan konyol, tetapi sutradara James Gunn justru memanfaatkannya untuk menghadirkan campuran horor dan tragedi.
Dalam The Suicide Squad, Starro digambarkan sebagai makhluk luar angkasa yang hanya ingin membalas dendam kepada mereka yang memaksanya datang ke Bumi. Desainnya dibuat sangat mirip dengan versi Justice League of America, sehingga menjadikannya salah satu penjahat non-manusia terbaik yang pernah muncul di film komik.
6. Catwoman

Selama bertahun-tahun, banyak aktris telah memerankan Selina Kyle alias Catwoman, namun Zoë Kravitz dalam The Batman karya Matt Reeves berhasil memberikan versi yang paling akurat dan kaya nuansa. Kravitz menghadirkan Selina sebagai sosok yang bermoral abu-abu, tangguh di jalanan, dan memiliki daya tarik khas yang memikat. Karakter ini sejalan dengan penggambaran di komik-komik seperti Batman: Year One, Catwoman: When in Rome, dan Batman: The Long Halloween, menjadikannya salah satu interpretasi Catwoman terbaik di layar.
7. Lex Luthor

Lex Luthor adalah salah satu penjahat paling ikonik. Namun, adaptasi live action-nya jarang benar-benar berhasil menangkap kompleksitas karakter aslinya. Meskipun aktor seperti Gene Hackman dan Michael Rosenbaum sempat mendekati, penampilan Nicholas Hoult di Superman (2025) dianggap sebagai versi terbaiknya. Di sini, Lex digambarkan sebagai sosok brilian, sosiopat, dan terobsesi mengalahkan Superman dengan segala cara.
Ia bukan hanya miliarder cerdas, tetapi juga ilmuwan jenius yang menggunakan konsep khas komik. Misalnya, alam semesta saku, kloning, hingga celah dimensi untuk melawan sang Man of Steel. Versi ini terasa persis seperti di komik, sehingga memberi penyegaran bagi penggemar lama dan menjadi penggambaran definitif yang sudah lama dinantikan.
DC telah membuktikan bahwa ketika karakter penjahatnya ditangani dengan tepat, hasilnya bisa meninggalkan kesan mendalam. Meski perjalanan live action DC sering naik turun, adaptasi-adaptasi ini menunjukkan bahwa kekuatan cerita superhero tidak hanya terletak pada sang pahlawan, tetapi juga pada lawan yang mampu menantangnya secara emosional, moral, dan fisik. Inilah yang membuat para penjahat DC tetap menjadi bagian tak terpisahkan yang terus hidup di hati penonton.