Para pemain dan sutradara, Hanung Bramantyo, meramaikan perilisan original soundtrack untuk film Miracle in Cell No. 7. Walau tak semuanya hadir, Vino G. Bastian, Graciella Abigail, Tora Sudiro, Indro Warkop, dan Bryan Domani sebagai pemeran utama berbincang soal film terbaru mereka.
Meski sudah selesai syuting sejak 2 tahun lalu, para pemain masih mengingat beberapa detail kejadian unik dan lucu. Simak curhatan para pemain beserta sutradara Miracle in Cell No. 7 di bawah ini!
Awalnya, Hanung ingin syuting di penjara asli. Namun, tim produksi memutuskan untuk membuat penjara sendiri sebagai lokasi syutingnya dan menjadikan para pemain lebih nyaman.
"Bebas semua mereka (para pemain) itu. Skenario udah lepas aja, udah bikin skenario sendiri-sendiri. Jadi kita mau nge-cut juga susah, soalnya lucu semua. Di penjara jadi situasinya gelap, kelam, malah jadi fun gitu," canda Hanung.
Tak hanya sutradara, para pemain pun merasakan hal yang sama. Ada Tora hingga Indro Warkop yang suka melucu, suasana syuting pun menjadi seru dan penuh tawa.
"Soalnya pas syuting itu, kita sering ngulang, karena gak bisa nahan ketawa," ungkap Graciella Abigail. Dirinya pun mengaku sebagai orang yang paling sulit menahan tawa di lokasi syuting.
Kini sudah dikenal sebagai aktor yang membintangi berbagai film Indonesia, Bryan mengaku kalau genre komedi jadi paling susah.
"Komedi kan spontan, kalau kita latihan keseringan, 'lama-lama jadi ga enak juga maininnya. Pertama kita tuh belajar nahan ketawa, karena kita syuting ini banyak one take," ungkapnya dalam jumpa pers pada Rabu (24/8/2022).
Bahkan, Bryan dan Tora Sudiro pernah melakukan improvisasi di tengah adegan yang sudah diambil cukup panjang. Demi tak terlihat tertawa, keduanya berbalik badan membelakangi kamera di luar skenarionya, lho!
Jadi yang paling muda di lokasi syuting, Graciella pun gemar bermain TikTok. Bahkan, pemeran Kartika versi muda ini juga mengajarkan para aktor seniornya untuk ikut membuat konten TikTok.
Namun, konten tersebut malah sempat bocor di media sosial. Untungnya, tim produksi memutuskan untuk menjadikan video tersebut sebagai salah satu bentuk promosi.
"Kita iseng-iseng bikin TikTok, Grace yang ngajarin. Padahal udah dibilangin, 'Jangan sampai bocor.' Kita pakai pakaian penjara semua, eh bocor. Akhirnya dibikin salah satu promosinya," aku Indro.
Mengambil peran sebagai karakter disabilitas intelektual, Vino pun mengaku deg-degan. Dirinya juga sempat melakukan riset hingga pergi ke psikolog untuk berdiskusi demi memperdalam karakternya.
"Saya sempat diskusi dengan beberapa psikolog dan psikiater tentang special needs apa sih yang mau kita angkat. Saya punya role model juga di salah satu panti, setiap hari saya datang untuk melihat, observasi jangan sampai salah," ungkap Vino.
Vino pun mengungkapkan bahwa orang-orang penyandang disabilitas intelektual sebenarnya merupakan sosok yang lebih hebat. Dirinya menceritakan pengalamannya saat pergi workshop.
"Mereka (teman-teman disabilitas) itu bisa bikin keranjinan tangan, misalnya bikin keranjang, dengan waktu yang sangat cepat," kagum Vino.
Vino mengungkapkan suasana penjara sekarang tampak lebih manusiawi dan jadi salah satu pengalaman berarti baginya. Bahkan, sang sutradara pun mengaku terkejut dengan keadaan penjara terkini yang lebih mirip indekos.
"Terus saya bilang, 'Boleh gak saya lumutkan di sini?' Karena kalau kita pasang kamera di penjara, itu terlihat seperti kos-kosan yang berjeruji," canda Hanung Bramantyo.
Beberapa adegan di film ini memang ada yang direkam di penjara asli, seperti adegan balon yang ikonik di Miracle in Cell No. 7. Grace yang saat itu baru berusia 7 tahun pun sempat merasa ketakutan.
"Ya seram, polisinya kekar-kekar," tutur Grace.
Tak mau lagi berurusan dengan ranah hukum karena film, Hanung pun mengungkapkan kesulitannya selama memproduksi Miracle in Cell No. 7 ini. Punya banyak adegan berkaitan dengan hukum, Hanung tak memasukan unsur Indonesia di dalamnya demi menghindari pelanggaran ITE.
"Jadi semua simbol tentang Indonesia saya buang, sekali pun menggunakan Bahasa Indonesia. Tidak ada lambang Garuda Pancasila, tidak ada bendera Indonesia, tidak ada foto presiden di pengadilan," tegas Hanung.
Film Miracle in Cell No. 7 akan tayang perdana pada 8 September 2022 mendatang. Film adaptasi ini akan membawa Andmesh sebagai penyanyi OST-nya, "Andaikan Kau Datang". Wah, semakin gak sabar, ya!