Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wall Street Menerapkan Peraturan"Syar'i" Pasca Era #MeToo

Unsplash/Mihai Surdu

Di tahun 2017, jagat hiburan Hollywood dihebohkan oleh beberapa tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang produser kenamaan, Harvey Weinstein. Kasus Harvey itu menggugah kesadaran beberapa kalangan untuk menyebarkan pesan bahwa maraknya kasus pelecehan seksual, terutama di tempat kerja.

1. #MeToo sebagai gerakan perlawanan terhadap pelecehan seksual

Twitter.com/billiboard

Dari kasus Harvey tersebut muncullah gerakan #MeToo sebagai sebagai gerakan yang melawan pelecehan seksual. Tarana Burke (seorang aktivis sosial Amerika) mulai menggunakan Istilah "Mee Too" sebagai perlawanan terhadap pelecehan seksual pada tahun 2006.

2. Gerakan ini diawali oleh Alyssa Milano melalui sosial media

Twitter.com/Alyssa Milano

Namun, istilah tersebut dipopulerkan oleh seorang aktris bernama Alyssa Milano melalui akun Twitter-nya. Pada bulan Oktober 2017, Alyssa menulis sebuah tweet yang mengajak para korban pelecehan seksual untuk menulis "Me Too" di status agar memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa pelecehan seksual adalah sebuah masalah besar.

Langkah Alyssa teesebut diikuti banyak orang, bahkan dari kalangan selebritis ternama, seperti Gwyneth Paltrow, Ashley Judd, Jennifer Lawrence, dan yang lainnya. "Me Too" pun akhirnya menjadi menjadi viral di Twitter pada tahun 2017.

3. Peraturan "Syar'i" di Wall Street

Unsplash/Chris Li

Dilansir dari Bloomberg, viralnya tagar #MeToo memberikan dampak yang besar di berbagai tempat, tak terkecuali di Wall Street, New York. Di daerah yang menjadi simbol finansial Amerika Serikat tersebut, banyak lembaga finansial menerapkan 4 peraturan bagi para pria untuk mencegah terjadinya kasus pelecehan seksual, yaitu:

1. Tidak boleh makan malam dengan kolega perempuan.

2. Jangan duduk bersebelahan saat satu pesawat dengan kolega perempuan.

3. Menyewa kamar hotel di lantai yang berbeda saat tugas dengan kolega perempuan.

4. Menghindari pertemuan empat mata dengan kolega perempuan.

4. Hal ini disebut sebagai Pence Effect

Twitter.com/Fox News

Di Wall Street, para pria menjalankan 4 peraturan tersebut sebagai strategi untuk menghadapi era pasca #MeToo. Mereka melakukannya agar terhindar dari kasus pelecehan seksual yang menjadi perhatian besar setelah viralnya tagar #MeToo, peraturan tersebut dikenal dengan Pence Effect.

Disebut demikian, karena merujuk kepada Mike Pence (Wakil Presiden Amerika Serikat) yang menyatakan bahwa dia selalu menghindari makan malam berdua dengan perempuan selain istrinya. Pernyataan Pence tersebut dijadikan strategi para pria yang bekerja di Wall Street agar terhindar dari tuduhan pelecehan seksual. Yang para pria takuti adalah dampak #MeToo tersebut dimanfaatkan untuk tuduhan pelecehan seksual palsu terhadap mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agustin Fatimah
EditorAgustin Fatimah
Follow Us