Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wanda Hamidah Usai Gagal Tembus Gaza: Kemanusiaan Tidak Boleh Berhenti

potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Jakarta, IDN Times - Wanda Hamidah akhirnya kembali dengan selamat ke Indonesia setelah misinya untuk menembus blokade Gaza bersama Global Sumud Flotilla (GSF) harus terhenti di tengah jalan. Dalam program Ngobrol Seru bersama IDN Times dengan tema “Gaza: Peace, Justice, and A Future”, Kamis (16/10/2025), Wanda mengungkap perasaannya setelah melewati perjalanan yang penuh rintangan dan risiko tersebut.

Meski tidak berhasil mencapai Gaza, Wanda menegaskan bahwa semangat kemanusiaan tidak boleh padam. Lantas, apakah Wanda Hamidah sudah memiliki rencana untuk berangkat lagi? Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Wanda Hamidah soal kemungkinan untuk berangkat ke Gaza lagi

potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Setelah kepulangannya ke Indonesia sejak 4 Oktober 2025, Wanda Hamidah menjelaskan bahwa sampai saat ini, belum ada rencana ataupun pembicaraan untuk berangkat kembali ke Gaza. Meski begitu, semangat dan keberanian Wanda tampaknya tidak surut. Artis dan aktivis kelahiran 1977 itu menekankan bahwa ia masih menunggu kabar selanjutnya dari Global Sumud Flotilla, sambil mempersiapkan diri dengan lebih baik lagi.

“Belum ada rencana dan pembicaraan soal itu. Tapi secepatnya, segera. Sebetulnya, tanpa Gaza dibuka pun, aku akan menunggu kabar selanjutnya dari teman-teman Global Sumud Flotilla. Tapi kita harus mempersiapkan diri dengan persiapan yang lebih baik lagi, ungkap Wanda Hamidah.

Secara tak langsung, pernyataan Wanda tersebut pun menjadi tanda bahwa sebenarnya misi kemanusiaan tersebut masih hidup.

2. Tidak melihat itikad baik dari peace talk di Mesir

potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Selain membagikan pengalamannya yang pilu selama misi kemanusiaan bersama GSF, Wanda Hamidah juga menyampaikan keraguannya terhadap hasil pembicaraan damai (peace talk) yang baru-baru ini digelar di Mesir. Menurutnya, pemilihan lokasi perundingan itu sendiri sudah menunjukkan ketimpangan posisi.

“Saya gak melihat ada ada itikad baik dari peace talk yang kemarin di Mesir. Dari pemilihan lokasi Mesirnya aja, itu udah negara pro-zionis yang pemerintahnya kalau kalian lihat, Mesir itu sadis sekali sama pejuang-pejuang dan pro-pro demonstran, pro-Palestina,” kata Wanda Hamidah menyoroti perlakuan keras yang dilakukan oleh otoritas Mesir terhadap aktivis dan simpatisan Palestina.

Walaupun menghadapi banyak tantangan dan dinamika politik global yang tidak berpihak, Wanda tetap merasa optimis. Menurutnya, masih ada harapan besar karena belakangan, solidaritas global semakin meningkat. Gerakan masyarakat sipil dari berbagai belahan dunia pun kini mulai bersuara untuk rakyat Palestina.

“Tentunya kita gak boleh percaya sama Mesir dan tadinya saya berpikir ini adalah perjuangan yang lama dan sangat panjang, tapi sekarang kita sudah tahu, dalam kita melihat dua tahun Genosida ini, rakyat dunia sudah berpihak pada Palestina,” lanjutnya.

3. Tegaskan langkah kemanusiaan tidak boleh berhenti

potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
potret Wanda Hamidah di kantor IDN, Kamis (16/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Meski gagal menembus blokade Gaza, Wanda Hamidah menegaskan bahwa langkah kemanusiaan tidak boleh berhenti. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap bersatu mendukung Palestina.

“Tentunya langkah kemanusiaan ini tidak boleh berhenti walaupun kita tahu konsekuensi-konsekuensi yang akan kita hadapi. Jadi kita harus membersamai Palestina bahwa kita melihat apa yang terjadi dengan Palestina, kita mendengar mereka, dan kita tidak diam. Kita melakukan langkah-langkah karena kemarahan kita penting untuk rakyat Palestina, kesedihan kita penting untuk rakyat Palestina.”

Meski penuh risiko, Wanda Hamidah mengajak agar semua orang berani mengambil tindakan yang berdampak demi menghentikan genosida.

“Tindakan kita sekecil apapun, tapi saya harap jangan ambil yang kecil, ambil tindakan yang besar untuk menghentikan Genosida sebagai warga dunia,” tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triadanti N
EditorTriadanti N
Follow Us

Latest in Hype

See More

Sinopsis Romantics Anonymous, Serial Netflix Han Hyo Joo dan Shun Oguri

19 Okt 2025, 12:48 WIBHype