Sutradara soal Inspirasi Elemental hingga Ternyata Pencinta Drakor

Trailer eksklusif yang diungkap di Singapura memperlihatkan secuplik kisah cinta yang sulit menyatu antara elemen api dan air, membuat semua orang terharu. Begitu juga ketika filmnya resmi dirilis. Beberapa jurnalis yang menonton saat pemutaran terbatas di Jakarta pada 14 Juni 2023 lalu, bahkan meneteskan air mata.

Peter menjelaskan, meski tampaknya begitu mengharukan, ia berharap bahwa penonton tetap terhibur dengan jalan ceritanya secara keseluruhan.

"Saya harap itu menyenangkan. Seperti saat memasuki film ini, saya ingin menemukan harapan dan kegembiraan yang nyata dalam temanya. Cinta menjadi kegembiraan, tetapi cinta juga memiliki, kau tahu, kesedihan juga di dalamnya. Tapi pada akhirnya ini adalah film yang benar-benar positif dan menggembirakan, kau tahu, merayakan keragaman, merayakan cinta, merayakan semuanya," katanya.

Sub-plot Elemental di antaranya adalah tentang hubungan yang sulit menyatu antara elemen api (Ember) dan air (Wade). Ember memiliki kepribadian yang berapi-api, pemarah, penuh semangat, dan kreatif. Sementara itu, Wade adalah karakter air yang sangat transparan, tidak bisa menyembunyikan apa pun, dan emosional.

"Jadi kedua karakter ini mulai membangun kepribadian mereka berlapis-lapis dari jenis elemen yang ada dan dari pengalaman pribadi kami sebagai pencerita untuk menemukan bagaimana Wade terhubung dengan orang-orang. Wade terhubung melalui EQ-nya dan melalui emosinya. Ember memiliki tembok, api, karena dia dibesarkan di kota yang membutuhkannya menjadi tangguh.

Maka kepribadian itu mulai terbentuk dan dari situlah mereka memulainya. Tapi sepanjang film, semakin mereka melihat satu sama lain dan semakin banyak perbedaan ini, mereka mulai melihat perbedaan itu sebagai sesuatu yang bisa menyatukan mereka,'" jelasnya.

Punya kepribadian yang sangat kuat, pria yang merupakan inspirasi dari karakter Russell dalam film Up (2009) ini menyebut bahwa membuat sebuah karakter gadis tangguh adalah keinginannya sejak awal. Ia yang bangga dengan budayanya, orang tuanya, dan siapa dirinya merupakan karakter yang sangat ingin ia visualisasikan selama ini. Dengan pengalaman sebagai anak imigran, Peter pun membuat karakter Ember tersebut.

"Dia tidak tergoyahkan. Dia tahu apa yang dia inginkan. Saya tumbuh di kota di mana saya sangat menyukai kekuatan semacam itu, bukan? Dari sana, ia mencoba memahami, 'Apa yang dia tutupi? Apa kerentanannya?' Dan itulah yang menarik dari api. Api bisa besar dan membakar, tetapi api bisa begitu kecil, rapuh, dan indah. Dan pengalaman-pengalaman yang dilihat Ember itulah yang benar-benar mulai membentuk siapa dirinya," tambahnya.

Sementara untuk Wade, Peter Sohn menyebut bahwa karakter tersebut terinspirasi dari orang-orang di sekitarnya, lho.

"Wade terinspirasi dari, kau tahu, penulis kami, sedikit diri saya sendiri, beberapa penulis storyboard kami. Tapi yang pasti kami mencoba mencari seseorang yang tidak memaksa, selalu manis, selalu jadi jaring pengaman, kayak kau bisa mendarat di air dan akan baik-baik saja dan dia tidak akan menghakimimu. Kami selalu mencoba menemukan tipe karakter yang seperti itu. Dan tentu saja, yang kayak gitu selalu ada di antara tim kami," sebutnya.

Sebagai seorang seniman, Peter Sohn yang ramah dan menyenangkan itu ternyata punya kepribadian tak terduga. Sambil tertawa, ia mengaku bahwa sebenarnya kepribadiannya sangat lembut, bahkan cenderung cengeng.

"Hahaha. Menurut saya, saya pasti cowok air yang cengeng. Kayak, saya banyak nonton drama Korea dan selalu nangis gara-gara drakor. Jadi, air mata ini benar-benar (mudah menetes)," katanya.

Elemental sudah bisa ditonton di bioskop sekarang.