7 Fakta Tom Grennan, Solois Inggris Tinggalkan Sepak Bola Demi Musik

Di usia belia, Tom Grennan pernah bermain untuk beberapa klub sepak bola seperti Luton Town, Northampton Town, dan Aston Villa. Di usia remajanya itu pula, ia menjajal beberapa pekerjaan paruh waktu untuk mengisi waktu luangnya, mulai jadi barista sampai tukang bangunan. 

Tom tercatat pernah menempuh pendidikan formal tingkat sarjana di St. Mary's University Twickenham London. Di masa itulah ia belajar memainkan gitar dan mulai menulis lagu. Lagu-lagu ciptaannya itu kemudian ia nyanyikan di pub-pub dekat kampus yang mungkin hanya didengarkan oleh puluhan sampai ratusan pengunjung saja.

Namun, konsistensi Tom berbuah manis setelah akhirnya ia mendapatkan kontrak rekaman dari label Sony Records di akhir masa kuliahnya.

Ia mengawali karier profesional dengan mengisi vokal untuk lagu 'When It All Goes Wrong' milik duo elektro-pop Chase & Status. EP debutnya juga dirilis di tahun yang sama dengan judul Something in the Water.

Salah satu single di EP tersebut terpilih jadi soundtrack game FIFA 18, yaitu lagu yang berjudul 'Found What I’ve Been Looking For'. 

Khas anak muda yang baru menginjak usia awal 20-an, album pertama Tom Grennan berisikan materi lagu yang bertemakan cinta, kesepian, dan tentunya self-discovery. Dari aspek musikal, album ini memilik corak warna musik yang cukup beragam. Di album ini, pendengar bisa memilih untuk menikmati track yang upbeat hingga melankolis sambil ditemani warna suara tenor Tom Grennan yang khas dan kuat. 

Tom mengaku proses penulisan lagu di album ini jauh lebih personal dibanding album pertama. Selain lagu 'Little Bit of Love' yang jadi single utama, ia juga memasukkan lagu kolaborasinya dengan penyanyi Inggris jebolan program X-Factor, Ella Henderson yang berjudul 'Lets Go Home Together' di album keduanya ini. 

Lagu ini memang tidak masuk daftar track di album Evering Road. Ia hanya mengisi vokal di lagu milik Calvin Harris tersebut. Namun, kontribusinya di lagu ini sangat brilian. Lagu bertipe upbeat ini makin menggema dengan karakter vokal Tom Grennan yang berenergi.

Selain perjalanan kariernya yang menarik, Tom Grennan punya sisi lain yang unik dan menarik untuk diulik. Sebagai manusia biasa, penyanyi dan penulis lagu ini pun memiliki fobia.

Bukan ular, badut, atau ketinggian layaknya fobia pada umumnya, Tom ternyata sangat tak nyaman jika ada orang yang menyentuh bagian tulang sikunya. Ketakutannya itu disebabkan oleh benturan keras yang pernah ia alami di siku saat masih kecil. Trauma itu masih menyertainya hingga dewasa. 

Selain orisinalitas, konsistensi adalah kunci Tom Grennan meraih sukses. Jika ia berhenti menyanyi di pub karena penonton yang sedikit, ia mungkin tak pernah bertemu dengan talent scout dari perusahaan rekaman.