Dariku yang Lelah Memahat Hati Saat Kau Beri Harapan Palsu

Jangan rekatkan lagi kepalsuan itu kepadaku!

Menjadi sosok yang terbuang adalah hal yang paling tidak pernah terpikirkan dalam hidupku. Aku selalu bertanya apa kesalahanku, apa yang kuperbuat sampai kau selalu menolak kehadiranku. Mungkin dari luar saja kamu terlihat mencintaiku dan menginginkanku. Tapi kenyataannya, kamu hanya ingin merasakan nikmat sesaat saja dan setelah kamu puas, kamu ingin membuangku.

Dariku yang Lelah Memahat Hati Saat Kau Beri Harapan PalsuSumber Gambar: elitedaily.com

Aku sudah memperhatikanmu sejak semula. Matamu tak bisa lepas dariku. Matamu yang menelanjangiku dan membuatku seakan-akan berharga. Tanganmu tak sabar untuk menyentuhku.  Kau rela mengeluarkan uang sebanyak apapun agar bisa bersama diriku, menikmatiku. Baiklah, harus kuakui ada gejolak kegembiraan dalam hatiku. Aku senang karena merasa berharga, ada seseorang yang menginginkanku, menikmati keberadaanku di dunia ini. Karena kalau kamu tahu, banyak orang menolakku. Mereka mati-matian menyingkirkanku seakan-akan aku ini parasit, aku ini monster yang harus mereka bunuh. Sejak bertemu denganmu, aku melihat ada secercah harapan.

Dariku yang Lelah Memahat Hati Saat Kau Beri Harapan PalsuSumber Gambar: elitedaily.com

Aku menyerahkan seluruhnya padamu. Aku sudah berpasrah padamu dan yakin bahwa kaulah yang akan jadi tempatku berlabuh selanjutnya. Aku bahkan berani bertaruh bahwa kau tak akan membuangku, kau akan menyayangiku, kau akan menghargai keberadaanku dalam hidupmu. Jangan kau pikir aku tidak melihat dirimu malam itu. Aku tahu kau menikmati waktu kita berdua. Jujur, di saat itulah aku merasa utuh dan bisa memiliki seseorang yang menjadi tempatku berlindung.

Dariku yang Lelah Memahat Hati Saat Kau Beri Harapan PalsuSumber Gambar: forharriet.com

Ah, aku merasakan kehangatan. Aku merasa damai. Akhirnya masa-masa tersuram dalam hidupku sudah berlalu dan kini saatnya aku meresapi kebahagiaan ini. Tapi, apa yang terjadi? Tampaknya keberuntungan tidak sudi lama-lama menempel padaku. Aku mendengar suara yang sayup-sayup dari lingkungan sekitarmu.

"Tinggalkan dia! Buat apa kamu lama-lama bersamanya?"

"Kamu bodoh banget sih, hidupmu jadi rusak gara-gara dia!"

"Iya, kamu harus segera melepaskan dia. Tahan nafsumu, bung!"

Jahat. Jahat sekali. Yang membuatku sedih dan terkoyak bukan orang-orang yang mempengaruhimu itu. Tapi, dirimu yang memiliki niat untuk melepasku. Dulu kau menginginkanku dan memandangku dengan penuh gairah. Aku merasa hanya diriku yang paling kau inginkan di dunia ini. Tapi, sekarang mana buktinya? Kau bahkan telah berusaha untuk menyingkirkanku. Kau selalu bilang pada dirimu sendiri untuk melepaskanku, untuk menyingkirkanku dari hidupmu.

Dariku yang Lelah Memahat Hati Saat Kau Beri Harapan PalsuSumber Gambar: health-food-nutrition.blogspot.com

Tak jarang kau menginginkanku kembali. Sudah kuduga kau sulit mengendalikan nafsumu. Aku sadar kok ketika tengah malam kau tiba-tiba menemuiku dan memandangiku yang kedinginan. Kau ingin menikmatiku kembali, bukan? Aku hanya ingin minta komitmen dan kesetiaanmu. Aku bingung apakah aku harus melepasmu atau mempertahankanmu. Di satu momen, kau membenciku setengah mati dan melihatku seakan-akan aku ini adalah seonggok hewan hina. Di momen lain, kau benar-benar ingin memilikiku dan seakan-akan tak bisa hidup tanpaku. Aku tidak mau menjadi korban dari sebuah harapan palsumu.

Dariku yang Lelah Memahat Hati Saat Kau Beri Harapan PalsuSumber Gambar: youtube.com

Coba kau pikirkan sekali lagi. Kalau kau memang mau melepasku, baiklah aku akan rela pergi dari hidupmu. Aku tidak akan pernah mendekatimu lagi. Tapi kalau memang kau menginginkanku bersatu dengan tubuhmu, sudikah engkau menerimaku dengan ikhlas dan sepenuh hati?

Dariku yang Lelah Memahat Hati Saat Kau Beri Harapan PalsuSumber Gambar: rantlifestyle.com

Salam penuh harap,

LEMAK DI TUBUHMU. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya