Dahulu Pria Pakai Hak Tinggi Lho, Nih 10 Sejarah Unik Tentang Fashion

Di dunia ini, segala sesuatu yang ada saat ini semuanya memiliki sejarah tersendiri. Termasuk juga dalam hal trend fashion. Budaya dan kejadian penting lainnya selalu memberi dampak penting pada kehidupan masyarakat sekarang ini, dan satu yang berdampak adalah fashion.
Contohnya, kebiasaan cukur wanita yang berubah drastis setelah Perang Dunia II. Ttahukah kamu jika warna merah muda dulunya adalah warna untuk anak laki-laki. Sementara untuk cewek semua berpakaian biru. Kamu pasti ingin mengetahui kenapa semua telah berubah dan bagaimana semua ini terjadi.
Jika kamu melihat ke belakang, sejarah memiliki semua jawabannya. Inilah sejarah aneh tentang 10 trend fashion modern yang ada saat ini.
1. Posisi kancing pada wanita dan pria.

Kamu mungkin pernah memperhatikan bahwa sebenarnya pria dan wanita memiliki kancing baju di sisi yang berlawanan. Ada penjelasan tentang hal itu yang sangat tidak biasa.
Pada abad ke-13 ketika kancing baju pertama kali ditemukan, ternyata kancing baju banyak digunakan oleh wanita kaya, dan hampir semua wanita kaya saat itu dipakaikan bajunya oleh pelayan mereka.
Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah bagi para pelayan untuk mendandani majikan wanita mereka jika letak kancing ada di sebelah kiri. Sedangkan untuk pria, untuk lebih memudahkan akses ke senjata posisi kancing ada di sebelah kanan.
2. Warna pink dan biru.

Pada saat ini, hal yang sudah biasa untuk mendandani anak laki-laki dengan warna biru dan anak perempuan berwarna pink, meskipun tidak semuanya begitu. Masa lalu, warna tidak digunakan sebagai penanda jenis kelamin.
Tapi pada tahun 1900-an, warna pink dianggap sebagai warna yang lebih kuat dan cocok untuk anak laki-laki. Sementara warna biru dianggap lebih halus sehingga lebih cocok untuk anak perempuan.
Kemudian pada tahun 1985, hal-hal tersebut mengalami perubahan ketika tes pralahir mulai tersedia dan orang tua mulai berbelanja pakaian sesuai jenis kelamin anak. Para pembuat pakaian mulai memproduksi pakaian yang berorientasi gender dengan pilihan warna yang berbeda untuk meningkatkan penjualan.
Trend pakaian warna pink dan biru pun mulai terbalik, anak perempuan dengan warna pink, sementara anak laki dengan warna biru.
3. Mencukur bulu kaki.

Mencukur bulu kaki termasuk trend yang relatif baru. Trend ini terjadi ketika Perang Dunia II saat itu sangat membutuhkan nilon untuk membuat parasut, yang mengakibatkan berkurangnya jumlah stoking yang dirpoduksi.
Karena saat itu stoking menjadi langka, para wanita harus memperlihatkan kaki mereka di depan umum karena tidak memakai stoking. Agar penampilan mereka bisa diterima secara sosial, mereka mulai mencukur bulu kaki mereka karena rok yang dipakainya lebih pendek. Trend mencukur bulu kaki tetap bertahan sampai saat ini.
4. Mencat kuku.

Tradisi manikur telah ada sejak zaman dulu. Masyarakat dari Dinasti Babylonian telah merawat kuku mereka lebih dari 5.000 tahun yang lalu. Begitu pula para wanita dari Dinasti Ming di China, warna hitam dan merah adalah warna favorit ketika masa itu.
Ratu Elizabeth I juga menjadi ikon fashion karena tangannya yang terawat rapi. Kuku yang lebih panjang biasanya melambangkan status sosial bangsawan. Karena mereka benar-benar tidak perlu untuk kerja keras. Meskipun sekarang semua orang memakai cat kuku sesuka mereka, trend mencat kuku mempunyai tempat tersendiri di dunia fashion.
5. Pria dan sepatu hak tinggi.

Sudah sejak lama para pria berhenti memakai sepatu hak tinggi. Tapi akhir-akhir ini terkadang kamu bisa melihat ada saja pria yang menggunakannya. Sebenarnya pada zaman dulu, sepatu hak tinggi membantu para pengendara kuda dan para pemanah untuk mengamankan posisi mereka saat berdiri di atas pijakan mereka.
Pada abad ke-15 para aristokrat Eropa mengadopsi sepatu hak tinggi dari orang Persia, yang kemudian menjadi trend fashion baru dan simbol kekayaan. Namun selama era revolusi, para pria membuang hak tinggi pada sepatu mereka karena dinilai tidak praktis. Tapi tidak untuk wanita. Para wanita tetap mempertahankan hak tinggi pada sepatu mereka sebagai simbol kemewahan.
6. Wanita dan rambut panjang.

Sejak dulu trend wanita berrambut panjang memang sudah ada lebih lama dari pria berambut panjang. Rambut selalu menjadi simbol akan sesuatu, seperti agama, seksualitas, kekuatan, dan kepercayaan pribadi.
Rambut panjang merupakan indikasi kekayaan, kesehatan, dan kemakmuran, sehingga wanita berambut panjang dipandang sebagai pasangan yang lebih baik.
Bagi seorang wanita memiliki rambut panjang berarti mereka perlu makan makanan enak, tidur nyenyak, tidak terkena penyakit, dan berolahraga secara teratur.
Kamu juga perlu kekayaan untuk melakukan semua itu. Trend rambut panjang masih dipandang sebagai simbol feminitas yang kuat.
7. Celana kedodoran.

Beberapa tahun lalu, kamu para pria pasti kenal dengan trend celana kendodoran. Trend celana kedodoran merupakan sebuah bencana yang telah melanda Amerika.
Undang-undang khusus harus dibuat untuk melarang mengenakan celana seperti tidak sedap dipandang dan kurang menghormati diri sendiri itu, karena memamerkan sesuatu yang tidak enak dilihat.
Gaya seperti itu juga mengisyaratkan budaya geng dan tidak ada yang menginginkan tren semacam itu. Dari mana trend celana kendodoran itu berasal, ada dua teori tentang asal muasalnya. Pertama, di dalam penjara para narapidana dilarang memakai ikat pinggang di penjara.
Sehingga celananya merosot dan ketika bebas, mereka masih melanjutkan gaya ini. Kedua, para narapidana memakai celana mereka seperti ini untuk memberi sinyal ketersediaan seksual mereka.
8. Pria dan dasi.

Sejarah dasi berasal dari tahun 1600-an, saat itu Raja Louis XIII menyewa tentara bayaran Kroasia untuk berperang. Mereka mengenakan selembar kain di lehernya yang mengikat bagian atas jaket. Melihat hal itu, Raja sangat menyukai mode itu dan kemudian para pria wajib mengenakannya untuk menghadiri semua pertemuan resmi.
Dasi itu kemudian dinamai cravat. Kroasia bahkan memiliki Hari Cravat nasional yang dirayakan pada tanggal 18 Oktober.
9. Cincin kawin dan jari manis.

Dari mana asal jari manis itu dan bagaimana kita akhirnya memakai cincin kawin di jari manis. Nah, kamu harus berterima kasih kepada bangsa Romawi untuk itu. Mereka percaya bahwa ada pembuluh darah khusus yang menghubungkan antara jantung dan jari manis.
Mereka bahkan menyebutnya 'vena amoris' yang artinya pembuluh darah cinta yang langsung tersambung ke hati.
Hal itu yang membuat wajar untuk menempatkan cincin kawin di jari manis. Karena itu menjadikan sangat romantis bagi mereka.
10. Wanita dan rambut ketiak.

Trend mencukur ketiak ini muncul pada tahun 1915, setelah iklan Harper Bazaar yang mempermalukan jutaan wanita untuk mencukur ketiak mereka. Seperti yang dikatakan iklan tersebut, semua 'rambut yang tidak pantas' harus dihilangkan karena semakin populernya tarian dan pakaian tanpa lengan saat itu.
Dalam beberapa tahun kemudian, rambut ketiak dianggap memalukan dan wanita ketiak berbulu dijuluki sebagai wanita kotor.