Mitos Buaya Putih dari Berbagai Kota, Pejabat Jangan Harap Selamat

Yakin masih mau datang ke tempat-tempat ini?

Mitos buaya putih sang penunggu sungai memang tidak ada habisnya untuk dibicarakan, terutama mitos buaya putih di Kabupaten Wonogiri. Konon katanya, buaya putih di daerah tersebut dapat mengancam keselamatan para pejabat.

Selain itu, terdapat juga beberapa kota dan daerah yang masih percaya dengan keberadaan makhluk tersebut yang konon jadi penunggu sungai, danau, dan tempat berair lainnya. Nah, daripada makin penasaran, yuk kita simak mitos buaya putih dari berbagai kota sebagai berikut.

1. Mitos Danau Laut Dendang, Sumatera Utara

Mitos Buaya Putih dari Berbagai Kota, Pejabat Jangan Harap Selamatilustrasi Danau Laut Dendang (pexels.com/Pixabay)

Tidak hanya menyuguhkan keindahan alamnya yang memesona, beberapa wisata alam di Sumatera Utara juga menyuguhkan mitos yang menarik untuk dikulik, salah satunya mitos buaya putih penunggu Danau Laut Dendang.

Danau Laut Dendang berlokasi di Desa Simpang Empat, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai. Danau yang dikelilingi oleh hutan pohon kayu pule tersebut merupakan salah satu danau yang sering dijadikan destinasi wisata oleh wisatawan lokal maupun luar daerah.

Sang penunggu danau ini diyakini bersembunyi di bawah pohon kayu pule yang tumbuh di sekitaran Danau Laut Dendang. Berdasarkan kesaksian orang-orang sekitar, terdapat beberapa pohon kayu pule yang berpindah tempat karena dipindahkan oleh buaya putih tersebut.

Tidak hanya buaya putih, masyarakat sekitar juga percaya bahwa di dasar danau terdapat penunggu gaib lainnya. Oleh karena itu, para wisatawan yang bertandang disarankan untuk berlaku sopan oleh masyarakat sekitar.

2. Mitos Danau Tolire, Maluku Utara

Mitos Buaya Putih dari Berbagai Kota, Pejabat Jangan Harap SelamatDanau Tolire di Maluku Utara (flickr.com/Fabio Achili)

Mitos berikutnya berasal dari daerah Maluku Utara, yakni Danau Tolire. Danau yang terletak di Ternate ini dipercaya banyak dihuni oleh siluman buaya. Di balik keindahan Danau Tolire, terdapat tragedi yang terkubur di dasarnya.

Berdasarkan cerita masyarakat setempat, danau tersebut dulunya merupakan sebuah kampung yang masyarakatnya hidup bahagia dan sejahtera. Namun, sayangnya kedamaian tersebut tidak bertahan lama akibat perbuatan jahanam dari salah satu warga, yakni seorang ayah yang menghamili anak gadisnya sendiri.

Seketika kampung tersebut langsung ditimpa bencana gempa besar yang mengakibatkan amblasnya tanah. Amblasan tanah tersebut keluar air yang menenggelamkan seluruh kampung tersebut. Masyarakat sekitar percaya bahwa penduduk kampung itu dikutuk menjadi siluman buaya penghuni Danau Tolire.

Terlepas dari mitos tersebut, Danau Tolire memang menjadi tempat tinggal para buaya sehingga danau ini tidak bisa digunakan untuk wisata memancing atau berenang. Namun, ada salah satu permainan yang unik di danau ini, yakni lempar batu ke tengah danau.

Eits, jangan kira akan semudah melempar batu seperti di danau-danau lainnya. Sekencang apapun kamu melempar batu ke tengah Danau Tolire, batumu tidak akan bisa menyentuh permukaan air danau. Hal itulah yang menambah keyakinan masyarakat akan adanya keberadaan para siluman buaya ini.

3. Mitos Bendungan Barugbug, Jawa Barat

Mitos Buaya Putih dari Berbagai Kota, Pejabat Jangan Harap Selamatilustrasi bendungan (pexels.com/Tom Fisk)

Masyarakat di sekitar kawasan Bendungan Barugbug pasti sudah tidak asing lagi dengan mitos buaya putih, yakni keberadaan buaya putih yang dikabarkan bersemayam di Bendungan Barugbug. Dugaan tersebut diperkuat dengan seringnya kejadian kesurupan di daerah tersebut.

Menurut kabar yang beredar, melalui orang yang kesurupan tersebut, penunggu Bendungan Barugbug mengatakan agar jangan berbuat tidak senonoh atau mengotori di sekitar bendungan itu. Namun, setelah diberlakukan sistem penjagaan bergilir, peristiwa kesurupan tersebut mulai berkurang.

4. Mitos Ringin Putih di Wonogiri, Jawa Tengah

Mitos Buaya Putih dari Berbagai Kota, Pejabat Jangan Harap Selamatilustrasi kawasan Ringin Putih (pexels.com/Timo Volz)

Nah, salah satu mitos buaya putih yang terkenal ada di daerah Wonogiri, tepatnya di Desa Gedongrejo. Mitos tersebut terkenal karena memiliki keterkaitan dengan status, yakni apabila pejabat berani melintas di daerah kekuasaan buaya putih yang disebut sebagai Ringin Putih, maka pejabat tersebut pasti akan celaka.

Sesuai dengan namanya, kawasan Ringin Putih merupakan sebuah area yang ditumbuhi pohon ringin putih besar yang terletak di sebelah utara selokan. Nah, selokan besar yang juga ditumbuhi oleh pohon ringin putih itulah yang disebut-sebut sebagai tempat persembunyian buaya putih.

Hal tersebut terbukti saat ada pejabat pajak yang sedang bertugas di desa tersebut. Sesepuh di Desa Gedongrejo mengatakan untuk tidak melewati kawasan Ringin Putih. Alih-alih mendengarkan, pejabat pajak itu justru menghiraukan larangan tersebut atas nama tugas. Tidak lama, hal yang ditakutkan pun terjadi. Pejabat pajak daerah tersebut mengalami kecelakaan hebat setelah melewati kawasan Ringin Putih.

Nah, itu dia mitos buaya putih yang sudah dirangkum dari berbagai daerah di Indonesia. Di daerahmu ada mitos buaya putih juga, gak?

Baca Juga: 5 Ciri Bau Genderuwo, Pertanda Dia Ada di Sekitarmu

Topik:

  • Dinda Trisnaning Ramadhani
  • Yunisda D
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya