20 Penanganan Medis yang Dinilai Para Dokter Gak Memberikan Manfaat Apapun Pada Pasien

Perkumpulan para dokter telah mengidentifikasi beberapa tindakan pengobatan yang tidak berpengaruh apapun kepada pasien. Tindakan-tindakan pengobatan tersebut tidak memberikan dampak dan malah memberatkan biaya perawatan. Lembaga yang mengeluarkan daftar tindakan tersebut adalah Academy of Medical Royal Colleges yang mewakili 22 kampus medis di Inggris. Berikut 20 penanganan medis yang dinilai para dokter gak memberikan manfaat apapun kepada pasien.
1. Pasien gak perlu menginap sehari sebelum operasi. Mereka dapat melakukan prosedur persiapan sendiri di rumah sesuai dengan anjuran dokter.

2. Gak semua pasien membutuhkan cek persiapan rutin untuk operasi level kecil dan menengah. Hanya ada pasien tertentu yang memerlukan cek persiapan rutin dan jumlahnya gak banyak.

3. Pasien berhak memilih untuk melakukan operasi atau tidak. Bila kemungkinan meninggal tinggi (kemungkinan bertahan hidup setelah 30 hari hanya berkisar di angka 1%), dokter harus mengidentifikasi usia, jenis operasi dan persiapan medis alternatif selain operasi.

4. Resiko sakit setelah operasi ternyata dapat dikurangi dengan persiapan-persiapan dini. Persiapan yang dimaksud adalah berolahraga, mengurangi alkohol dan rokok, serta diet dalam kurun waktu beberapa minggu sebelum operasi.

5. Cairan infus sebenarnya gak terlalu berpengaruh pada cepat-tidaknya pasien sembuh.

6. Anak-anak yang mengalami keretakan tulang ringan di pergelangan tangan sebenarnya gak perlu gips. Kita hanya perlu membungkusnya dengan perban dan belat sederhana agar tulang yang patah tidak terombang-ambing.

7. Patah tulang metatarsal kelima juga gak perlu gips. Kita hanya perlu menutupi dengan sepatu boots untuk melindunginya selama proses penyembuhan. Proses penyembuhannya bisa berlangsung cepat.

8. Dislokasi tulang di bahu dan pinggul dapat diatasi dengan obat pereda nyeri dan gak memerlukan bius kelas berat untuk operasi.

9. Air putih yang dapat diminum bisa juga digunakan untuk membersihkan luka. Gak perlu pakai cairan steril khusus.

10. Pasien yang lemah atau lanjut usia, gak boleh mengkonsumsi obat-obatan dalam jumlah besar. Mereka hanya boleh meminum obat untuk meredakan gejala sakitnya saja.

11. Pasien yang memiliki sakit jantung, stroke dan osteoporosis seharusnya mengurangi perawatan menggunakan obat-obatan. Bila mereka melakukannya, orang-orang terdekat harus tahu obat apa yang dikonsumsi dan efek yang ditimbulkan obat tersebut.

12. Gak semua penderita penyakit jantung dan stroke harus mengonsumsi obat-obatan. Obat-obatan hanya diberikan pada penderita dengan tekanan darah yang terus berada di atas 140-159/90-99.

13. Terapi helm sebenarnya tidak efektif untuk pengobatan plagiochepaly. Pasien harusnya diajak untuk berdiskusi untuk metode pengobatan alternatif.

14. Bronkodilator sebenarnya gak boleh digunakan untuk penderita asma atau bronkitis ringan.

15. Penderita depresi hanya boleh mengonsumsi anti-depresan selama dua bulan awal. Bila tidak ada perubahan, pasien harus menggunakan metode lain atau metode baru yang tidak bertentangan dengan obat awal.

16. Valproate untuk obat anti-depresi gak boleh dipakai pada ibu hamil atau wanita yang merencanakan kehamilan.

17. Alat pendukung hidup sebenarnya gak boleh dipakai untuk pasien yang beresiko kematian tinggi atau mengalami gangguan pemulihan fungsi tubuh.

18. Tes dan investigasi kesehatan hanya bisa dilakukan ketika ada kejadian serius dan gak boleh sering-sering dilakukan.

19. Tranfusi darah hanya boleh dilakukan bila tingkat hemoglobin berada di bawah 70 gram per liter. Kita boleh melakukan transfusi saat tingkat hemoglobin di atas batas 70 gram per liter bila terjadi pendarahan aktif.

20. Operasi katarak ringan gak perlu direview pada hari pertama setelah operasi. Pengambilan keputusan untuk perawatan lanjutan harus didiskusikan bersama pasien setelahnya.
