5 Fakta Mugunghwa, Bunga Nasional Korea Selatan yang Menakjubkan 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mugunghwa dapat tumbuh dan hidup dimana saja. Bunga ini dapat tumbuh di tanah bercampur pasir, tanah liat, tanah kapur, bahkan di tanah lempung yang lembab.

Mugunghwa juga menjadi istimewa karena sangat tahan terhadap berbagai kondisi. Bunga ini sangat tahan dari polusi udara, cuaca panas, bahkan pada tanah kering sekalipun.

Setiap tahun, mugunghwa secara terus menerus dapat mekar selama 100 hari lamanya, mulai dari bulan Juli hingga Oktober. Bunga biasanya akan mekar di malam hari.

Sepanjang musim panas, mugunghwa akan menghiasi taman-taman dan setiap sudut kota di seluruh negeri. Meski mekar dalam jumlah banyak, bunga ini sangat tahan terhadap gangguan penyakit dan serangga.

Bila masa mekar akan usai, batang pada bunga akan separuh membungkuk ke tanah.

Mugunghwa telah tumbuh sebagai semak kebun di daratan Korea sejak zaman kuno. Sejak dahulu, orang-orang Korea memanfaatkan daun mugunghwa untuk diseduh menjadi teh herbal dan bunganya dimakan.

Mugunghwa menjadi simbol perjalanan panjang rakyat Korea dalam melawan kolonialisme Jepang di awal abad ke-20. Mugunghwa ditanam secara luas sebagai simbol perlawanan untuk menyerukan semangat kemerdekaan.

Nama mugunghwa diambil dari kata mugung, yang berarti keabadian. Kata ini secara akurat mencerminkan sifat keabadian, ketekunan dan keteguhan rakyat Korea Selatan.

Mugunghwa muncul dalam beberapa identitas penting negara seperti lambang negara, lambang kepresidenan, hingga lagu kebangsaan Korea Selatan.

Pada lambang negara, lima kelopak mugunghwa mengelilingi motif bendera nasional. Keduanya dikelilingi oleh pita dengan tulisan 'Republik Korea' dalam aksara Korea.

Mugunghwa juga disebutkan dalam lagu kebangsaan berjudul Aegukga. Pada salah satu lirik berbunyi mugunghwa samcheolli hwaryeo gangsan yang artinya 'tiga ribu sungai dan gunung yang indah ditutupi dengan bunga-bunga mugunghwa'.

Mugunghwa menjadi lebih istimewa karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Daun, batang dan bunganya sering diolah menjadi obat-obatan herbal.

Daun mugunghwa berkhasiat untuk memperlancar buang air kecil, merangsang pengeluaran dahak dari tenggorokan, hingga mengobati lambung.

Rebusan kulit akar mugunghwa juga berguna untuk mengurangi peradangan, iritasi lambung, diare, menghentikan pendarahan, bahkan dapat melembutkan kulit.

Bunganya juga dapat diolah menjadi teh herbal yang berkhasiat untuk meredakan pilek dan batuk, masuk angin, sembelit, bahkan dapat menyeimbangkan kadar gula darah dan menjaga kadar kolesterol.

Nah, sekarang kamu sudah tahu fakta-fakta menarik dari mugunghwa, 'kan? Semoga dapat menambah pengetahuan kamu tentang keanekaragaman flora di dunia.