6 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Soal Ajang Miss Grand International

Saat berita Ariska memenangi Miss Grand International menjadi viral, tak sedikit yang menyangkut-pautkannya dengan ajang Miss Universe. Padahal itu salah besar lho!

Ya, ajang ini memang gak ada sangkut pautnya dengan ajang Miss Universe. Yayasannya saja beda, apalagi visi dan misi diadakan kontes kecantikan satu ini.

Diketahui, visi dan misi dari ajang kecantikan satu ini adalah soal memerangi kekerasan dan peperangan di dunia. Jadi, pemenang yang terpilih setiap tahunnya wajib melakukan kampanye ke seluruh dunia untuk menghentikan peperangan dan juga kekerasan.

Jika Miss Universe (yang namanya lebih akrab di telinga semua masyarakat Indonesia) merupakan kontes yang dibuat oleh organisasi kecantikan asal Amerika, lain halnya dengan Miss Grand International. Ya, kontes kecantikan satu ini diketahui merupakan ajang yang dibuat oleh organisasi kecantikan asal Negeri Gajah Putih Thailand.

Adapun Nawat Itsaragrisil dan Yuphiyao Thaivisut adalah dua public figure asal Thailand yang pertama kali menggagas berdirinya organisasi yang menaungi kontes Miss Grand International ini.

Tercatat, kontes Miss Grand International ini sudah empat kali diadakan. Yang pertama yakni tahun 2013 di Bangkok, Thailand dan 2014 hingga 2015 juga di Bangkok. Lalu tahun 2016 ini barulah diselenggarakan di luar Thailand yakni Las Vegas, Amerika Serikat.

Meski tergolong muda, kontes satu ini dinobatkan sebagai salah satu kontes dengan kategori Grandslam pageant alias kecantikan bersama dengan kontes Miss Universe, Miss Earth, Miss International, Miss Intercontinental dan Miss Supranational.

Jadi, pemenang atau peraih gelar Miss Grand International wajib mejalankan tugasnya yakni mengampanyekan stop kekerasan dan peperangan selama satu tahun penuh. Para Miss Grand International akan menjalankan tugasnya itu dari Bangkok, Thailand.

Nah, selama satu tahun itu pemenang akan melakukan perjalanan keliling dunia untuk menyebarkan perdamaian di dunia melalui jalan diplomasi media dan kecantikan.

Sejak awal mula diadakan, Indonesia sudah berpartisipasi dan menorehkan berbagai prestasi. Dimulai dari tahun 2013, Indonesia yang diwakili runner-up ketiga Puteri Indonesia 2012-2013 Novia Indriani Mamuaja harus puas menjadi peserta.

Dilanjutkan tahun 2014 yang diwakili Miss Earth Indonesia Air 2014 Margenie Winarti yang berhasil masuk jajaran Top 10. Lalu di tahun 2015 lalu yang diwakili runner-up 1 Puteri Pariwisata Indonesia 2014 Yolanda Remetwa berhasil meraih predikat top 10 popular vote dan top 20 best national costume.

Nah, yang terakhir dan paling terbaru adalah Ariska Puteri Pertiwi yang merupakan runner-up 3 Puteri Indonesia 2016 berhasil menjadi Miss Grand International 2016 dan meraih predikat Best National Costume.

Ya, semenjak dihelat tahun 2013 pemenang dari kontes ini rata-rata adalah wakil wilayah Amerika Latin. Tahun 2013 ketika awal mula digelar Janelee Chaparro asal Puerto Rico-lah yang jadi pemenang.

Lalu tahun 2014 wakil Kuba Daruanne Less yang menjadi pemenang. Kemudian tahun 2015 wakil Republic Dominika Anea Gracia yng terpilih sebagai pemenang, tapi sayang pada pertengahan tahun 2016 kemarin ia mengundurkan diri dan otomatis Claire Elizabeth Parker asal Australia yang menjadi runner-up 1 berhak menggantikan posisi Gracia.

Itulah sekadar informasi mengenai ajang kontes kecantikan yang kemarin baru saja dimenangi oleh wakil Indonesia. Semoga makin paham lagi dan tentunya bangga dengan pencapaian wakil Indonesia, Ariska Puteri Pertiwi ya!